• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

2 Tips Hindari Utang dalam Islam

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
utang

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

UTANG adalah hal yang mubah atau dibolehkan dalam Islam. Namun utang juga mendatangkan konsekuensi yang besar dalam pelaksanaannya. Artinya, siapapun yang berutang, maka dia harus benar-benar berniat untuk melunasi utangnya tersebut. Utang dalam Islam juga adalah hal yang ada aturannya. Jadi kita tidak bisa sembarangan dalam perkara ini.

Dikutip dari Dompet Dhuafa, dalam bahasa Arab utang disebut dengan Al-Qardh yang berarti memotong. Sedangkan, menurut syari atau kaidah Islam, utang memiliki makna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang membutuhkan dan dimanfaatkan dengan benar, serta akan dikembalikan lagi kepada yang memberikan. Maka, utang disebut juga sebagai pinjaman.

Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk mengenai hukum utang dan piutang. Sebagai seorang muslim, wajib bagi kita mengetahui hukum utang dalam Islam. Hal ini nantinya berguna bagi kehidupan dunia hingga akhirat.

Jika harus berutang, maka niatkanlah untuk segera membayarnya. Jangan sampai kita terjebak pada utang dan menunda-nundanya sampai akhirnya ada godaan untuk tidak mau membayarnya.

ArtikelTerkait

10 Pilih Mana Dulu?

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Orang yang berutang, lalu dia berniat untuk tidak melunasi utangnya, maka dia mendapatkan ancaman sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits.

Dari Abu hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membauarnya (mengembalikannya), maka Allah SWT akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa yang mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya), maka Allah akan membinasakannya”. (HR Bukhari)

BACA JUGA: Hidup Takkan Tenang karena Utang

Harus diingat juga bahwa berutang diperbolehkan jika memang dalam kondisi yang terpaksa. Terutama untuk kebutuhan mendesak atau kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan. Maka, kita harus berusaha untuk tidak berhutang untuk memuhi kebutuhan konsumtif atau kebutuhan sekunder apalagi tersier.

Ketika akan berutang, hal yang harus dipikirkan adalah memastikan bahwa apakah kita benar-benar mampu membayarnya di kemudian hari, sehingga berhutang lebih rasional.

utang dalam islam
Ilustrasi Foto: Detik

Seperti ditulisakan di paragraf pertama, utang dalam Islam adalah perkara yang mubah, namun juga mendatangkan konsekuensi yang besar.

Dalam sebuah hadist dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

Advertisements

Artinya: “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR Muslim Nomor 1886).

Hadist lain dari ‘Urwah dan ‘Aisyah disebutkan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di akhir shalat (sebelum salam) Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”

Perkara utang piutang juga harus dicatat secara detail dan dihadiri saksi. Hal ini agar tidak terdapat konflik atau permasalahan di waktu yang akan datang. Misalnya, tidak mengakui utang, tidak merasa berutang, dll.

Orang yang mempunyai kemampuan untuk melunasi utang, lalu dia menunda untuk melunasinya, maka dia tergolong orang yang zalim. Jangan pernah tunda dan jangan biarkan utang menumpuk dalam hidup kita.

Rasulullah SAW bersabda: “Menunda (pembayaran) bagi orang yang mampu merupakan suatu kezaliman.” (HR Bukhari).

Meski utang dalam Islam adalah sesuatu yang dibolehkah, namun tidak ada salahnya jika kita berusaha untuk menghindari utang. Oleh karena itu, mungkin Anda butuh beberapa tips menghindari utang dalam Islam.

Merasa Cukup atau Qa’naah

utang dalam islam
Foto: Pinterest

Tips menghindari utang dalam Islam yang pertama adalah memiliki sifat merasa cukup atau qa’naah. Hal ini sangat penting dilakukan karena rata-rata orang berutang saat ini bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan demi memenuhi gaya hidup. Hal-hal yang sifatnya tidak terlalu penting jangan dibeli dengan cara berutang.

Dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ

”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah no. 4138, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

BACA JUGA: Bayarkanlah Utang Puasa Keluarga yang Sudah Meninggal Dunia

Iri atau Hasad pada Tetangga

utang dalam islam
Foto: Freepik

Tips menghindari utang dalam Islam yang kedua adalah jangan iri pada nikmat yang didapat tetangga. Sifat iri tau hasad pada awalnya menginginkan hilangnya nikmat yang didapatkan orang lain. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah,

الحَسَدُ هُوَ تَمَنَّى زَوَالَ النِّعْمَةِ عَنْ صَاحِبِهَا

“Hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain.” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 720)

Menurut Ibnu Taimiyah, hasad adalah,

الْحَسَدَ هُوَ الْبُغْضُ وَالْكَرَاهَةُ لِمَا يَرَاهُ مِنْ حُسْنِ حَالِ الْمَحْسُودِ

“Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:111).

Namun selain bersikap seperti di atas, sifat hasad juga bisa menjadikan kita panas hati sehingga melakukan segala cara untuk memiliki nikmat yang dimiliki orang lain. Contohnya ketika tetangga kita membeli mobil baru. Kita yang belum berada di level tetangga dalam masalah keuangan, akan memilih untuk berutang untuk membeli mobil.

Karena secara keuangan belum siap, maka berutang dalam keadaan ini hanya akan menjerumuskan. Apalagi utangnya dalam bentuk riba. Naudzubillah.

Itulah dua tips menghindari utang dalam Islam. Semoga dengan membaca artikel ini kita bisa lebih memahami bahwa jangan pernah main-main dengan perkara utang. Wallahu a’lam. []

Tags: adab utangHutangIslamsyarat utangtips berhutangtips berutangtips hindari utangtips utangutangutang dalam islam
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Manfaat Tepung Beras untuk Perawatan Kulit Wajah

Next Post

IslamposAid Salurkan THR untuk Guru Ngaji ke Salahsatu Warga Desa Wanawali, Cibatu, Purwakarta

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

16 Juni 2025
buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

16 Juni 2025
jariyah, media sosial, ghibah

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

16 Juni 2025
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.