• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Rabu, 25 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Syi'ar Sosok

Bung Hatta dan Buya Hamka, yang Berpendirian Teguh

by Laras Setiani
2 tahun ago
in Sosok
Reading Time: 3 mins read
0
Foto: Google Image

Foto: Google Image

 

Oleh: Rekhi Harfinda
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pamulang
Kota Depok, Jawa Barat
[email protected]

KITA tentu sudah mengenal sang proklamator RI, sekaligus mengetahui sepak terjangnya memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Tetapi, tema –teman mungkin belum tahu banyak tentang aktivitasnya sebagai seorang ekonom yang hidup sederhana dan perjuangannya membangun koperasi di Indonesia.

Selain itu, teman–teman juga tahu, kan, seorang ulama sekaligus penyair, penulis, dan sejarawan terkemuka di tanah air? Siapa lagi kalau bukan Bung Hatta dan Buya Hamka! Nah, sekarang kita berbagi cerita tentang kisah hidup mereka berdua.

Bung Hatta

Bung Hatta dan Buya Hamka, yang Berpendirian Teguh 1
Foto: unjkita.com

Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Di kota indah inilah, Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, wafat ketika Hatta berusia delapan bulan.

BACA JUGA: Pusaka Bung Hatta

Pada 1921, Hatta pergi ke Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School (HHS) di Rotterdam. Dia pun mendaftarkan diri sebagai anggota perkumpulan Indische Vereniging yang pada 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesisiche Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu, kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada 1923. Awalnya, dia akan menempuh ujian doktoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir 1925. Tetapi, terdorong oleh minatnya yang besar pada bidang politik, dia malah masuk jurusan hukum negara dan hukum administratif. Pada Juli 1932, Hatta menyelesaikan studinya di Belanda, dan sebulan kemudian tiba di Jakarta.

Pada Februari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, pemerintah kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Hatta sebagai pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Dia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Sebelum ke Digoel, Hatta dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara ini, Hatta menulis buku Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.

Pada 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Sehari berikutnya, Soekarno – Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama.

Selama menjadi wakil presiden, Bung Hatta aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita – cita dalam konsepsi ekonominya. Karena besarnya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, pada 17 Juli 1953, dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Bung Hatta wafat pada usia 77 tahun, tepatnya pada 14 Maret 1980 di Jakarta. Sampai kini, namanya tetap harum di hati bangsa Indonesia.

Buya Hamka

Bung Hatta dan Buya Hamka, yang Berpendirian Teguh 2

Hamka adalah singkatan dari Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Dia adalah seorang ulama, aktivis politik, dan penulis Indonesia yang terkenal di penjuru Nusantara. Dia lahir pada 17 Februari 1908 di Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat. Ayahnya, Syaikh Abdul Karim bin Amrullah atau yang lebih dikenal sebagai Haji Rasul adalah seorang pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau.

Loading...

Hamka hanya bersekolah sampai kelas dua di Sekolah Dasar Maninjau. Setelah itu, pada usia sepuluh tahun, dia belajar agama dan bahasa Arab di Sumatera Thawalib di Padang Panjang yang didirikan ayahnya. Hamka juga mengikuti pengajaran agama yang diberikan oleh ulama terkenal, seperti Syaikh Ibrahim Musa, Syaikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Dengan bekal pengetahuan di bidang agama yang cukup tinggi, Hamka pun merintis karier sebagai pengajar. Dari 1927 sampai dengan 1958, dia menjadi guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi dan Padang Panjang, serta menjadi dosen di Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Padang Panjang. Kemudian, kariernya membawa dia terpilih sebagai Rektor Perguruan Tinggi Islam Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo Jakarta. Sejak 1951 hingga 1960, dia diangkat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia.

BACA JUGA: Detik-detik Pemakaman Buya Hamka

Hamka aktif dalam gerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Dia mengikuti pendirian Muhammadiyah sejak 1925. Sejak 1928 sampai dengan 1950, dia mulai mengetuai dan memimpin kegiatan organisasi, konferensi, dan kongres Muhammadiyah di berbagai tempat, seperti di Padang Panjang, Makassar, Sumatera Barat, dan Yogyakarta. Hamka pun pada 1953 pernah dipilih sebagai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia pada 26 Juli 1977.

Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan internasional, seperti anugerah Kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas Al – Azhar, 1958; Doctor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar Datuk Indono dan Pangeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Hamka wafat pada 24 Juli 1981. Namun, jasa dan pengaruhnya masih terasa hingga kini dalam memartabatkan agama Islam.

Nah, teman–teman pun harus mempunyai keteguhan seperti Bung Hatta dan Buya Hamka, ya! Ayo, meneladani perjuangan dan kehidupan mereka berdua agar kita sukses seperti mereka. []

 

Tags: buya hamkamuhammad hatta
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Ingin Khusyu, Bolehkah Mememjamkan Mata saat Shalat?

Next Post

Ada Obat Covid-19 Hasil Temuan Anak Bangsa, MUI: Pemerintah Harus Mendukung Penuh

Laras Setiani

Laras Setiani

Related Posts

Bung Karno

Bung Karno dan Makam Imam Bukhari

14 Mei 2022
Sultan Abdul Hamid II, namanya harum dalam sejarah Islam

Kehebatan Abdul Hamid II

24 April 2022
Menghukumi Hadits. Imam Bukhari adalah ahlinya. Imam Bukhari Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, Hadist Bukhari Muslim, Imam Muslim

Imam Muslim, Murid Kesayangan Imam Bukhari

28 Maret 2022
Qutub al-Din Aibak pendiri masjid Qutub Minar

Qutub al-Din Aibak, Bekas Budak yang Menjadi Sultan India

19 Maret 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Foto hanya ilustrasi. Credit: Adam/Islampos

Meninggal di Bulan Ramadhan, Benarkah Khusnul Khatimah?

by Adam
1:45 pm
0

...

Ilustrasi. Foto: Unsplash

Ramadhan; Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka

by Sodikin
5:30 am
0

...

Foto: Aldi/Islampos

Hati-Hati, Inilah 5 Perusak Amal di Bulan Puasa

by Eneng Susanti
11:24 am
0

...

Ilustrasi. Foto: Alarabiya

Ini 5 Gangguan Kesehatan yang Biasa Terjadi saat Puasa Ramadhan

by Sodikin
2:00 am
0

...

Aplikasi zakat di hp

Bayar Zakat secara Online Tanpa Pernyataan Lisan, Bagaimana Hukumnya?

by Eneng Susanti
2:30 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.