• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Bagaimana Ataturk Ubah Turki Jadi Negara Sekuler

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Mustafa Kemal Ataturk

Mustafa Kemal Ataturk

2.8k
BAGIKAN

EVOLUSI Turki pada awal tahun 1900-an, adalah salah satu perubahan budaya dan sosial yang paling membingungkan dalam sejarah Islam. Dalam beberapa tahun saja, Kesultanan Ottoman dilengserkan dari dalam, dilucuti dari sejarah Islam, serta diserahkan ke negara sekuler baru yang dikenal sebagai Turki.

Konsekuensi dari perubahan ini masih dirasakan saat ini di seluruh dunia Muslim, dan terutama di Turki yang sangat terpolarisasi dan ideologis tersegmentasi.

Apa yang menyebabkan perubahan drastis di pemerintah Turki dan masyarakat? Di tengah itu semua adalah Mustafa Kemal, lebih dikenal sebagai Atatürk. Melalui kepemimpinannya di tahun 1920-an dan 1930-an, Turki sekuler modern lahir, dan Islam berada pada kursi paling belakang dalam masyarakat Turki.

Kebangkitan Atatürk

ArtikelTerkait

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Apa Itu Iron Dome Israel?

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Keputusan dari Kesultanan Ottoman untuk memasuki Perang Dunia Pertama pada tahun 1914, ternyata menjadi kesalahan yang mengerikan. Kesultanan dijalankan oleh kediktatoran yang dipimpin oleh “Tiga Pasha” yang secara sepihak memasuki perang di pihak Jerman, melawan Inggris, Prancis, dan Rusia. Kesultanan Ottoman diserbu dari selatan oleh Inggris, dari Timur oleh Rusia, dan oleh orang Yunani di Barat. Pada tahun 1918 ketika perang berakhir, kesultanan dibagi dan diduduki oleh sekutu yang menang, hanya menyisakan dataran tinggi Anatolia sebagai pusat kendali pemerintah Turki yang asli.

Di Anatolia tengahlah di mana Mustafa Kemal akan naik menjadi pahlawan nasional untuk Turki. Sebagai seorang perwira tentara Ottoman, ia menampilkan kepemimpinan yang besar dalam pertempuran, terutama di Gallipoli, di mana Ottoman berhasil merebut kembali ibukota, Istanbul yang diinvasi Inggris. Setelah perang, Kemal membuat jelas apa prioritas utamanya. Yakni pembentukan nasionalisme Turki, sebagai kekuatan pemersatu orang-orang Turki. Berbeda dengan multi etnis dan keberagaman Kesultanan Ottoman, Kemal bertujuan untuk menciptakan sebuah negara monolitik berdasarkan identitas Turki.

Mustafa Kemal menjelaskan arti pentingnya identitas Turki dan minimnya kontribusi Islam dalam pandangannya:

“Bahkan sebelum menerima agama orang Arab [Islam], Turki adalah bangsa yang besar. Setelah menerima agama orang Arab, agama ini tidak efektif untuk menggabungkan orang-orang Arab, Persia dan Mesir dengan Turki untuk membentuk sebuah bangsa. [Agama ini] tidak hanya melonggarkan hubungan nasional bangsa Turki, malah mematikan rasa nasionalisme. Ini sangat alami. Karena tujuan dari agama yang didirikan oleh Muhammad, atas semua bangsa, adalah untuk menyeret masuk ke dalam politik nasional Arab.” Mustafa Kemal, Medenî Bilgiler.

Mustafa Kemal membantu mendorong agenda nasionalisnya.Menggunakan identitas Turki sebagai titik utama, ia berhasil menyatukan mantan perwira Ottoman di bawah komandonya dalam Perang Kemerdekaan Turki pada awal tahun 1920, dan mengusir pasukan pendudukan orang-orang Yunani, Inggris, dan Perancis, yang telah menggerogoti tanah Turki setelah Perang Dunia I. Di tahun 1922, Kemal berhasil sepenuhnya membebaskan Turki dari pendudukan asing, dan menggunakan kesempatan untuk mendirikan Republik modern Turki, dipimpin oleh Majelis Agung Nasional (GNA), dengan pusatnya di Ankara. Kepala pemerintah Turki yang baru adalah presiden, dipilih oleh GNA. Pilihan alami adalah Mustafa Kemal, pahlawan Perang Kemerdekaan, yang kini mengambil judul “Atatürk”, yang berarti “Bapak Turki”.

Menghapuskan Kesultanan Ottoman dan Khilafah

Pada awalnya, pemerintah Turki baru tampaknya mewarisi peran pemerintah Ottoman sebagai penegak Islam. Sebuah konstitusi baru yang disusun oleh GNA menyatakan bahwa Islam adalah agama resmi negara Turki, dan bahwa semua hukum harus diperiksa oleh panel ahli hukum Islam, untuk memastikan mereka tidak bertentangan dengan syariat.

Sistem pemerintahan baru tidak bisa bekerja, bagaimanapun itu, selama berdirinya pemerintah rival di Istanbul, yang dipimpin oleh Sultan Ottoman. Kedua pemerintahan Ankara dan Istanbul, mengklaim kedaulatan atas Turki, dan memiliki tujuan yang saling bertentangan. Atatürk mengeliminasi masalah ini pada tanggal 1 November 1922, ketika ia menghapuskan kesultanan Ottoman, yang telah ada sejak tahun 1299, dan secara resmi mentransfer kekuatannya ke GNA. Dia tidak segera menghapuskan kekhalifahan. Namun meskipun kesultanan sudah tidak ada, ia mengizinkan kekhalifahan Ottoman untuk terus eksis, meskipun tanpa kekuasaan resmi, hanya sebagai boneka simbolik.

Advertisements

Mengetahui bahwa langkah tersebut akan sangat bertentangan di kalangan orang-orang Turki, Atatürk membenarkan hal itu dengan menyatakan bahwa ia hanya akan mengembalikan Turki ke bentuk pemerintah Islam tradisional. Dari tahun 900-an hingga ke tahun 1500-an, para khalifah Abbasiyah kebanyakan boneka, dengan kekuatan nyata berada di tangan wazir atau panglima perang. Atatürk menggunakan contoh itu untuk membenarkan sistemnya dari kekhalifahan yang tidak berdaya.

kekhalifahan telah ada sejak kematian Nabi Muhammad ﷺ, ketika Abu Bakar terpilih sebagai pemimpin pertama dunia Muslim. Bagi umat Islam di luar Turki, tindakan Atatürk jelas menempatkan kekhalifahan itu sendiri dalam bahaya. Di India khususnya, umat Islam menyatakan kemarahan atas tindakan Atatürk dan mengorganisir Gerakan Khilafat, yang berusaha untuk melindungi kekhalifahan dari bahaya, baik oleh penjajah asing atau pemerintah Turki sendiri.

Bagi Atatürk, berbagai dukungan untuk khalifah dari umat Islam di luar Turki dilihat sebagai campur tangan dalam urusan internal Turki. Dengan dalih gangguan internasional, pada tanggal 3 Maret 1924, Atatürk dan Majelis Agung Nasional (GNA) menghapuskan kekhalifahan itu sendiri, dan mengirim semua anggota kekhalifahan yang tersisa dari keluarga Ottoman ke pengasingan.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kemal AtaturkSekulerturki
Share2788SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Cara Erdogan Bangkitkan Kembali Kejayaan Islam di Turki

Next Post

Turki dan Qatar Serius Atasi Krisis Listrik Gaza

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

17 Juni 2025
rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

17 Juni 2025
Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

17 Juni 2025
Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

16 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.