• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 20 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Siapakah Pahlawan Sejati Itu?

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
tipiskan rambut alis

Foto: Adam/islampos

117
BAGIKAN

 

Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman

“SIAPAKAH pahlawan sejati itu?” Sesaat, terlintas pertanyaan ini dalam benakku. Meresap dan merasuk dalam kalbu. Aku masih tetap mencari jawaban. Tapi, tak bisa segera kutemukan.

Kutanyakan pada karang, bebatuan, dan batang-batang ilalang, tapi semuanya terdiam. Tak ada sepatah kata pun yang terucap. Bahkan, ketika kutanyakan pada rumput yang bergoyang, dia hanya melambaikan jemari kecilnya yang panjang tanpa mengucap jawaban.

ArtikelTerkait

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Kenapa Orang yang Pinjam Uang Suka Lupa sama Utangnya?

3 Cara Allah Mengabulkan Doa

Mengapa Aku Tidak Mau Shalat Dhuha?

Kurebahkan tubuhku di antara rerumputan nan hijau, seraya menghela napas panjang dengan perlahan. Bulir-bulir senyawa oksigen masuk ke dalam dua paru-paruku. Bertukar dengan karbon dioksida dalam alveolus.

Tak disangka, tiba-tiba memori lama itu merasuk dalam pikirku. Ya, memori lama penuh kenangan; masa-masa indah ketika aku masih sekolah.

Dan di situlah aku bertemu dengan mereka; sosok para pahlawan itu. Ya, para pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah guru-guruku kehidupanku.

Aku teringat, betapa sabarnya mereka membimbingku saat lisan masih tertatih-tatih membaca. Menuntun tanganku saat saat kumulai lelah menulis. Ya, mereka sangatlah berarti bagiku. Tanpa bimbingan mereka, mungkin aku tak bisa merajut kata-kata ini, menyusun paragrafnya, serta merangkai maknanya.

Saat aku masih SD dahulu, ada sebuah peristiwa yang kukenang. Berjajar rapi di lapangan sekolah, mengenakan baju berwarna putih, celana merah, serta topi berwarna senada berlogo dan bertuliskan ‘Tut Wuri Handayani’.

Saat itu, kuingat Bapak Kepala Sekolah bertanya, “Apakah cita-cita kalian?” Semua terdiam, tak sepotong kata terucap dari lisan-lisan kami.

“Siapa yang ingin jadi dokter?” Beberapa siswa mengangkat jemari mungil mereka dengan malu-malu.

“Siapa yang ingin menjadi pilot?”

Advertisements

Beberapa siswa yang lain juga ikut mengangkat jari seraya mengangguk. Hingga pertanyaan-pertanyaan lain dilontarkan, banyak siswa yang akhirnya mengangkat jari telunjuk mereka.

Sampailah juga pada pertanyaan itu, “Siapakah yang ingin menjadi seorang guru?”

Hening, senyaplah suasana saat itu. Tak satupun ada siswa yang mengangkat jemarinya.

Pertanyaanpun diulang, barangkali para siswa kurang memperhatikan. Mungkin begitulah yang ada di benak Bapak Kepala sekolah. Namun saat pertanyaan kedua dilafalkan, tetap tak ada satu jemari pun yang terangkat.

Dengan mata berkaca-kaca, beliau bertanya, “Jika Kami telah tiada, siapa yang bersedia menggantikan posisi Kami?”

Hatiku bergetar, bergemuruh mendengarnya. Mungkin, sikap kami saat itu menggores luka di hati kecil beliau. Saat itu kami masih anak-anak; polos dan tak menahu banyak hal. Namun, kini kusadar betapa para guru telah banyak meneteskan atsar-atsar di jiwa dan kalbu kami.

Mungkin, hal itu juga yang membuatku ingin menjadi seorang guru; meneruskan perjuangan mereka. Memang, menjadi seorang guru bukanlah profesi yang diinginkan kebanyakan orang. Tapi kuyakin, begitu mulianya profesi ini.

Saat SMP dan SMA, aku juga bertemu dengan para guru hebat. Tak hanya mengajarkan pelajaran yang berbaris rapi  dalam bait-bait  kurikulum. Namun, mereka juga mengajarkan tentang ilmu-ilmu kehidupan. Ya, ilmu yang selalu kita gunakan di manapun kita berada.

