• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Jumat, 20 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Ibrah Nasihat

Memetik Buah Takwa

by Sodikin
2 tahun ago
in Nasihat
Reading Time: 4 mins read
0
Foto: Google

Foto: Google

Oleh: Samson Rahman, MA

TAKWA adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan tindakan seseorang untuk melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dan kejahatan dan hal-hal yang meragukan (syubhat).

Seruan Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, “Bertaqwalah kamu sekalian dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam keadaan muslim”, bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang, diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.

Takwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia melihat kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Takwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya selalu melakukan kebaikan. Menurut Sayyid Quth dalam tafsirnya—Fi Zhilal al-Qur`an—takwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri kehidupan.

BACA JUGA: Jangan Tertipu dengan Dukungan Mayoritas

Saat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah takwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah takwa!”
Demikian banyak ayat Alquran yang menyerukan kita untuk bertakwa dalam bingkai takwa yang sebenarnya, dalam kadar taqwa yang semestinya, dalam bobot takwa yang mampu kita lakukan. Lihat umpamanya (QS. Al-Ahzab : 70) dan (QS. At-Taubah : 119).

Dalam hadits juga sangat banyak seruan agar taqwa menjadi penghias perilaku kita dan menjadi mutiara batin kita. Seperti sabda Rasulullah: “Bertakwalah kamu kepada Allah, dimanapun kamu berada, dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus keburukan itu. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Ad-Darimi).

Ciri Manusia Takwa

Seseorang akan disebut bertakwa jika memiliki beberapa ciri. Dia seorang yang melakukan rukun Iman dan Islam, menepati janji, jujur kepada Allah, dirinya dan manusia dan menjaga amanah. Dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Manusia takwa adalah sosok yang tidak pernah menyakiti dan tidak zalim pada sesama, berlaku adil di waktu marah dan ridha, bertaubat dan selalu beristighfar kepada Allah.

Manusia takwa adalah manusia yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sabar dalam kesempitan dan penderitaan, beramar ma’ruf dan bernahi munkar, tidak peduli pada celaan orang-orang yang suka mencela, menjauhi syubhat, mampu meredam hawa nafsu yang menggelincirkan dari shiratal mustaqim. Itulah di antara ciri-ciri sosok manusia taqwa itu.

Agar seseorang bisa mencapai takwa diperlukan sarana-sarana. Dia harus merasa selalu berada dalam pengawasan Allah, memperbanyak dzikir, memiliki rasa takut dan harap kepada Allah. Komitmen pada agama Allah. Meneladani perilaku para salafus saleh, memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuannya sebab hanya orang berilmulah yang akan senantiasa takut kepada Allah (QS. Fathir: 28).

Agar seseorang bertakwa dia harus selalu berteman dengan orang-orang yang baik, menjauhi pergaulan yang tidak sehat dan kotor. Sahabat yang baik laksana penjual minyak wangi dimanapun kita dekat maka akan terasa wanginya dan teman jahat laksana tukang besi, jika membakar pasti kita kena kotoran abunya (HR. Bukhari).

Membaca Alquran dengan penuh perenungan dan mengambil ‘ibrah juga merupakan sarana yang tak kalah pentingnya untuk mendaki tangga-tangga menuju puncak taqwa. Instrospeksi, menghayati keagungan Allah, berdoa dengan khusyu’ adalah sarana lain yang bisa mengantarkan kita ke gerbang taqwa. Pakaian dan makanan kita yang halal dan thayyib serta membunuh angan yang jahat juga sarana yang demikian dahsyat yang akan membawa kita menuju singgasana takwa.

Buah Takwa

Loading...

