• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda

Beginilah Sayyid Quthb Menolak Ditawari Pelacur

Oleh Aldi Rahadian
7 tahun lalu
in Dari Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

1
BAGIKAN

Wahai umat Muhammad, tak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah ketika melihat salah seorang hamba-Nya melakukan zina. (HR. Bukhari: 5221, Muslim: 901)

Semakin tinggi derajat keimanan seseorang, semakin tinggi pula ujiannya. Mungkin itulah kalimat yang pas bagi Sayyid Quthb. Doa dan goresan pengalamannya memberi pelajaran bagi kita tentang arti keimanan yang sejati. Iman yang tak tergadai meski lautan dunia sudah siap menanti.

BACA JUGA: Ini 9 Fakta tentang Maqam Ibrahim

Bayangkan di tengah ikhtiarnya untuk memperbaiki diri, ujian datang silih berganti. Sayyid Quthb yang baru saja ditolak cinta oleh pujaan hatinya untuk dipersunting menjadi istri, harus mengalami ujian sulit ketika sosok wanita cantik justru mengajaknya untuk berbuat haram lagi bersedia untuk ditiduri.

Kisah ini terjadi ketika Sayyid Quthb masih dalam perjalanan di atas kapal laut menuju Amerika, setelah ditugaskan Departemen Pendidikan Mesir meneliti di negeri Paman Sam tersebut.

ArtikelTerkait

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Di atas kapal, orang-orang Amerika telah tahu keberadaan Sayyid. Iya, anak muda dari Kairo, pengarang buku Keadilan Sosial dalam Islam itu. Pemuda itu terkenal gigih akan perlawanannya terhadap Sekularisme, ia tidak menyetujui bahwa Agama dan Kehidupan haruslah terpisah.

Kaum Kuffar itu mengenali dengan jelas siapa pemuda berjas itu. Iya itu pasti Sayyid Quthb, tidak salah, gumam mereka. Sayyid Quthb yang terkenal seantero Mesir sebagai pemuda pintar dan soleh.

Kenapa mereka sampai ingin menjebak Sayyid Quthb? Sebab bagi bangsa jahili itu, Sayyid bisa berubah menjadi musuh Amerika setibanya di negeri Paman Sam. Didasari atas kekhawatiran itu, mereka tak hilang akal. Mereka tahu titik lemah pria pada umumnya, termasuk pria Mesir.

Orang-orang Amerika itu kemudian menyusun skenario untuk melumpunkan iman Sayyid. Mereka memperalat seorang wanita untuk membujuk dan merayunya hingga terjatuh di dalam lumpur kehina-dinaan. Hal ini justru terjadi setelah Sayyid bertekad untuk menjadi tentara Allah.

Setelah Sayyid berinteraksi dan benar-benar merasakan limpahan rahmat Allah hingga berkata: “Saya bermaksud menjadi orang kedua, yakni orang Islam yang loyal dan kukuh, dan Allah berkehendak menguji saya: apakah maksud dan niat saya ini benar, atau hanya sekedar bisikan hati saja?”

Ujian dari Allah kepadanya terjadi beberapa menit setelah Sayyid bertekad memilih jalan Islam, yakni ketika baru saja beliau memasuki kamarnya di atas kapal. Inilah ujian sesungguhnya. Ujian yang datang dari suara seseorang mengetuk pintu.

Sayyid Quthb lalu membukanya. Ia membuka pintu secara penuh ketabahan, sampai pada beberapa waktu, ternyata di hadapannya, telah berdiri seorang wanita cantik lagi semampai dan setengah telanjang dengan gaya merangsang. Sang wanita itu menyapa Sayyid lewat bahasa Inggris, “bolehkah saya menjadi tamu tuan malam ini?”

Sayyid terperangah. Ia hampir saja kalap. Namun bukan Sayyid Quthb namanya jika tidak tahu bahwa inilah jawaban yang diberikan oleh Allah ketika ia betul-betul berjanji ingin memperbaiki diri. Ia lekas mengangkat kepalanya, lalu menolak rayuan wanita itu secara halus. Namun Wanita itu bergeming. Melihat gelagat kondisi tidak berubah ke arah lebih baik, Sayyid mengatakan, “Di kamar hanya ada satu tempat tidur, maaf.”

Advertisements

Namun sapanyanya, mendengar jawaban Sayyid, wanita itu semakin mendesak untuk masuk. Ia bak singa lapar ingin menerkam mangsa di hadapannya lewat tampilan sensual penuh godaan. Pada titik itulah, Sayyid bersikap lebih tegas, lewat iman yang teguh, ia mengusir sang wanita itu keluar menjauh dari kamar.

Beberapa saat kemudian wanita itu terjatuh di lantai papan. Saat itu, Sayyid sadar bahwa wanita itu sedang mabuk. Inilah gadis Amerika pada umumnya. Terbetik dalam hatinya, akan wanita solehah nun jauh di ujung Kairo sana.

