• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Orang-Orang yang Pertama Kali Hijrah

Oleh Haura Nurbani
1 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Fakta Maroko, Quraisy, Nabi Yushya, umar bin Khattab, Hijrah, Nabi Idris

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

SETELAH Baiat Aqabah Kedua dan Islam telah pula sukses membangun sebuah tanah air di tengah-tengah Padang Sahara yang masih diselimuti oleh gelombang kukufuran dan kebodohan, dan ini merupakan upaya paling sukses yang dialami Islam sejak permulaan dakwah, Rasulullah akhirnya mengizinkan kaum Muslimin untuk melakukan hijrah ke negeri tersebut.

Hijrah tidak saja berarti mengabaikan kepentingan, mengorbankan harta, dan menyelamatkan jiwanya saja dengan semboyan bahwa dirinya telah dihalalkan dan haknya terampas. Sebab, seorang yang berhijrah bisa jadi binasa di awal perjalanan atau di akhirnya. Demikian juga, ia akan berjalan menuju masa depan yang
masih tak menentu, dia tidak tahu ketidakstabilan dan kesedihan apa yang nantinya menjadi dampak darinya.

Kaum Muslimin mulai berhijrah sementara mereka telah mengetahui semua resiko itu. Di lain pihak, kaum musyrikin berupaya menghalang-halangi keberangkatan mereka sebab sudah merasakan apa implikasinya kelak. Berikut ini beberapa gambaran hijrah mereka:

BACA JUGA: Kisah Harut dan Marut dalam Al-Quran

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Pertama, orang pertama yang berhijrah adalah Abu Salamah.

Beliau berhijrah setahun sebelum terjadinya Baiat Aqabah Kubro. Hal ini berdasarkan pendapat Ibnu Ishaq. Istri dan putranya ikut serta bersamanya. Ketika dia sudah sepakat untuk berangkat, para iparnya berkata, “Kami tidak mengkhawatirkan jiwamu, tetapi apa pendapatmu mengenai wanita kami ini (maksudnya Ummu Salamah)? Apa jaminannya jika kami biarkan dia berjalan ke negeri tersebut bersamamu?” Akhirnya, mereka merebut istrinya tersebut dari tangannya.

Hal ini membuat marah keluarga besar Abu Salamah atas perlakuan terhadap salah seorang anggota keluarga mereka. Mereka lalu berkata, “Kami tidak akan membiarkan putra kami (maksudnya anak mereka berdua, Salamah) pergi bersama (ibu) yang telah kalian rebut dari tangan sahabat kami.” Mereka pun akhirnya saling memperebutkan putra dari kedua suami istri tersebut hingga akhirnya keluarga istri melepaskannya dan pihak keluarga Abu Salamah membawanya pergi.

Nabi dan orang badui Kisah Umar bin Khattab, Sifat Para Sahabat Nabi, Hijrah
Foto: Pixabay

Abu Salamah berangkat sendirian menuju Madinah sedangkan Ummu Salamah setiap pagi pergi ke sebuah tempat bernama Abthah dan menangis  di sana hingga sore hari. Hal ini dilakukannya setelah kepergian sang suami dan terampasnya sang anak dari tangannya. Tidak terasa setahun pun berlalu dari kejadian itu. Salah seorang kerabat dekat Ummu Salamah tidak tega melihat kondisinya, lalu berkata kepada sanak keluarganya yang lain, “Mengapa kalian tidak membebaskan saja wanita yang sengsara ini? Kalian telah memisahkan dirinya dengan suami dan putranya!”

Mereka akhirnya berkata kepadanya, “Temuilah suamimu jika kamu mau!” lalu dia meminta agar putranya dikembalikan kepadanya. Akhirnya, Ummu Salamah berangkat menuju Madinah, sebuah perjalanan sejauh 500 km. Tidak ada seorang pun yang menyertainya hingga sampailah dia ke Tan’im. Di sini, dia ditemui oleh Utsman bin Thalhah bin Abu Thalhah. setelah mengetahui kondisinya, dia mengantarkannya hingga sampai ke Madinah. Tatkala Utsman sudah dapat melihat Quba, Dia berkata, “Di perkampungan inilah suamimu itu. Masuklah, semoga Allah memberkatimu.” Kemudian, Utsman berbalik untuk kembali menuju Mekkah.

Kedua, Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi.

Ia berhijrah setelah Rasulullah ﷺ hendak berhijrah, kaum kafir berkata kepadanya, “Saat kamu datang kemari dahulu, kondisimu miskin dan hina, lalu hartamu menjadi banyak ketika sudah berada di negeri kami dan sekarang kamu telah mencapai kekayaan seperti kondisimu saat ini apakah setelah itu semua kemudian kamu hendak kabur begitu saja membawa harta dan jiwamu? Demi Allah, hal itu tidak boleh terjadi!”

Dia berkata kepada mereka, “Bagaimana pendapat kalian jika aku serahkan semua hartaku kepada kalian tetapi kalian harus biarkan aku pergi?”

Mereka menjawab, “Baiklah.”

Dia berkata lagi, “Sesungguhnya aku telah menyerahkan hartaku ini kepada kalian.”

