• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 8 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Rasulullah: Wajahmu Serupa dengan Wajahku, Akhlakmu Serupa dengan Akhlakku

Oleh Irah
8 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
foto: pixabay

foto: pixabay

0
BAGIKAN

TAHUKAH Anda dengan sahabat yang mirip dengan Rasululah SAW? Ia tak hanya mirip dari segi fisiknya, tapi juga karakter beliau mirip dengan Nabi Muhammad SAW.

Sahabat itu adalah Ja’far Bin Abi Thalib. Ia merupakan satu diantara lima sahabat Nabi SAW yang memiliki kemiripan dengan Rasulullah SAW.

Namun diantara kelimanya Ja’far tercatat paling mirip dengan Rasulullah SAW. Hingga diriwayatkan, jika dilihat dari belakang, sulit membedakan antara Ja’far dan Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya tampilan fisik, karakter Ja’far juga mirip dengan Rasulullah SAW.

Di riwayatkan dari Muhammad bin Usamah bin Zaib bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada Ja’far, “Bentuk wajahmu serupa dengan wajahku, dan akhlakmu serupa dengan akhlakku karena kamu berasal dariku dan merupakan keturunanku.”

ArtikelTerkait

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Karena kemiripan akhlak dan karakternya inilah Ja’far bin Abi thalib mudah menerima Islam saat diterangkan dengan sahabat yakni Abu Bakar Ash Shiddiq. Ia tercatat menjadi orang ke-31 yang memeluk Islam. Bagaimanakah perjalanan seorang Ja’far bin Abi Thalib dan apa sajakah pengaruh beliau dalam agama Islam?

Ja’far yang merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW ini langsung menyatakan keislamannya begitu mengetahui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT.

Putra Abu Thalib ini kemudian menyampaikan keislamannya kepada sang Istri, istrinya Asma bin Umais.Ja’far pun lalu mengajak istrinya untuk kemudian masuk Islam. Ia begitu yakin bahwa mengikuti ajaran Islam akan membawanya pada kebaikan dunia dan akhirat.

Kelembutan serta kecerdasan seorang Ja’far bin Abi Thalib berhasil mengantarkan istrinya Asma bin Umais ke jalan yang hidayah, hingga nanti disepanjang jalan hidupnya, keduanya bersama-sama mengarungi pahit manis sebagai seorang muslim yang bertakwa.

Rasulullah SAW memilih Ja’far Bin Abi Thalib memimpin kaum muslimin hijrah menyelamatkan akidahnya ke negeri Habasyah.

Rasulullah SAW begitu mengenal Ja’far seperti mengenal dirinya sendiri. Ja’far dipilih karena memiliki kecerdasan, keberanian sekaligus ketenangan semuanya itu semakin didukung karena Ia memiliki kemiripan dengan Rasulullah SAW. Sehingga menjadi pelipur lara bagi kaum muslimin bila jauh dari Nabi mereka.

Benar saja, di negeri Habasyah muslimin bisa hidup nyaman tanpa harus terganggu saat beribadah. Namun kabar hijrahnya 100 kaum muslimin ke negeri Habasyah membuat berang kaum musrik Quraisy. Mereka tidak tenang pengikut Nabi Muhammad SAW beribadah dengan nyaman. Mereka kemudian berencana untuk memulangkan kaum muslimin ke Mekah. Mereka mengutus Amar Bin Ash, pemuda Quraisy yang dikenal paling jago berdiplomasi dan dekat dengan Raja Najashi

Selama tujuh tahun di negeri Habasyah, Ja’far dan kaum muslimin begitu merindukan Rasulullah SAW. Sebuah kabar datang membuat hati Ja’far hancur, Abu Thalib, sang ayah yang amat dicintainya wafat dalam keadaan tidakk beriman.

Advertisements

Di lain pihak, kaum muslimin mendapatkan kemenangan gemilang pada perang Haibar, Jafar Bin Abi Thalib meninggalkan Habasyah menuju Madinah. Kedatangannya begitu membahagiakan Rasulullah SAW, hingga Nabi sendiri tidak menyadari kebahagiaan yang dirasakannya apakah karena kemenangannya dalam perang Haibar, atau karena kedatangan Ja’far.

