• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Nasihat Emas dari Hasan Al Basri: Apakah Pemberontakan Menyelesaikan Masalah?

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: 
Difesa e Sicurezza

Ilustrasi. Foto: Difesa e Sicurezza

268
BAGIKAN

Nasihat Emas dari Hasan Al Basri: Apakah Pemberontakan Menyelesaikan Masalah? 1PEMERINTAH Bani Umayyah pada masa Al-Hajjaj bin Yusuf terkenal penyimpangan, kedzaliman dan kekejiannya sehingga sebagian rakyatnya berusaha mengadakan pemberontakan yang dipimpin oleh AbdurRahman bin Muhammad bin Al-Asy’ats Al-Kindi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnul Al-Asy’ats (wafat 84 H / 704 M).

Al-Hasan Al-Basri rahimahullah ketika diajak ikut serta dalam pemberontakan Beliau menolak seraya memberikan nasehat yang amat sangat mulia dan sungguh patut untuk menjadi bahan renungan.

Beliau menasehatkan:

يا أيها الناس! إنه والله ما سَلَّط الله الحجاج عليكم إلا عقوبة، فلا تعارضوا عقوبة الله بالسَّيف، ولكن عليكم السَّكينة والتضرُّعَ.

ArtikelTerkait

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Artinya:

“Wahai manusia! Sesungguhnya demi Allah, tiadalah Allah menjadikan Al-Hajjaj berkuasa atas kamu melainkan sebagai hukuman. Maka janganlah kamu melawan hukuman Allah dengan pedang, akan tetapi hendaklah kamu tenang dan tunduk merendahkan diri (bertaubat kepada Allah)”.
[Riwayat Ibnu Sa’ad dalam “Ath-Thabaqat” 7/164]

وكان الحسن البصري رحمه الله يقول :
“إن الحَجَّاج عذابُ الله، فلا تدفعوا عذاب الله بأيديكم، ولكن عليكم بالاستكانة والتضرع ” فإن الله تعالى يقول:
{وَلَقَدْ أَخَذْنَاهُمْ بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُونَ} ” (المؤمنون 76)

Dalam redaksi lain Al-Hasan Al-Basri rahimahullah mengatakan:

“Sesungguhnya Al-Hajjaj adalah azab Allah, Maka janganlah kamu melawan azab Allah dengan tangan-tanganmu, akan tetapi hendaklah kamu tunduk kepada Allah, dan memohon (kepadaNya) dengan merendahkan diri, karena sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.” (QS. Al-Mukminun: 76)

Inti nasehat Beliau, pemimpin itu adalah cermin masyarakat, jangan bermimpi mendapat pemimpin yang baik jika kita masih buruk, saling bermusuhan dan bertikai sendiri. Pemimpin yang buruk adalah diantara bentuk hukuman dan azab Allah kepada kita karena dosa-dosa kita. Hukuman dan azab Allah tidak bisa kita lawan dengan kekuatan, akan tetapi hendaklah kita bertaubat kembali kepada Allah dan memperbaiki diri kita. Inilah solusinya!

Mereka tidak mau mendengar nasehat Al-Hasan Al-Basri rahimahullah bahkan menuduh Beliau dengan berbagai macam tuduhan buruk dan tetap melakukan pemberontakan terhadap Al-Hajjaj bin Yusuf.

Hasilnya?

Advertisements

Para pemberontak itu binasa dan pemimpin pemberontak itu (Ibnul Asy’ats) tewas mengenaskan. Itulah hasilnya!

Hasilnya, mereka menyesal seraya mengatakan:

يا ليتنا كنا أطعناه، يا ليتنا كنا أطعناه.

Artinya:

“Aduhai, kiranya kami dahulu menaatinya, Aduhai, kiranya kami dahulu menaatinya”.
[Riwayat Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dalam “Az-Zuhud” 1/474]

Mereka menyesal karena tidak menaati nasehat Al-Hasan Al-Basri rahimahullah untuk tidak melakukan pemberontakan, akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna.

Para Ulama rahimahullah berdasarkan pengalaman mereka mengatakan bahwa pemberontakan itu tidak menjadikan agama tegak dan justru menghancurkan dunia.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam kitabnya “Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 3/ 527-531” setelah memberikan contoh yang banyak tentang fitnah pemberontakan, Beliau menyebutkan hasil dan kesimpulan dari semua itu:

” فلا أقاموا ديناً ولا أبقوا دنيا”.

Artinya;
“Mereka tidak bisa menegakkan agama dan tidak pula menyisakan dunia”.

Maksudnya, hasil dari semua pemberontakan dan fitnah yang terjadi hanya menyebabkan kehancuran segalanya. Agama tidak bisa ditegakkan dan dunia menjadi hancur. Jadi, hancur semuanya. Silahkan lihat contoh nyata yang sedang terjadi saat ini di banyak negara.

Apakah Indonesia menjadi lebih baik setelah lengsernya Soeharto?
Apakah Iraq menjadi lebih baik setelah jatuhnya Saddam Hussein?
Apakah Libya menjadi lebih baik setelah tumbangnya Muammar Khadafi?

Bagaimana pula dengan Suriah, Yaman dan lainnya ?

Kita juga perlu mewaspadai Perang Proksi atau Proxy War, yaitu perang terselubung di mana salah satu pihak menggunakan orang lain atau pihak ketiga untuk melawan musuh. Dalam bahasa Jawa disebut; nabok nyilih tangan, artinya memukul dengan meminjam tangan orang lain.

Ancaman Perang Proksi ini sangat berbahaya karena pihak yang memiliki kepentingan tidak langsung berhadapan dan musuh tidak diketahui.

Mari kita waspada dan berpikir panjang sebelum bertindak, apakah mendatangkan kebaikan atau justru menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi.

Demikian sekelumit nasihat cinta dari lubuk hati terdalam untuk Indonesia dan kita semua. Semoga Allah jaga dan lindungi kita semua dan Indonesia kita dari semua keburukan dan siapa saja yang bermaksud buruk, aamiin ya Robb. []

Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami

Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram:

http://goo.gl/fxwVGH

Channel YouTube:

https://www.youtube.com/user/MTDHK050581

Website:
www.hatibening.com

Instagram @sahabatabdullahhadrami

Tags: abdullah hadramiHasan Al BasriIslamMuslimpemberontakansuriahyaman
Share268SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Berdiri Kaku 1 Jam saat Ikut Shalat Berjamaah, Pria Ini Gemetar Mengaku Melihat Api ketika Sadar

Next Post

Gunakan Konsep Keffiyeh, Seniman Palestina Buat Masker Artistik

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

15 Juni 2025
Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

14 Juni 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

12 Juni 2025
Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.