• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Genosida Rohingya: Myanmar Ingin Dirikan “One Faith Nation”

Oleh Mila
8 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: BBC

Foto: BBC

0
BAGIKAN

Myanmar tetap tidak mau menerima etnis Rohingya yang telah bermukim ratusan tahun di Provinsi Rakhine sebagai bagian dari bangsa dan negara itu.

Kasus Rohingya mirip-mirip dengan perlakuan terhadap warga muslim Bosnia-Herzegovia di bawah federasi Yugoslavia dulu. Komunis Yugoslavia menindas kegiatan agama warga Bosnia. Walaupun ada masjid, tetapi komunitas Islam diarahkan oleh negara untuk tidak mengenal ajaran agama.

Genosida Rohingya: Myanmar Ingin Dirikan “One Faith Nation” 1

Yugoslavia berhasil “menetralkan” kaum muslimin Bosnia. Hanya generasi tua dan para mufti (ustad) yang memahami dan mempraktekkan ajaran Islam. Ketika Mikhail Gorbachev, pada 1980-an, melancarkan Perestrioka (reformasi) dan Glasnost (keterbukaan) yang membuat Uni Soviet akhirnya runtuh, federasi Yugoslavia pun tertular demokratisasi. Rakyat Bosnia-Herzegovia, dan juga negara-negara lain yang ada di dalam federasi Yugoslavia, menyuarakan aspirasi untuk berdiri sendiri.

ArtikelTerkait

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an

Jejak Palestina di Nusantara

Propaganda Kebohongan Yahudi di Madinah

Terjadilah peperangan (1990-1992) antara negara terbesar di dalam federasi, yaitu Republik Serbia, dan negara-negara anggota lain termasuk Bosnia. Di dalam federasi itu ada juga Kroasia, Selovenia, Montengero, dan Macedonia.

Apa beda Myanmar dan Yugoslavia? Bedanya, Yugoslavia mengakui Bosnia-Herzegovina sebagai bagian dari federasi Yugoslavia sedangkan Myanmar sama sekali tidak mengakui Rohingya sebagai suku bangsa tetapi mengakui wilayah yang mereka diami sebagai bagian dari Myanmar.

Singkatnya, Myanmar (c.q. sebagian besar orang Budha plus perangkat negara) tidak mau ada orang Rohingya di negara itu. Myanmar tidak memberikan status kewarganegaraan kepada warga Rohingya. Padahal, mereka ikut berjuang bersama warga Birma (sebelum menjadi Myanmar) dalam perang kemerdekaan melawan Inggris.

Pendekatan masyarakat internasional terhadap kasus Rohinngya sangat ideal. Yaitu, Myanmar harus mengakui penduduk muslim Rohingya sebagai warganegara. Sehingga, mereka tidak lagi merasa “stateless” (tak bernegara). Mereka bisa ikut dalam proses demokrasi di Myanmar.

Tetapi, orang Budha (mayoritas) dan militer menolak solusi ini. Penolakan itu mereka sertai dengan lampiran-lampiran berupa penindasan dan berbagai bentuk pengekangan. Tentulah permusuhan menjadi keniscayaan. Permusuhan yang bergulir dari tahun ke tahun pasti pula akan memunculkan bentrokan fisik. Dan pastilah pula yang kuat berbuat sesuka hati.

Yang kuat itu adalah negara. Mereka mengerahkan perangkat militer untuk menghabisi warga Rohingya. Mulanya militer membiarkan milisi teroris yang berbaju Budha untuk menindas kaum muslimin Rohingya. Tetapi, akhirnya, tentara dan polisi merasa perlu turun tangan langsung untuk mempercapat genosida itu. Untuk mengakselerasi pemusnahan warga Rohingya.

Semasa konflik Yugoslavia (konflik Balkan), Presiden Slobodan Milosevic dan Jendral Ratko Mladic (panglima militer) turun langsung dalam operasi pembersihan etnis Bonsia muslim. Ini yang memicu NATO melakukan intervensi militer yang kemudian melahirkan negara Bosnia-Herzegovina melalui perjanjian damai.

Di Myanmar saat ini, “Presiden” Aung San Suu Kyi dan panglima militer negara itu, Jenderal Min Aung Hlaing, bagaikan bersepakat untuk menghabisi kaum muslimin Rohingya.

Advertisements

Berlebihankah narasi ini? Bagi saya, tidak. Sebab, kalau Suu Kyi mau, dia bisa mengatakan kepada militer bahwa penyiksaan brutal, pembunuhan sadis, pemerkosaan wanita Rohingya baik oleh ekstremis-teroris berbaju Budha maupun oleh tentara, serta pembumihangusan kampung-kampung mereka, bagaimanapun juga akan terungkap oleh masyarakat internasional.

Suu Kyi bisa berbuat. Yang menjadi masalah ialah, dia sendiri juga ingin Mynamar tanpa muslim Rohingya. Myanmar tanpa keberagaman. Dia sependapat dengan mayoritas mutlak warga Budha yang menolak keberadaan umat agama lain. Mereka ingin Myanmar menjadi “one faith nation” (negara satu agama).

Mungkinkah keinginan seperti ini tercapai? Jawabanya, dengan bungkus konflik berkepanjangan, boleh jadi konflik berdarah seperti sekarang, “one faith nation” itu bisa saja direalisasikan dan dipertahankan. Dan, sebetulnya, inilah yang tengah berkembang di Rakhine.

Kelihatannya, Suu Kyi dan militer, secara psikologis, merasa cita-cita “negara satu agama” itu bisa mereka ciptakan mengingat jumlah populasi muslim Rohingya hanya sekitar 1.1 juta jiwa. Artinya, relatif mudah untuk mereka “hilangkan” dari peta Myanmar secara bertahap.

Secara bertahap itu, misalnya, sejak 2013 penguasa Myanmar memberlakukan dengan paksa kebijakan “dua nak” untuk warga muslim Rohingya. Dengan tujuan agar pertambahan penduduk mereka terkendali ke arah semakin mengecil. Atau, secara bertahap itu bisa juga dalam arti “pembantaian reguler” yang terjadwal sampai akhirnya populasi Rohingya punah.

Tentu kita semua tidak mengharapkan skenario semacam ini terjadi. Yang terbaik adalah pemberian otonomi khusus kepada warga Rohingya agar mereka bisa menjadi bagian dari Myanmar.

Sehingga, mereka bisa ikut dalam proses politik dan demokrasi di negara itu secara bertanggung jawab. Hak-hak asasi mereka terlindungi secara hukum dan konstitusi. []

Tags: genosidamyanmarOne Faith Nationrohingya
Share1216SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Empat Obat Iri Hati

Next Post

Hai Pasukan Muslimin, Naiklah ke Atas Gunung!

Mila

Mila

Terkait Posts

Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

11 Juni 2025
Perbuatan Buruk Kaum Yahudi, israel, Malaikat Jibril

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an

9 Juni 2025
Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Jejak Palestina di Nusantara

7 Juni 2025
Nabi Adam, Yahudi

Propaganda Kebohongan Yahudi di Madinah

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Oleh Saad Saefullah
11 Juni 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Itikaf, Lapar

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam

Oleh Laras Setiani
22 April 2020
0
Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam 2

Seorang suami juga harus mengetahui bahwa termasuk menggauli istrinya dengan baik adalah dengan berlaku baik kepada anak perempuan bawaan istrinya....

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Pertanyaan tentang berapa lama umur dunia sering muncul dalam kajian-kajian Islam, terutama yang membahas akhir zaman.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.