Belum begitu lama Ja’far tinggal di Madinah pada awal tahun ke delapan hijriyah, Rasulullah SAW menyiapkan pasukan tentara untuk memerangi tentara Romawi di Mut’ah. Beliau mengangkat Zait bin Haritsah menjadi komandan pasukan. Jika Zait bin Haritsah gugur, maka digantikan oleh Ja’far Bin Abi Thalib, jika Ia cidera dan tewas pula, Ia digantikan oleh Abdullah bin Rawaha dan apabila Abdullah Bin Rawaha cidera dan gugur pula, hendaklah kaum muslimin memilih komandan diantara mereka.

Sampai di Mut’ah, sebuah kota dekat Syam daerah Yordania mereka mendapati pasukan Romawi dengan 100 ribu pasukan yang terlatih. Diperkuat dengan 1000 milisi Nasrani dari kabilah-kabilah Arab, sementara tentara kaum muslimin yang dipimpin oleh Zait Bin Haritsah hanya berkekuatan 3000 tentara.

Begitu kedua pasukan yang tidak seimbang ini bertemu dan peperangan dahsyat pun terjadi. Komandan Muslimin, Zait Bin Haritsah gugur sebagai shahid, melihat Zait gugur, Ja’far kemudian melompat dan mengambil alih bendera Rasulullah SAW dari tangan Zaid. Lalu diacungkan dengan tinggi-tinggi dan kini pimpinan beralih kepadanya. Ja’far mengayunkan pedang ditengah musuh yang mengepungnya dia mengamuk menyerang musuh ke kanan dan kekiri dengan hebat.

Hingga suatu ketika sebuah tebasan pedang mengenai tangan kanannya, maka tangan kirinya langsung mengambil bendera dari tangan kanannya yang puntung, tangan kirinya putus pula terkena sabetan pedang musuh. Tapi Ia tidak gentar dan putus asa, dipeluknya bendera Rasulullah dengan kedua lengannya dengan terus menerjang musuh hingga akhirnya tubuh Ja’far ditebas musuh hingga gugur sebagai syahid di medan Mut’ah.

Rasulullah SAW sangat sedih mendengar kabar gugurnya Jafar beliau pergi kerumah Ja’far di dapatinya Asma, istri Ja’far yang sedang bersiap-siap menunggu kedatangan suaminya, memandikan dan memakaikan baju bersih kepada anak-anaknya. Asma sendiri menuturkan kedatangan Rasulullah SAW.

“Ketika Rasulullah SAW mengujungi kami, terlihat wajah Rasulullah diselubungi kabut sedih, hatiku cemas tetapi aku tidak berani menanyakan apa yang terjadi, karena aku takut mendengar berita buruk, beliau memberi salam dan menanyakan anak-anak kami,”

Asma kemudian memanggil mereka semua, dan disuruhnya menemuii Rasulullah. Anak-anak Ja’far kemudian melompat kegirangan mengetahui kedatangan Beliau. Mereka berebutan untuk bersalaman dengan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW langsung memeluk erat anak-anak Ja’far sambil menciumi mereka penuh haru. Air mata Beliau berlinang membasahi pipi mereka.[]

Sumber: infoyunik.com

Tags: Ja’far Bin Abi Thalibsahabatsahabat mirip rasulullahshabat rasul
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kiai Cholil Nafis: Agama dan Negara Ibarat Dua Sisi Mata Uang

Next Post

Romantis Itu…

Irah

Irah

Terkait Posts

Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Lari Malam Hari, Jam Malam

Jam Malam untuk Pelajar, Baguskah?

Oleh Haura Nurbani
7 Juni 2025
0

PKS

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Keunggulan Pendidikan di Arab Saudi!, Arab Saudi

10 Kebiasaan Aneh di Arab Saudi

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Makanan Sehat, Makanan

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0

Bahaya Tubuh yang Gemuk, Sarapan

Apa Benar Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk?

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails

Muslimah, Utamakan Ketentuan Syar’i Dulu sebelum Gaya dalam Berjilbab

Oleh Eneng Susanti
4 Februari 2018
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Adam/Islampos.

Ketentuan syar’i lah yang harusnya jadi standar dalam pilihan fashion seorang muslimah, termasuk dalam berjilbab.

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Makanan Sehat, Makanan

Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya gak dimakan saat malam hari, karena bisa mengganggu kualitas tidur, bikin berat badan naik,...

Lihat LebihDetails

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Oleh Haura Nurbani
6 Juni 2025
0
mayit, Perbuatan

Dalam video ini, kita akan kupas 30 perbuatan yang harus dihindari agar amal baik kita tetap diterima dan bernilai di...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.