• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Konten Ajak Berhijab: Dakwah atau Paksaan?

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
hijab, Orang Shalih, Penyakit Ain, dosa, konten kreator, Konten Kreator

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

Oleh: Lensa Rosdiana Safitri, S.Stat.
Mahasiswa Pascasarjana FST Unair
lensa.rosdiana.safitri-2022@fst.unair.ac.id

BARU-baru ini, viral seorang content creator youtube yang isi kontennya adalah social experiment mengajak berhijab pada perempuan yang baru di kenalnya. Dalam kontennya, youtuber tersebut mendatangi target yang dalam hal ini dia sebut sebagai “cewek sexy” dan mengajak target untuk memakai hijab syar’i selama lima menit.

Sebelum mengajak berhijab, pada awal pertemuan dia menanyakan hal-hal yang cukup sensitif pada targetnya, seperti menanyakan agama, kebiasaan beribadah,perasaan mereka ketika memakai pakaian terbuka dan lain sebagainya.

Tak lupa ia juga memberikan teguran sekaligus renungan kepada target yang baru ia kenalnya itu, mengenai kewajiban berhijab dan menutup aurat bagi seorang muslimah.

ArtikelTerkait

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

BACA JUGA: Kisah Berhijabnya Yousra Imran, Penulis Buku Hijab and Red Lipstick

Fenomena tersebut tentu saja menuai pro-kontra di jagat sosial media. Ada sebagian netizen dengan tegas mengkritik, menolak, menstigmatisasi dan bahkan menyebutnya bagian dari radikalisme.

Salah satu yang paling vokal mengkritik konten tersebut adalah para pegiat feminis muslim. Dengan menghiraukan niatnya, mereka menyebut bahwa sosok content creator tersebut sebagai muslim yang konservatif yang merasa dirinya paling suci dan sangat tidak menghormati hak orang lain.

Wajar jika pegiat feminis mengkritiknya, karena apa yang dilakukan oleh content creator tersebut sangat bertentangan dengan ide kebebasan bagi perempuan yang massif diperjuangkan oleh feminis.

Sebagian netizen lain yang berkomentar bahwa “pemaksaan berhijab” ala content creator itu sudah benar secara niat yaitu untuk berdakwah atau mengajak orang kepada kebaikan, tetapi caranya memang kurang benar.

bahagia, hijab
Foto: Freepik

Ibarat dakwah laksana makanan, sedangkan target adalah orang yang kelaparan, content creator adalah orang yang punya makanan lezat, yang akan diberikan kepada target yang kelaparan. Namun sayang, content creator ini memberikan makanan tersebut dengan cara dilempar atau dijatuhkan (read;cara kurang baik), sementara sang target pun dalam posisi belum merasa butuh dan juga tidak tahu tentang makanan lezat yang ditawarkan sang content creator.

Akhirnya secara otomatis yang terjadi adalah peremehan dan penolakan, sehingga menganggap sebagai bentuk pemaksaan. Sedangkan kelompok feminis beranggapan bahwa tidak perlu ada yang menawarkan tapi lebih baik membiarkan target yang kelaparan itu untuk tetap kelaparan atau dia akan memilih makanannya sendiri, tanpa harus ditawarkan atau dipaksa oleh siapapun.

Namun jika kita mengikuti logika kaum feminis ini, pertanyaanya adalah : Bukankah membiarkan orang yang kelaparan tetap dalam keadaan lapar selamanya adalah bentuk kelalaian? Bagaimana sang target akan merasa butuh atau menemukan makanan yang dia butuhkan jika orang tidak ada yang menawarkan?

Advertisements

Bukankah orang yang punya makanan memang sudah seharusnya menawarkan kepada orang yang membutuhkan dan memberikannya dengan cara yang benar dan tidak ada unsur pemaksaan?

Berangkat dari hal tersebut, kita sebagai muslim harus bijak dalam mensikapi sekaligus menilainya. Kita tidak boleh serta-merta membenarkan secara langsung baik dari sisi content creator, ataupun dari kaca mata feminis. Kita harus melihat ini secara utuh dari sudut pandang dan cara berfikir kita sebagai muslim. Dalam islam, niat baik harus diiringi dengan cara yang benar dan sesuai syariat.

Niat baik yang direalisasikan secara tidak baik, tidak membuat konteks dakwahnya yang disalahkan seperti yang dilakukan pegiat feminis. Namun meskipun niatnya baik, tapi jika caranya tidak sesuai , maka tetap hal ini tidak bisa juga dibenarkan. Dengan mengajak seseorang memakai hijab, tanpa membenahi terlebih dahulu pola pikir bahwa ini kebutuhan sekaligus kewajibannya, maka tentu tak akan berdampak dan menjadi percuma saja.

Lebih lanjut, hal ini justru akan berimplikasi pada pemberian stigma negatif masyarakat terhadap Islam sebagai agama yang suka “memaksakan” kehendak, Ini juga akan semakin menguatkan islamophobia ditengah masyarakat. Padahal Islam tentu tidak mengajarkan dakwah dengan cara demikian.

