• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Wahai Ibu, Semoga Lelahmu Menjadi Lillah

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Freepik

Ilustrasi. Foto: Freepik

3.7k
BAGIKAN

Oleh: Widya
Ibu Rumah Tangga & Founder Komunitas Muslimah Menjahit
wwidiaz08@gmail.com

SEMINGGU yang lalu anak saya yang berumur empat tahun mengalami demam tinggi. Tidurnya sama sekali tidak nyenyak. Ia terbangun setiap dua jam sekali meminta minum. Sesekali mengigau, menangis dan terbangun mencari saya seraya berkata, “ibu.. Ibu..”

Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya tidur dengan anak berumur empat tahun yang sedang sakit, ditambah dengan kondisi kehamilan si ibu yang memasuki trimester tiga?
Pengalaman tidur dengan anak berumur empat tahun yang sedang sakit saat ini seperti tidur bersama bayi yang baru saja dilahirkan. Saya lebih banyak terjaga daripada terlelap.

BACA JUGA: Ibu dan 2 Titik..

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Saya terbangun dengan lelah. Lebih dari lelah karena disaat bersamaan suami saya yang berarti ayahnya anak saya ternyata tidak ada di samping saya. Ya, saat itu Ia sedang dinas di luar kota. Kalau dipikir-pikir tiga hari membersamai anak yang sedang sakit tanpa suami itu tidaklah mudah. Lelah bercampur emosi karena semua harus dikerjakan sendiri. Tidak ada kerabat, orang tua bahkan Asisten Rumah Tangga sekali pun.

Sementara anakku bangun dengan bahagia, walaupun lemas. Ia terus menempeli saya dan berkata, “jagain aku bu, aku sayang ibu.”

Dia tidak tahu bagaimana lelahnya saya atau bagaimana sakitnya punggung saya atau bagaimana saya benar-benar hanya ingin tidur selama lima menit lagi. Ia hanya bersyukur mendapati saya di sampingnya saat ia terbangun.

Lalu, bagaimana dengan anda, para ibu di luar sana?
Apakah Anda ingin menambah jam tidur setiap harinya?
Apakah Anda seringkali merasa lelah juga saat menjalani rutinitas yang sama? Membereskan rumah, mengasuh anak, memasak, memotong rumput dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sendiri?

Kadang-kadang menjadi seorang ibu artinya adalah menjadi lelah. Kadang-kadang menjadi seorang ibu berarti merasa sedikit kesepian. Seperti tidak ada orang lain memperhatikan apa yang kita lakukan.

Ya, kita bisa berpendapat bahwa menjadi ibu memang seperti itu. Sejak awal ibu memang haruslah bangun lebih awal, harus berurusan dengan masalah-masalah anak, masalah uang, masalah pendidikan, masalah kesehatan, dan sebagainya. Namun hal yang patut diapresiasi bahwa ibu, mereka melakukan hal-hal menakjubkan. Hal-hal yang sangat keras. Hal-hal yang tampak biasa namun seringkali di luar batas kemampuannya.

Maka, wahai para ibu yang kerap merasa lelah. Anda tidak sendirian.

Banyak ibu di luar sana (termasuk saya) pun kemungkinan merasa lelah juga dan mulai bertanya-tanya tentang semua hal ini. Namun, masih tetap hadir menghibahkan diri bagi anak-anak dan suami yang mereka cintai.

BACA JUGA: Tentang Sosok Ibu, Ini Kata Alquran dan Hadis

Menjadi ibu adalah perjalanan para pemberani. Adalah hal berani untuk membesarkan seseorang yang mandiri, mendorong batas-batas kemampuan, meluluhkan hati di malam hari, mencintai mereka selamanya bahkan ketika mereka membuat kita tidak waras dan bahkan pada hari-hari yang melelahkan pula.

Menjadi ibu adalah karir tertinggi seorang wanita dimana Allah janjikan surga di telapak kakinya. Yang Allah tinggikan derajatnya tiga kali melebihi sang ayah. Bahkan doa ibu menjadi doa yang mudah dikabulkan oleh-Nya.

Jadi, bersabarlah wahai ibu, hanya sebentar saja lelah yang kau rasakan. Anak-anak ini akan tumbuh mendewasa dengan begitu cepat. Berbahagialah wahai ibu. Karena dari ibu yang bahagia akan lahir pula generasi yang bahagia. Semoga di Hari Ibu ini, akan semakin banyak ibu-ibu bahagia yang menikmati setiap perannya demi capaian kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Aamiin. []

RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: ibu
Share3675SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Gejala Anak Alami Masalah Pendengaran

Next Post

Nasib Orang Lemah Pasca Perjanjian Hudaibiyah

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.