• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Ketika para Sahabat Mengadu ke Nabi Ingin Hidup Kaya

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Google Image

Ilustrasi. Foto: Google Image

0
BAGIKAN

DALAM sebuah riwayat dikisahkan bahwa para sahabat yang secara ekonomi tergolong tidak mampu mengadukan nasib mereka kepada Rasulullah SAW dan berharap bisa hidup dengan banyak harta. Kepada beliau SAW mereka menyampaikan, betapa enaknya menjadi orang yang kaya raya, bisa mendapatkan begitu banyak pahala.

“Orang-orang yang punya banyak harta shalat sebagaimana kami shalat. Mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka bisa bersedekah dengan limpahan harta yang mereka miliki, sedang kami yang miskin tak bisa melakukan itu,” demikian mereka mengadu.

BACA JUGA: Tiga Pelajaran Hidup Sederhana dari Orang Super Kaya Dunia

Atas keluhan mereka ini Rasulullah kemudian menyampaikan solusi bagaimana mereka bisa mendapatkan banyak pahala dengan melakukan beberapa amalan yang pahalanya sama dengan pahala sedekah yang dilakukan oleh orang-orang kaya.

ArtikelTerkait

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Sungai di Zaman Nabi Daud

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

“Ada beberapa sahabat Nabi berkata kepada beliau, ‘Ya Rasulullah, orang-orang kaya mendapat banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.’ Rasul bersabda, ‘Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang bisa kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, memerintahkan yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah kemunkaran adalah sedekah, dan dalam kemaluan kalian ada sedekah.’ Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasul, apakah bila salah seorang di antara kami melampiaskan syahwatnya ia mendapatkan pahala?’ Rasul menjawab, ‘Apa pendapat kalian, bila ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram bukankah ia mendapat dosa? Maka demikian pula bila ia melampiaskannya pada yang halal ia mendapat pahala.’” (Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi, Shahîh Muslim, Kairo: Darul Ghad Al-Jadid, 2008, jilid IV, juz. 7, halaman 83).

Dari hadits di atas diketahui bahwa keinginan para sahabat rasul untuk memiliki banyak harta bukanlah untuk bersenang-senang menikmatinya, agar dengan banyaknya uang mereka bisa memiliki rumah yang megah, membeli perabot rumah tangga yang mahal dan berkualitas, memiliki kendaraan yang nyaman, bisa berwisata ke negeri-negeri seberang yang indah, dan kemewahan duniawi lainnya. Bukan yang demikian motivasi keinginan mereka untuk memiliki banyak harta.

Yang mendorong mereka berkeinginan menjadi kaya hingga memberanikan diri mengadu kepada Rasulullah adalah keinginan untuk bisa mendulang sebanyak mungkin pahala. Bagi mereka dengan melimpahnya harta mereka bisa bersedekah sebanyak dan sesuka hati sehingga didapatlah banyak pahala yang pada akhirnya berharap mendapat surga dan keridhaan Allah ta’ala.

Kondisi ekonomi yang lemah tidak menghilangkan keridhan mereka atas apa yang telah ditetapkan Allah. Sedikitnya harta tidak menjadikan mereka berkeluh kesah tentang sulitnya menjalani kehidupan di dunia. Namun keinginan kehidupan di akhirat yang lebih baik begitu kuat mendorong mereka untuk memiliki banyak harta agar dengannya bisa digunakan untuk sebanyak mungkin mendulang pahala.

BACA JUGA: Jangan Syaratkan Kekayaan sebagai Pembahagia Hidup

Bagi para sahabat nabi kekayaan yang mereka dambakan bukanlah tujuan, namun sarana untuk meraih tujuan hidup yang sebenarnya; ridha Allah ta’ala.

Dari hadits itu pula dapat diambil satu pelajaran bahwa sedekah tidak selamanya harus dengan harta. Ada banyak cara bagi seorang muslim untuk mendapat pahala sedekah tanpa harus memiliki banyak harta. Di dalam banyak hadits dituturkan banyak hal yang bisa dijadikan sarana mendapat pahala sedekah. Membaca kalimat-kalimat thayibah, menyingkirkan duri di jalanan, membantu orang lain menaikkan barang bawaannya ke atas kendaraan, hingga persetubuhan yang dlakukan sepasang suami istri adalah sebagian dari sekian banyak cara untuk mendapat kemuliaan. []

 

Advertisements

 

Tags: HartakayaSedekah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Macam Rezeki dari Allah bagi Manusia

Next Post

Keutamaan Shalat Isyraq

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

15 Juni 2025
Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

10 Juni 2025
Nabi Musa, Nabi Daud

Sungai di Zaman Nabi Daud

27 Mei 2025
Hal yang Bisa Jadi Kita Sedekahkan, Keutamaan Sedekah

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

20 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

jariyah, media sosial, ghibah

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Penyebab Suami Selingkuh, Ciri Lelaki Pengumbar Janji, Marriage

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Yahudi, Iran

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

Oleh Saad Saefullah
16 Juni 2025
0

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

8 Perbedaan Mencolok antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
kemiskinan ekstrem, masyarakat miskin, kaya, miskin

Orang kaya punya akses ke pengacara, asuransi, bahkan kadang bisa "membeli" perlindungan hukum.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.