Ada seorang guru yang aku kagumi, setiap goresan penanya dan interaksinya denganku, sarat akan nasihat-nasihat kehidupan.  Darinyalah aku dapatkan semangat untuk merangkai kata dan merajut makna.

“Mas, kita menulis bukan untuk dikenal banyak orang dan mendapatkan banyak harta darinya. Tapi, kita menulis untuk berkontribusi demi kebaikan hidup orang lain.” Begitulah nasihatnya padaku suatu hari.

Ada juga guru lain yang berkesan dalam kalbuku. Dia laksana seorang ibu yang selalu memperhatikan anak-anaknya. Bahkan tulisan tentang kisahku sebelum bersekolah di sana masih disimpan dan diingatnya.

“Saya masih ingat waktu Mas Ahmad nulis kisahnya sebelum ke sini.” Begitulah kisahnya saat aku berkunjung ke sana.

Beliaulah yang selama ini mengajariku tentang bahasa, keindahannya dan semua seluk beluknya. Hingga kini, aku masih belajar darinya. Bertanya tentang bebagai hal tentang sastra.

Hingga beberapa saat yang lalu, aku sering bertanya tentang penulisan berbagai kalimat. Ditanyalah diriku, “Mas Ahmad sekarang sering nulis, ya?”

“Iya, Bu,” jawabku. “Maaf, saya belum bisa menjadi murid yang membanggakan saat masih bersekolah dulu,” lanjutku.

“Ibu Guru bangga dengan apa yang sudah dan akan Mas Ahmad kerjakan,” jawab beliau.

Inilah serpihan kecil tentang kisah para pahlawan tanpa tanda jasa dalam hidupku. Memang, mereka tak memiliki medali, piala atau apapun itu. Namun, mereka selalu punya tempat istimewa di hati para siswanya. []

Pati, 5 Januari 2016

Tags: pahlawanSejati
Share117SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Di 8 Tempat Ini, Shalat Dilarang

Next Post

Lafran Pane, Pendiri HMI Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

19 Mei 2025
Uang Istri, sedekah, gaji, Hutang

Kenapa Orang yang Pinjam Uang Suka Lupa sama Utangnya?

18 Mei 2025
Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

3 Cara Allah Mengabulkan Doa

18 Mei 2025
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Shalat Dhuha

Mengapa Aku Tidak Mau Shalat Dhuha?

16 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Abu Bakar, Berhala, puasa, puasa, adzan, Yahudi

Saat Yahudi Menanti Kedatangan Nabi Terakhir di Madinah

Oleh Saad Saefullah
20 Mei 2025
0

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Oleh Saad Saefullah
19 Mei 2025
0

Diabetes pada Anak

Daftar Makanan Tinggi Gula yang Sering Dikonsumsi Anak-anak, Apa Saja?

Oleh Haura Nurbani
19 Mei 2025
0

Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki

Manfaat Mencari Rezeki dan Memberi Nafkah

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0

Malaysia

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai saat Shalat: Panduan dari Syariat Islam

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0
wanita, shalat, pakaian

Pakaian yang tipis hingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh secara jelas tidak memenuhi syarat menutup aurat.

Lihat LebihDetails

Berapa Lama Idealnya Memanaskan Motor di Pagi Hari?

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0
Anak Gadis, Cara Hadirkan Berkah saat Naik Kendaraan, Hukum Meminjam, Motor

Ada beberapa akibat yang bisa terjadi jika motor tidak dipanaskan terlebih dahulu.

Lihat LebihDetails

4 Raja Dunia yang Pernah Berkuasa

Oleh Yudi
20 Juni 2021
0
Foto: Unsplash

Raja dunia keempat ini bernama Bukhtanshar, raja kafir yang menjajah Bani Israil dan membunuh banyak kaum muslimin di kalangan bani...

Lihat LebihDetails

Berapa Banyak Jumlah Pasukan yang Dibawa oleh Muhammad Al-Fatih ketika Menaklukan Konstantinopel?

Oleh Haura Nurbani
18 Mei 2025
0
Konstantinopel

Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.