• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 22 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Bung Hatta dan Buya Hamka, yang Berpendirian Teguh

Oleh Laras Setiani
5 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Google Image

Foto: Google Image

0
BAGIKAN

 

Oleh: Rekhi Harfinda
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pamulang
Kota Depok, Jawa Barat
rekhiharfinda@gmail.com

KITA tentu sudah mengenal sang proklamator RI, sekaligus mengetahui sepak terjangnya memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Tetapi, tema –teman mungkin belum tahu banyak tentang aktivitasnya sebagai seorang ekonom yang hidup sederhana dan perjuangannya membangun koperasi di Indonesia.

Selain itu, teman–teman juga tahu, kan, seorang ulama sekaligus penyair, penulis, dan sejarawan terkemuka di tanah air? Siapa lagi kalau bukan Bung Hatta dan Buya Hamka! Nah, sekarang kita berbagi cerita tentang kisah hidup mereka berdua.

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

Bung Hatta

Bung Hatta dan Buya Hamka, yang Berpendirian Teguh 1
Foto: unjkita.com

Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Di kota indah inilah, Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, wafat ketika Hatta berusia delapan bulan.

BACA JUGA: Pusaka Bung Hatta

Pada 1921, Hatta pergi ke Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School (HHS) di Rotterdam. Dia pun mendaftarkan diri sebagai anggota perkumpulan Indische Vereniging yang pada 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesisiche Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu, kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada 1923. Awalnya, dia akan menempuh ujian doktoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir 1925. Tetapi, terdorong oleh minatnya yang besar pada bidang politik, dia malah masuk jurusan hukum negara dan hukum administratif. Pada Juli 1932, Hatta menyelesaikan studinya di Belanda, dan sebulan kemudian tiba di Jakarta.

Pada Februari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, pemerintah kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Hatta sebagai pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Dia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Sebelum ke Digoel, Hatta dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara ini, Hatta menulis buku Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.

Pada 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Sehari berikutnya, Soekarno – Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama.

Selama menjadi wakil presiden, Bung Hatta aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita – cita dalam konsepsi ekonominya. Karena besarnya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, pada 17 Juli 1953, dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Bung Hatta wafat pada usia 77 tahun, tepatnya pada 14 Maret 1980 di Jakarta. Sampai kini, namanya tetap harum di hati bangsa Indonesia.

Advertisements

Buya Hamka

Bung Hatta dan Buya Hamka, yang Berpendirian Teguh 2

Hamka adalah singkatan dari Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Dia adalah seorang ulama, aktivis politik, dan penulis Indonesia yang terkenal di penjuru Nusantara. Dia lahir pada 17 Februari 1908 di Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat. Ayahnya, Syaikh Abdul Karim bin Amrullah atau yang lebih dikenal sebagai Haji Rasul adalah seorang pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau.

Hamka hanya bersekolah sampai kelas dua di Sekolah Dasar Maninjau. Setelah itu, pada usia sepuluh tahun, dia belajar agama dan bahasa Arab di Sumatera Thawalib di Padang Panjang yang didirikan ayahnya. Hamka juga mengikuti pengajaran agama yang diberikan oleh ulama terkenal, seperti Syaikh Ibrahim Musa, Syaikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Dengan bekal pengetahuan di bidang agama yang cukup tinggi, Hamka pun merintis karier sebagai pengajar. Dari 1927 sampai dengan 1958, dia menjadi guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi dan Padang Panjang, serta menjadi dosen di Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Padang Panjang. Kemudian, kariernya membawa dia terpilih sebagai Rektor Perguruan Tinggi Islam Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo Jakarta. Sejak 1951 hingga 1960, dia diangkat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia.

BACA JUGA: Detik-detik Pemakaman Buya Hamka

Hamka aktif dalam gerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Dia mengikuti pendirian Muhammadiyah sejak 1925. Sejak 1928 sampai dengan 1950, dia mulai mengetuai dan memimpin kegiatan organisasi, konferensi, dan kongres Muhammadiyah di berbagai tempat, seperti di Padang Panjang, Makassar, Sumatera Barat, dan Yogyakarta. Hamka pun pada 1953 pernah dipilih sebagai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia pada 26 Juli 1977.

Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan internasional, seperti anugerah Kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas Al – Azhar, 1958; Doctor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar Datuk Indono dan Pangeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Hamka wafat pada 24 Juli 1981. Namun, jasa dan pengaruhnya masih terasa hingga kini dalam memartabatkan agama Islam.

Nah, teman–teman pun harus mempunyai keteguhan seperti Bung Hatta dan Buya Hamka, ya! Ayo, meneladani perjuangan dan kehidupan mereka berdua agar kita sukses seperti mereka. []

 

Tags: buya hamkamuhammad hatta
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ingin Khusyu, Bolehkah Mememjamkan Mata saat Shalat?

Next Post

Ada Obat Covid-19 Hasil Temuan Anak Bangsa, MUI: Pemerintah Harus Mendukung Penuh

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

istri, suami, muslimah, aurat

Mengapa Banyak Muslimah di Indonesia Tak Malu Lagi Membuka Aurat?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

israel, palestina, zionis

Sejarah Jahatnya Kelompok Zionis, Asal Mula Gerakan Nasionalis Yahudi

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Tentang Meninggalkan Shalat, sebagai Salah Satu dari Dosa Besar

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

Antisemit, Yahudi, Israel, Israel, Bani Israil

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

membatalkan pernikahan, menikah, PERNIKAHAN, hamil

Menikah Beda Agama dalam Islam, Boleh atau Tidak?

Oleh Dini Koswarini
21 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

Kandungan nikotin, tar, dan zat kimia lain dalam rokok dapat merusak DNA sperma pada pria dan merusak sel telur serta...

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
kopi, teh

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, sebuah zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 112Share on WhatsApp
  • 36Share on Facebook
  • 20Share on Telegram
  • 592Share on Twitter
  • 91Share on Pinterest
  • 39Share on LinkedIn
  • 50Share on Email