• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 28 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Jangan Ada Lagi Duka di Kala Mudik

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

42
BAGIKAN

Oleh: Misroji Salgan

MUDIK atau pulang kampung bagi kaum urban menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Sebab, dengan mudik yang umumnya berlangsung sekali dalam setahun, terutama saat-saat merayakan hari raya Idul Fitri, itu mereka dapat melampiaskan kerinduan pada kampung halaman serta bersilaturahim dengan keluarga dan kerabat di sana.

Tradisi mudik terjadi secara rutin selama sekira empat dasawarsa terakhir. Hal ini mengingat pada awal tahun 70-an kota-kota besar, khususnya Ibu Kota, menjadi daya tarik warga pedesaan karena mudahnya mendapatkan mata pencaharian dan uang dibandingkan di pelosok desa. Infrastruktur dan pembangunan di kota besar yang mudah diakses juga menambah daya tarik warga desa memilih menjadi kelompok urban.

Kian jomplang-nya perkembangan dan pembangunan antara kehidupan di pedesaan dan perkotaan membuat warga desa makin tergiur pada kehidupan kota metropolitan. Jadilah mereka secara turun-temurun menjadi bagian dari geliat kota yang kian kompleks masalah sosial dan perekonomiannya.

ArtikelTerkait

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Hingga akhirnya kota besar seperti DKI Jakarta menemukan titik jenuhnya sebagai wilayah padat yang dihuni sekitar 10,1 juta warga yang berasal dari  berbagai suku bangsa. Kaum urban ini tetap tidak melewatkan tradisi mudik demi melepaskan kepenakatan tinggal di kota dan juga tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga di pelosok pedesaan.

Pemudik dari tahun ke tahun trennya terus meningkat. Tahun 2012 silam angkanya sekitar 4 juta jiwa. Kebanyakan pemudik itu menggunakan jalur darat, karena sebagian dari mereka berasal dari daerah di Pulau Jawa. Ada yang menggunakan alat transportasi umum, tapi tak sedikit pula yang merasa nyaman dengan kendaraan pribadi. Bahkan, porsi kendaraan roda dua yang digunakan untuk mudik tak kalah banyaknya dibandingkan dengan roda empat.

Sayang, impian beberapa pemudik kala itu yang ingin berjumpa-sapa dengan sanak saudara dan handai taulan tak kesampaian. Nyawa mereka terenggut di tengah jalan. Di antara mereka ada yang meninggal karena mengantuk saat berkendara, berkecepatan tinggi, sedikit ceroboh dalam berlalu lintas, terantuk lubang atau terperangkap jalan rusak di jalan raya, dan faktor lainnya. Sebagian lagi nyawanya masih bisa diselamatkan tapi kondisinya kritis, sedangkan sebagian lainnya luka-luka ringan.

Menurut data Korlantas Polri yang dirilis Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2012, selama musim mudik tahun ini terjadi 4.704 kecelakaan. Sebanyak  820 orang dinyatakan meninggal, 1.366 luka berat, dan 4.474 luka ringan. Data ini tentu membuat kita semua prihatin dan turut berduka. Dan, kecelakaan demikian tak hanya terjadi pada tahun ini, tapi setidaknya dalam lima tahun terakhir dimana sebagian pemudik lebih memilih berkendara roda dua dalam menempuh perjalanan yang cukup panjang. Mesti resiko terjadinya kecelakaan tinggi. Angka 70% korban kecelakaan mudik  tahun ini adalah pengendara sepeda motor, membuktikan dugaan itu.

Haruskah peristiwa seperti ini berulang dan berulang setiap tahun? Hanya manusia yang tak waras saja yang mau menjawab ya. Jika demikian, tentu pemerintah memiliki tanggung jawab terbesar dalam urusan masalah ini. Bukan hanya pemerintah di tingkat pusat, tapi juga pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota/

Tugas pemerintah pusat adalah membuat atau mengeluarkan kebijakan yang mampu menyelamatkan para pemudik dari kecelakaan lalu lintas. Banyak celah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir angka kecelakaan, misalnya memobilisasi alat transportasi darat menjelang musim mudik. Pilihan pemudik menggunakan sepeda motor salah satunya disebabkan tak tersedianya angkutan umum sesuai dengan kapasitas jumlah pemudik.

Tingginya tarif mudik yang diberlakukan perusahaan-perusahaan angkutan umum juga menjadi alasan sebagian pemudik enggan menggunakannya. Bedakan dengan kendaraan roda dua yang dianggap hemat dan efisien. Untuk masalah ini sebaiknya pemerintah menyediakan subsidi bagi angkutan massal sehingga tarif yang diterapkan ke para pemudik masih bisa terjangkau.

Tugas yang tak kalah penting, khususnya bagi pemerintah daerah, adalah menyediakan infrastruktur yang layak dan mengutamakan keselamatan pengguna jalan raya. Sudah menjadi rahasia umum jika di sejumlah titik jalan di sepanjang jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa, jalan rusak dan bergelombang tak pernah beres, sehingga risiko kecelakaan masih cukup tinggi. Mestinya pemda senantiasa memperhatikan kondisi jalan utama yang dilalui para pemudik.

Advertisements

Ketersediaan pos-pos pelayanan kesehatan di beberapa titik memang membantu keselamatan pemudik. Namun, masalah-masalah besar yang disebutkan di atas seharusnya lebih diprioritaskan, sehingga keselamatan para pemudik menjadi lebih baik. Kita berharap pemerintah turut prihatin dengan peristiwa tahunan yang merenggut ratusan nyawa di jalan raya ini. Lalu, bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa para pemudik tahun depan dan tahun-tahun berikutnya. Semoga. Wallahu a’lam. []

Tags: Mudik
Share42SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mudik dan Hidup Dua Kali di Facebook

Next Post

Atlet Malaysia: Berpuasa Membuat Kami Kuat

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama, Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Ini Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0

Micin

Benarkah Micin Bikin Bodoh?

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Sunnah, Marah

Jangan Marah

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

pernikahan, ta'aruf

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Menguburkan Ari-ari Bayi, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Rizka Kurniasari
4 Maret 2020
0
Foto: Mummy

ada sebuah kepercayaan yang berkembang jika ari-ari bayi tersebut tidak dikuburkan, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada si bayi

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Oleh Haura Nurbani
26 Mei 2025
0
Keutamaan Sabar, Teman

Tidak semua orang layak dijadikan teman dekat. Sebab, pergaulan sangat berpengaruh terhadap cara kita berpikir, bersikap, bahkan menentukan arah hidup...

Lihat LebihDetails

Larangan Memotong Kuku ketika Hendak Berkurban dan 2 Hikmahnya

Oleh Haura Nurbani
6 Juli 2022
0
Hari Kiamat, memotong kuku, Hukum Mewarnai Kuku, Sebab Kenapa Harus Memotong Kuku, Tanda Tubuh Tak Mendapat Nutrisi dengan Baik, Cara Potong Kuku dalam Islam, Gunting Kuku

Salah satu perkara yang sering dibicarakan adalah larangan untuk memotong kuku menjelang Idul Adha.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.