• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Kultum Ramadhan

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Kultum Ramadhan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
khutbah. surga

Ilustrasi. Foto: MIM

89
BAGIKAN

PUASA di bulan Ramadhan bila ditunaikan dengan memenuhi syarat dan rukun serta mengikuti tuntunan Rasulullah SAW, pasti akan menghasilkan orang-orang yang bertaqwa (QS. Al Baqarah 183). Jika puasa kita benar, maka kita menjadi orang bertakwa yang tak mungkin bisa tergoda oleh setan.

Inilah barangkali makna hadits yang menyatakan bahwa pada bulan Ramadhan semua pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka lebar dan semua setan dibelenggu. sehingga setan tidak mungkin bisa memperdaya dan menggoda orang yang sedang berpuasa secara benar.

BACA JUGA: Memetik Buah Takwa

Kendati puasa telah selesai, namun ketakwaan hasil puasa baru mulai kita buktikan sehabis puasa. Idul fitri 1 Syawal disebut hari kemenangan, karena umat Islam telah usai puasa dan pasti meraih ketakwaan yang hasilnya adalah surga.   

ArtikelTerkait

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

Ciri Orang Munafik

Dua Pelajaran Penting Setelah Ramadhan

Kata “takwa” telah disebutkan dengan kata dasar atau pecahan katanya didalam Kitabullah. Terkadang anda membaca kata “ittaquu”, juga “al-Muttaqin”, “taqiyya”, juga “yattaqun”, “ittaqi”, “wattaquni”, “yattaqi” dan “al-atqa”.

Kata tersebut telah digunakan dalam Al-Qur’an lebih dari 187 kali. Stressingnya lebih pada surat-surat yang berbicara mengenai iman, kitab, Bani Israil, wasiat, warisan, riba, menyusui serta pembalasan. Di antara contoh paling gampang dalam hal itu adalah surat Al- Baqarah. Dalam surat ini, terdapat penyebutan 35 kali derivasi kata takwa. Begitu kentalnya makna taqwa, karena ia merupakan inti persoalan dan puncak tujuan disyariatkannya semua ajaran Islam.

Bila kita teliti seluruh ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Qur’an, konotasi takwa  mencakup banyak indikasi, antara lain:

1 Takwa itu mencakup iman dan Islam

Allah SWT Berfirman, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janji apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar akan kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 177).

2 Takwa dan hubungannya dengan tipu daya musuh

Allah SWT Berfirman, “Jika memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudhorotan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran: 120).

3 Takwa dan hubungannya dengan menyambung silaturrahim

Allah SWT Berfirman, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robb-mu yang telah menciptakan diri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.“ (QS. An Nisa: 2).

4 Takwa berhubungan dengan kebenaran (al-haq) dan keadilan

Allah SWT Berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8).

5 Takwa dan hubungannya dengan larangan memberikan loyalitas terhadap orang kafir dan ahli alkitab yang senantiasa mengolok-olok Islam

 

Advertisements

Allah SWT Berfirman, “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil jadi pimpinanmu,orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan dan permainan,(yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang yang kafir  (orang-orang musrik).Dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul  orang yang beriman.” (QS. Al Maidah: 5)  
 

6 Takwa bermakna konsisten terhadap Islam dengan meninggalkan semua yang tidak Islami

 

Allah SWT Berfirman, ”Dan bahwa ( yang kami perintahkan) ini adalah jalanku  yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain).Karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS.Al-An’am : 153)

7 Takwa bermakna tidak mendiamkan kezaliman,

Allah SWT Berfirman, “Dan peliharalah dirimu (takwa) dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya“ (QS. Al-Anfal: 25).

Takwa dan iman tidak akan bertemu dengan hati orang yang meninggalkan jihad dengan harta dan jiwa.

Allah SWT Berfirman, “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At Taubah : 44).

Ciri-ciri Muttaqin Ahli Surga

Allah SWT berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran  133-135)

BACA JUGA: Ciri-ciri Orang yang Bertakwa

Dari ayat-ayat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa cirr-ciri orang bertakwa yang dijanjikan akan masuk surga yang luasnya seluas langit dan bumi adalah sebagai berikut:

1.    Senantiasa menginfakkan hartanya baik dalam keadaan lapang ataupun sempit. (QS. Ali Imran: 134).
2.    Senantiasa menahan amarahnya. (QS. Ali Imran: 134)
3.    Senantiasa memaafkan kesalahan orang lain. (QS. Ali Imran: 134)
4.    Senantiasa berbuat ihsan dalam ibadah dan kehidupannya, karena Allah mencintai orang-orang yang melakukan ihsan. (QS. Ali Imron :134)
5.    Bila terjerumus dosa, ia akan mengingat Allah lalu meminta ampun dan tidak akan pernah mengulanginya lagi. (QS. Ali Imron 135)

Kita telah usai berpuasa, berarti kita harus membuktikan hasil puasa kita tersebut, yaitu dengan ketakwaan yang harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bila kita benar-benar takwa, maka Allah akan melimpahkan kepada kita hal-hal berikut:

1.    Rahmat (QS. 98: 8)
2.    Furqan   (QS. 8: 29)
3.    Berkah  (QS. 7: 96)
4.    Jalan keluar (QS. 65: 2)
5.    Rejeki (QS. 65: 3)
6.    Kemudahan (QS. 65: 5)
7.    Dihapuskan kesalahannya (QS. 65: 5)
8.    Ampunan (QS. 65:5), dan
9.    Pahala yang besar (QS. 65:5)

Dengan ketakwaan yang dihasilkan oleh puasa, diharapkan kita akan  keluar dari berbagai macam krisis yang tengah membelenggu kehidupan kita. Pasca Ramadhan, adalah masa memupuk ketakwaan yang kita peroleh di bulan Ramadhan, agar tidak layu menuju Ramadhan selanjutnya. Wallahu a’lamu bisshawab. []

SUMBER: IKADI

Tags: ciri-ciri orang takwaketakwaanRamadhanramadhan 2020takwa
Share89SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mengapa ketika Shalat Tidak Boleh Berbicara?

Next Post

Penjelasan Syirkah Inan dan 6 Syaratnya

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Niat Puasa Senin-Kamis, Manfaat Puasa, Yang Dilakukan oleh Seorang Muslim di Bulan Ramadhan, Jenis Puasa Sunnah, Hukum Puasa Sunah Sebulan Penuh di Bulan Muharram, Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan, Alasan Kenapa Kita Perlu Puasa,Manfaat Intermitten Fasting, Hal yang Membatalkan Puasa

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

18 Februari 2021
neraka, dajjal

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

22 Mei 2020
asmaul husna

Ciri Orang Munafik

17 Mei 2020
Ilustrasi. Foto: The Independent

Dua Pelajaran Penting Setelah Ramadhan

16 Mei 2020
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.