Hal tersebut sampai ke telinga Rasulullah ﷺ sembari bersabda “Mudah-mudahan Shuhaib mendapatkan keberuntungan, Mudah-mudahan Shuhaib mendapatkan keberuntungan.”

BACA JUGA: 4 Hikmah Pengulangan Kisah Nabi Musa dalam Al-Quran

Ketiga, Umar bin Al Khaththab, Ayyasy bin Abu Rabi’ah, dan Hasyim bin Al-Ash bin Wa’il berjanji untuk bertemu di suatu tempat pada pagi hari untuk berhijrah ke Madinah.

Lalu, bertemulah Umar dan Ayyasy terlebih dahulu, tetapi Hisyam tertahan sehingga tidak dapat bertemu dengan keduanya

Tatkala keduanya sampai di Madinah dan singgah di Kuba, Abu Jahal dan saudaranya Al-Haris menjumpai Ayyasy datang, ketiganya bersaudara seibu. Keduanya berkata kepadanya,  “Sesungguhnya ibumu telah bernazar tidak akan menyisir rambut dan tidak akan berteduh bila tersengat matahari hingga dia melihatmu.” Hal ini membuat hati Ayyasy menjadi iba terhadap ibunya.

Kemudian, Umar berkata kepadanya, “Wahai Ayyasy! Demi Allah, sesungguhnya kaummu tidak ingin darimu selain untuk menguji agamamu sehingga kamu terfitnah berhari-hari karenanya! Demi Allah, andaikata ada seekor kutu yang menggigiti ubun kepala ibumu, pasti dia akan menyisirnya dan andaikata panas demikian menyengat di Mekkah, pastilah dia akan berteduh!” Namun, Ayyasy ngotot untuk keluar bersama kedua saudaranya tersebut sehingga sumpah ibunya tidak jadi dilangsungkan.

Umar bin Khattab, Nabi Saleh, Hijrah
Foto: Pinterest

Umar berkata kepadanya, “Bila memang kamu sudah bertekad demikian, maka ambilah untaku ini sebab Ia unta yang cerdas dan mudah ditundukkan. Tetaplah di atas punggungnya, jika ada sesuatu yang mencurigakan dari mereka, Maka selamatkan dirimu bersamanya.”

Lalu, dia keluar bersama kedua saudaranya dengan menunggangi unta tersebut hingga ketika sampai di sebagian perjalanan, Abu Jahal berkata kepadanya, “Wahai anak saudaraku! Demi Allah, untaku ini sudah membandel, sudikah kamu membiarkan aku duduk di atas untamu itu, di belakangmu?” Dia berkata,  “Tentu saja!” Dia lalu mengekang untanya sembari turun agar bisa bergeser.

BACA JUGA: Qarun dalam Al-Quran

Keduanya melakukan hal yang sama. Namun, tatkala mereka sudah sama-sama menapaki jalan, tiba-tiba mereka berdua melompat ke arahnya lalu mengikatnya. Kemudian mereka berdua membawanya serta ke Mekkah pada siang hari dalam kondisi terikat. Keduanya berteriak, “Wahai penduduk Mekkah! Beginilah yang harus kalian lakukan terhadap orang-orang bodoh di kalangan kalian seperti yang kami lakukan terhadap orang bodoh di kalangan kami ini.”

Demikianlah tiga contoh perlakuan kaum musyrikin terhadap orang yang ingin berhijrah begitu mereka mengetahuinya. Akan tetapi, sekalipun demikian manusia tetap secara berbondong-bondong berangkat, sebagian mengikuti sebagian yang lain.

Setelah Baiat Aqabah berlalu dua bulan lebih beberapa hari, tidak ada lagi seorang Muslim selain Rasulullah ﷺ, Abu Bakar, dan Ali yang tersisa di sana. Kedua orang sahabat ini ikut serta tinggal karena perintah dari beliau. Demikian juga masih tinggal orang yang ditahan oleh kaum musyrik secara paksa. Rasulullah ﷺ sendiri telah mempersiapkan segala sesuatunya menunggu kapan diperintahkan keluar, demikian juga Abu Bakar melakukan hal yang sama.[]

SUMBER: SIRAH RASULULLAH | | PUSAT STUDI QURAN 

Tags: HijrahPusat Studi Quran
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Akibat Maksiat

Next Post

Majelis Imu, Jalan Menuju Surga

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0

Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0

Donasi

Laporan Donasi Islampos: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp4.475.004!

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0

Dosa Suami kepada Istri, Keutamaan Asiyah,. Ciri Istri yang Toksik, haid

14 Hari Masih Haid, Apa yang Harus Dilakukan Wanita, dan Apakah Harus Lakukan Shalat?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

suami, istri, reproduksi, aib, cerai, perceraian, cemburu, fitnah, mahram, kekasih, pernikahan, hubungan intim,

Pentingnya Istri Tidak Malu untuk Memuaskan Suami karena Termasuk Ibadah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

Terpopuler

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0
Ngopi

Pagi hari itu ngopi. Karena, pagi hari selalu menyimpan cerita tersendiri. Ia datang membawa harapan, semangat baru, dan kesempatan untuk...

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Berikut ini adalah ciri-ciri tubuh yang tidak sehat jika dilihat dari kondisi berat badan, baik kelebihan maupun kekurangannya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.