Manusia dengan ciri dan karakterisrik di atas akan memetik buah ranum dan manisnya takwa. Bukan hanya individual sifatnya namun masyarakat juga akan menikmatinya, di antaranya:

BACA JUGA: Kisah Ketakwaan Ibnu Umar

  • Manusia takwa akan mendapatkan mahabbah Allah (Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa, (QS. At-Taubah: 4),
  • Allah akan selalu bersama langkah dan pikirnya (Sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. An-Nahl; 128),
  • Mendapat manfaat dari apa yang dibaca di dalam Al-Qur`an (QS. Al-Baqarah; 2),
  • Lepas dari gangguan setan –“sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah maka seketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al-A’raf: 35),
  • Diterima amal-amalnya (QS. Al-Maidah: 27),
  • Mendapatkan kemudahan setelah kesulitan dan mendapat jalan keluar setelah kesempitan (QS. Ath-Thalaq: 2 dan 4).
  • Manusia taqwa akan memiliki firasat yang tajam, mata hati yang peka dan sensitif sehingga dengan mudah mampu membedakan mana yang hak dan mana pula yang batil. (QS. Al-Anfaal : 29).
  • Mata hati manusia taqwa adalah mata hati yang bersih yang tidak terkotori dosa-dosa dan maksiat, karenanya akan gampang baginya untuk masuk surga yang memiliki luas seluas langit dan bumi yang Allah peruntukkan untuk orang-orang yang bertaqwa (QS. Ali Imran: 133 dan Al-Baqarah: 211).

Takwa yang terhimpun dalam individu-individu ini akan melahirkan keamanan dalam masyarakat. Masyarakat akan merasa tenteram dengan kehadiran mereka. Sebaliknya pupusnya takwa akan menimbulkan sisi negatif yang demikian parah dan melelahkan. Umat ini akan lemah dan selalu dilemahkan, akan menyebar penyakit moral dan penyakit hati. Kezaliman akan merajalela, adzab akan banyak menimpa. Masyarakat akan terampas rasa aman dan kenikmatan hidupnya. Masyarakat akan terenggut keadilannya, masyarakat akan hilang hak-haknya.

Semakin takwa seseorang -baik dalam tataran individu, sosial, politik, budaya, ekonomi- maka akan lahir pula keamanan dan ketenteraman, akan semakin marak keadilan, akan semakin menyebar kedamaian. Takwa akan melahirkan individu dan masyarakat yang memiliki kepekaaan Ilahi yang memantulkan sifat-sifat Rabbani dan insani pada dirinya. []

SUMBER: IKADI

Tags: buah takwaciri orang bertakwatakwa
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Peneliti Sebut Golongan Darah Ini Rentan Terinfeksi Virus Corona

Next Post

Di Tengah Pandemi Virus Corona, Ribuan Jemaah Tablig Kumpul di Gowa Sulsel

Sodikin

Sodikin

Related Posts

akibat Berbuat Maksiat

5 Akibat Berbuat Maksiat

17 Mei 2022
Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal

Ini 5 Nasihat Ustadz Salim A Fillah yang Menyentuh Hati

3 Februari 2022
Pertanyaan Malaikat di Dalam Kubur, Dosa yang Terus Mengalir, Tanda Hati yang Kotor, Nasihat Imam al-Ghazali

6 Nasihat Imam al-Ghazali

19 Januari 2022
Umar bin Abdul Aziz, Umar bin Abdul Azis, Nasihat Umar bin Abdul Aziz, Umar bin Abdul Azis

Petuah Umar bin Abdul Aziz

10 November 2021
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Mari Bersihkan Hati tuk Sambut Bulan Ramadhan 1 takwa

Mari Bersihkan Hati tuk Sambut Bulan Ramadhan

by Laras Setiani
7:00 am
0

...

Pohon kurma Keutamaan Puasa Asyura, Manfaat Puasa Senin Kamis, Target Amalan Harian Ramadhan, Keistimewaan Ramadhan, Qadha Puasa, Keutamaan Ramadhan

Doa Berbuka Puasa Menurut Fiqih 4 Mazhab

by Ari Cahya Pujianto
3:30 pm
0

...

Foto: Abu Umar/Islampos

Ketika Itikaf, Hal Apa yang Disunnahkan?

by Adam
6:20 pm
0

...

Foto: Madinatul Iman

Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Ini Artinya

by Saad Saefullah
9:40 am
0

...

Perilaku Durhaka terhadap Suami

Apa Itu Kebersihan?

by Sodikin
11:58 pm
1

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.