• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Kisah Toleransi Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiah

Oleh Baehaki
6 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
kisah kematian dajjal

Ilustrasi: WallpapersCraft

1.1k
BAGIKAN

ISLAM telah mengatur segala aspek kehidupan ini dengan begitu baik. Termasuk dalam hal toleransi. Sejak berabad-abad yang lalu, Rasulullah telah mengajari kita apa arti dari sebuah toleransi tanpa perlu menggadaikan akidah kita. Dari sekian banyak kisah toleransi yang dilakukan Rasulullah, toleransi dalam perjanjian Hudaibiyah inilah yang menjadi salah satu pintu terbuka lebarnya persebaran Islam di Arab Saudi.

Dikisahkan bahwa pada saat itu Nabi bermaksud umrah di bulan Ramadhan bersama sekitar seribu empat ratus pengikutnya, mereka dihalangi oleh kaum musyrik. Nabi menyampaikan kepada mereka bahwa mereka datang bukan untuk berperang namun untuk melaksanakan umrah dan tawaf di Kabah.

Nabi kemudian mengutus Usman untuk mengadakan pendekatan dengan suku Quraisy. Dan Usman dianggap orang yang paling tepat untuk berbicara dengan mereka. Ketika Usman telah kembali dalam waktu yang lama, di saat-saat kaum muslimin menunggu kedatangannya dengan berbagai tanda tanya, dengan tangan hampa Usman datang kepada Rasulullah dan menyatakan bahwa Quraisy tetap berkeras hati menolak mereka. Di sinilah kemudian, toleransi yang sangat mengesankan dari pihak Nabi terlihat.

BACA JUGA: Memaknai Toleransi

ArtikelTerkait

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Mana yang Lebih Mulia, Malaikat ataukah Manusia yang Shalih?

Mereka mengutus beberapa orang untuk mengadakan perjanjian di tempat itu untuk melarang Nabi bersama kaum muslimin umrah tahun itu juga. Meskipun nabi waktu mempunyai kekuatan pasukan yang dapat menghancurkan negeri mereka namun beliau menerima syarat tersebut.

Ketika merumuskan naskah perjanjian itu Nabi menerima baik keberatan-keberatan yang diajukan oleh utusan orang-orang Quraisy, Suhail bin Amr. Sebaliknya Suhail tetap tidak pernah mau bergeser dari posisinya, sehingga membuat banyak sahabat Nabi jengkel dan menahan marah, termasuk Umar bin Khattab. Sebagai awal perjanjian Nabi memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menuliskan “Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. Suhail memotongnya dengan mengatakan bahwa ia tidak mengenal sifat-sifat “Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.  Suhail meminta supaya diganti menjadi “Dengan namaMu ya Tuhan”.

Nabi pun memerintahkan kepada Ali untuk mengikuti keinginan Suhail. Ketika Nabi meminta Ali untuk menulis: “Berikut ini adalah naskah perjanjian yang dicapai oleh Muhammad Utusan Allah dan Suhail bin Amr”. Suhail juga memotongnya dengan mengatakan bahwa kalau ia terima atau percaya bahwa Beliau adalah utusan Allah ia tidak akan memusuhinya, dan dia minta agar kata-kata “Muhammad utusan Allah” diganti menjadi dengan hanya “Muhammad anak Abdullah”.

Hal ini tentu  membuat marah para sahabat. Tetapi nabi sekali lagi meminta kepada Ali untuk menulis sesuai dengan yang dikehendaki oleh Suhail.

BACA JUGA: Tujuh Manfaat Kurma, Buah yang Disukai Rasulullah

Kemudian Suhail memberikan syarat lagi bahwa barang siapa yang keluar dari Mekah dan masuk Islam serta menggabungkan diri kepada Nabi, tanpa izin keluarganya, harus dikembalikan ke Mekah.Sebaliknya, barangsiapa yang memisahkan diri dari Nabi dan kembali ke Mekah serta murtad dari agama Islam, mereka boleh menerimanya kembali, dan ia tidak diwajibkan bagi mereka untuk mengembalikannya ke Madinah. Syarat ini pun diterima oleh Nabi.