Begitu lulus dari ujian yang pertama, Sayyid Quthb segera mengucap: “Alhamdulillah… saya merasa bangga dan bahagia, karena saya telah berhasil memerangi hawa nafsu. Dengan demikian nafsu itu berjalan di atas jalan tekad yang saya tentukan.”

BACA JUGA: Islam Larang Pelacuran, Kenapa?

Wanita itulah senjata pertama yang dirancang Amerika untuk menggoda dan meruntuhkan iman Sayyid. Akan tetapi, Allah lebih mengetahui ketetapan jalan yang beliau pilih, yakni jalan Allah, jalan keimanan, jalan cahaya Rabbani yang terang menyala-nyala hingga Allah memberinya taufik dan pertolongan dalam memenangkan ujian itu.

Namun bukan Amerika namanya jika masih belum jera memasukkan tiap muslim ke lubang galian mereka. Lagi, mereka kembali memperalat seorang gadis guna menaklukan iman Sayyid. Mereka menguntit dari satu universitas ke universitas lain setibanya Sayyid di Amerika dan mulai bergerilya meneliti kampus-kampus di sana.

Sampai suatu ketika, datang cobaan kedua menghampiri jiwa syahdu Sayyid. Kini, seorang wanita yang berdebat dengannya tentang perlunya free sex di Institut Keguruan di Colorado dan Galersi.

Wanita itu menjelasakan tentang indahnya kehidupan seks bebas beserta segala racun dunianya. Namun lagi-lagi, godaan itu hanyalah isapan jempol semata. Sayyid bergeming dan tidak tergoda akan kenikmatan dunia fana. Ia kembali lolos lubang dari durjana.

Sudah selesaikah ujian untuk Sayyid? Ternyata tidak. Cobaan ketiga itu datang dari seorang pegawai hotel yang dengan promosi cabulnya menawarkan hostes-hostes dan wanita-wanita cantik, baik yang masih polos maupun yangover acting. Sembari menahan beratnya ujian, Sayyid hanya tersentum dan menolak tawaran memikat itu.

Bayangkan itu semua terjadi di tengah kondisi negara bebas seperti Amerika dan dalam kondisi Sayyid sedang rindu akan sosok pendamping. Tak sedikit pemuda muslim terjebak berada di sana, hanya dalam waktu satu hingga dua bulan. Padahal Sayyid berada di Amerika selama 2,5 tahun. Inilah hasil dari tarbiyah sejati dari seorang pecinta sejati, yang sejak kecil telah dididik oleh ibunya lewat untaian rabbani.

Hingga cobaan keempat itu kembali datang, kali ini seorang pemuda Arab yang mencoba mempengaruhi Sayyid dengan ceritanya tentang pergaulan bebas yang dilakukannya dengan wanita-wanita Amerika.

Pemuda itu menceritakan bak setan tengah mempengaruhi manusia untuk menjajal perilaku tercela, walau hanya sedetik berselimut syahwat jelata. Lagi-lagi, Sayyid bersyukur. Ia mengucapkan alhamdulillah, betapa Allah amat sayang kepadanya. Godaan demi godaan mampu ia tepis lewat sebongkah cahaya Iman yang terpatri dalam hati.

Ternyata itu bukan kasus terakhir, kali ini berasal dari seorang perawat ketika Sayyid sedang terbaring di rumah sakit. Perawat itu mendekati Sayyid yang tengah berbaring tak berdaya. Ia menceritakan kelebihan-kelebihan yang didamba oleh setiap laki-laki.

Juga upaya seorang mahasiswi untuk menghapus rasa jijik pada pikiran beliau terhadap hubungan seksual yang kotor. Ia menganggap bahwa hubungan seksual tidak lebih dari praktek hubungan biologis yang tidak ada alasan bagi seorang manusia untuk mencelanya, baik dari segi etika maupun lainnya. Sekali lagi, iman Sayyid sangat tebal. Itulah kunci ia mampu menjadi pria sejati walaupun hingga akhir hayat ia tidak beristri. Kebathilan demi kebathilan tersebut, tak mampu menghanyutkannya kepada dunia. Subhanallah.

Itulah Sayyid Quthb yang kelak sepulangnya dari Amerika, beliau bergabung dengan barisan Ikhwan dan disebut-sebut sebagai ideologi kedua Ikhwan sekaligus mujahid yang tercecer darah syuhada dalam hidupnya. Semoga Allah memberikan menempatkan Asy Syahid Sayyid Quthb bersama kafilah Syuhada di jannah nanti. Allahuma Aamiin. []

Sumber: Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi

Tags: motivasiRenungn
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Polisi Bubarkan Acara Deklarasi #2019GantiPresiden di Tangsel

Next Post

Cinta Tiga Jari

Aldi Rahadian

Aldi Rahadian

Terkait Posts

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

kemiskinan ekstrem, masyarakat miskin, kaya, miskin

8 Perbedaan Mencolok antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.