PERTANYAAN ini sering muncul karena ada anggapan yang bertentangan soal sarapan: ada yang bilang sarapan penting agar tidak gemuk, tapi ada juga yang percaya melewatkan sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Jadi, apa benar tidak sarapan bikin tubuh gemuk?
Jawaban Singkat:
Tidak langsung bikin gemuk, tapi melewatkan sarapan bisa memicu kebiasaan yang akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.
BACA JUGA:Â 8 Makanan Terbaik untuk Sarapan Menurut Jurnal Ilmiah
Penjelasan:
1- Efek Terhadap Nafsu Makan
Tidak sarapan bisa membuat kamu lebih lapar di siang hari, yang memicu kamu makan berlebihan atau memilih makanan tinggi kalori, seperti gorengan atau camilan manis.
Ini bisa menyebabkan asupan kalori harian justru lebih tinggi dibanding orang yang sarapan.
2- Metabolisme
Sarapan membantu “menyalakan” metabolisme tubuh lebih awal.
Melewatkan sarapan secara rutin bisa membuat tubuh beradaptasi dengan metabolisme yang lebih lambat, yang tidak optimal untuk pembakaran lemak.
3- Studi Ilmiah
Sebagian studi menunjukkan bahwa orang yang rutin sarapan cenderung memiliki berat badan yang lebih stabil.
Tapi ada juga studi yang menunjukkan tidak sarapan tidak otomatis menyebabkan kenaikan berat badan, selama total asupan kalori harian tetap terkontrol.
BACA JUGA:Â Inilah Waktu Terbaik untuk Sarapan dan 6 Manfaatnya
4- Pengaruh Psikologis
Melewatkan sarapan bisa membuatmu cepat lelah dan sulit konsentrasi, yang bisa menyebabkan stres dan makan emosional — faktor tidak langsung yang bisa memicu kegemukan.
Jadi, bagaimana baiknya?
Jika kamu tidak merasa lapar di pagi hari, tidak masalah melewatkan sarapan — asal makan berikutnya tetap sehat dan terkontrol.
Namun, kalau kamu jadi sering ngemil tidak sehat setelah tidak sarapan, sebaiknya tetap makan pagi — cukup dengan menu sederhana tapi bergizi, seperti roti gandum, telur, atau buah. []