Perjanjian Hudaibiyah ternyata telah memberikan hikmah besar kepada kaum muslimin. Terbukti dengan banyaknya orang-orang yang lari ke Madinah dan masuk Islam. Perjanjian yang telah disepakati bersama itu tidak pernah dilanggar. Tetapi justru kaum kafir Quraisylah yang selalu melanggar perjanjian itu.

Sikap politik yang dilakukan oleh Rasulullah itu mengundang berbagai tanda tanya, terutama di hati Umar yang agresif dan bertemperamen keras. Bahkan karena tidak mengerti latar belakang alur pemikiran Rasulullah, Umar pun sempat meragukan kerasulan Muhammad SAW. “Ya Rasulullah bukankah kita benar? Dan mereka dalam kebatilan?”

Advertisements

Rasulullah mejawab, “Ya.”

Kemudian Umar berkata, “Bukankah kematian kita dijamin surga dan kematian mereka dijamin Neraka?”

Kembali Rasulullah mejawab, “Ya.”

“Lalu, mengapa kita harus tunduk kepada mereka, bukankah kita berhukum dengan hukum Allah untuk kita dan mereka?” Umar bertanya kembali.

Rasulullah akhirnya berkata, “Hai, anak Khattab! Sesungguhnya aku Rasulullah dan Allah tidak akan meninggalkanku selamanya.”

Mendengar pernyataan itu ia terdiam, dan dipendamnya keraguan itu karena cintanya kepada Rasulullah.

Kemudian ia berkata kepada Abu Bakar, “Wahai Abu Bakar benarkah ia seorang Rasul.”

Abu bakar menjawab dengan tegas “Ya, dia adalah seorang Rasul utusan Allah dan dia seorang Nabi, aku tidak ragu sedikitpun.”

“Ya Abu Bakar bukankah kita benar?” Dan mereka dalam kebatilan?”

Abu Bakar menjawab, “Ya.”

Kemudian Umar berkata, “Lalu mengapa kita harus tunduk kepada mereka, bukankah kita berhukum dengan hukum Allah untuk kita dan mereka?”

Abu Bakar menenangkan Umar, “Hai Umar! Sesungguhnya Allah menguji RasulNya dan memberitahukan kepadanya bahwa kemenangan Allah sangat dekat.”

Toleransi Rasulullah terhadap kaum Quraisy secara logika telah membuat kekalahan besar dalam diplomasi. Apa yang telah ditulis dalam perjanjian Hudaibiyah nyata-nyata memihak Quraisy Makkah dan mengenyampingkan hak-hak kaum muslimin. Namun kenyataannya, justru perjanjian Hudaibiyah menjadi perbincangan luas di seantero Arab. Atas kelemahlembutan Rasullah dan toleransi yang tinggi terhadap kaum Quraisy, justru telah mengangkat kehormatan kaum muslimin sementara kaum Quraisy semakin dicibir oleh berbagai kabilah. []

SUMBER: INFORMASIANA

Share1072SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Cara Mengobati Rakus dan Tamak

Next Post

Jangan Ragu untuk Hijrah Menuju Lingkungan Baik

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

7 Juni 2025
mayit, Perbuatan

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

6 Juni 2025
Nasihat, Malaikat

Mana yang Lebih Mulia, Malaikat ataukah Manusia yang Shalih?

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Itikaf, Lapar

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Kesalahan Besar Orangtua Muslim, Hal Sepele yang Tak Boleh Orangtua Lakukan pada Anak, Fase Belajar Anak, Cara Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Cara Meminang Hati Anak, Ayah

Kenangan Bersama Ayah

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam

Oleh Laras Setiani
22 April 2020
0
Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam 1

Seorang suami juga harus mengetahui bahwa termasuk menggauli istrinya dengan baik adalah dengan berlaku baik kepada anak perempuan bawaan istrinya....

Lihat LebihDetails

Apa yang Terjadi Kalau Manusia Dewasa Tidur Malam Kurang dari 6 Jam?

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Jika manusia dewasa tidur malam kurang dari 6 jam secara konsisten, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi, baik jangka...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Pertanyaan tentang berapa lama umur dunia sering muncul dalam kajian-kajian Islam, terutama yang membahas akhir zaman.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.