Untuk wanita yang aktif, sunscreen sangat membantu ketika berada di luar., Adab Muslimah Keluar Rumah, Nasihat Syeikh Al-Utsaimin untuk Wanita, Tujuan Hidup, hijab
Foto: Freepik

Lalu bagaimana seharusnya dakwah dilakukan? Cukuplah Rasulullah SAW kita jadikan sebagai teladan. Rasulullah memberikan kita contoh saat beliau mengubah masyarakat jahiliyah arab menjadi masyarakat Islam.

Hal pertama yang Rasulullah lakukan adalah dengan mengubah pemikiran masyarakat, dari pemikiran non Islam menjadi pemikiran Islam, sehingga darinya akan terwujud prilaku Islami. Demikian pula yang harus kita lakukan saat ini, yakni kita harus berdakwah dengan mengubah pemikiran umat menjadi pemikiran yang Islami.

BACA JUGA: 5 Tips Istiqamah Berhijab di Cuaca Panas

Karena hal ini secara tidak langsung akan memicu umat berprilaku Islam atas dasar kesadarannya sendiri dan bukan karena keterpaksaan. Mereka akan berubah menjadi lebih baik karena tuntutan aqidah dan keyakinan mereka, bukan karena doktrin semata. Allah SWT berfirman di dalam al-Quran:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu. Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesal dari jalan-Nya. dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS An-Nahl: 125

Berdasarkan ayat tersebut, terdapat 3 poin mengenai cara berdakwah. Pertama, dengan hikmah (bil hikmah), artinya Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyeru manusia untuk menyembah Allah dengan cara yang bijaksana.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang diserukan kepada manusia adalah wahyu yang diturunkan kepadanya berupa Al-Qur’an, As Sunnah, dan pelajaran yang baik; yakni semua yang terkandung di dalamnya berupa larangan-larangan dan kejadian-kejadian yang menimpa manusia (di masa lalu). Terkait kewajiban memakai khimar dan jilbab, kita harus berdakwah dengan menjelaskan landasan dalilnya, ketentuan bentuknya, serta batasan-batasannya. Bukan dengan mengajak mereka atas asas manfaat seperti agar kelihatan cantik, anggun, elegan dan sebagainya.

Poin kedua, yakni dengan pelajaran yang baik (mauidhatil hasanah) untuk dijadikan peringatan bagi mereka akan pembalasan Allah SWT. (terhadap mereka yang durhaka). Dalam hal ini, kita sebagai muslim diseru untuk mengingatkan mereka yang belum memakai khimar dan jilbab tentang pahala jika menjalankan dan dosa ketika melalaikannya.

BACA JUGA: 4 Tips Mengatasi Rambut Hijaber

Adab-adab Berpakaian, hijab
Foto: Pinterest

Penting juga untuk menyentuh akal dan hati mereka hingga membuat mereka merasa butuh dan termotivasi untuk menjalankannya secara sukarela dan bersegera memenuhi kewajibanya tersebut.

Yang terakhir, dengan membantah mereka dengan cara yang baik, (mujadalah) yaitu terhadap orang-orang yang dalam rangka menyeru mereka diperlukan untuk digunakan dan bantahan.

Hendaklah hal ini dilakukan dengan cara yang baik, yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yang baik, serta cara yang bijak. Allah SWT. melarang untuk debat kusir yakni debat yang tidak disertai argumentasi rasional atau masuk akal, ataupun debat yang tidak berguna atau tidak berujung pada kesimpulan akhir dan tidak juga memecahkan masalah yang diperdebatkan.

Dakwah adalah kewajiban, namun tugas pengemban dakwah adalah hanya menyampaikan, sementara hasilnya adalah murni hak prerogatif Allah SWT.. Sehingga sudah jelas disini bahwa dalam dakwah tidak boleh ada pemaksaan terhadap target atau objek dakwahnya. Allah SWT. berfirman, artinya, “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 272), Wallahu a’lam bishowab []

Tags: content creatordakwahHijabpaksaan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Ibnu Shayyad Itu Dajjal?

Next Post

Majelis Nurul Legend, Cara Unik Dakwah Ustaz di Game Online, Ini 4 Faktanya

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Beli Baju Lebaran, Tanda Kebahagiaan

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri, ujian

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Rajin Sholat Tapi Maksiat Masih Jalan, Apa yang Salah?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
3 Kali Tidak Shalat Jumat saat Pandemi, doa iftitah, keutamaan shalat berjamaah, shalat berjamaah, sholat, shalat, imam, masbuk

Justru ketika seseorang belum bisa meninggalkan maksiat, maka kewajiban sholat itu semakin dia butuhkan.

Lihat LebihDetails

Meninggal Dunia Masih Pakai Behel dan Rambut Sambung, Apakah Harus Dicopot?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
gigi, behel, anak

Sebelum lebih jauh, muslim harus mengetahui terlebih dahulu mengenai hukum penggunaan behel dan rambut sambung.

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.