• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Kulepaskan Jilbab Ini Demi Pekerjaan

Oleh Mila
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

1.6k
BAGIKAN

Oleh: Newisha Alifa
Penulis tinggal di Bekasi

 

SATU pesan BBM masuk. Dari seorang junior waktu sekolah yang juga pernah sama-sama bekerja di kantor lama kami.

“Kak, aku diterima jadi resepsionis di salah satu PT di kawasan XXX.”

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Aku pun segera mengetik balasan, “Ohya? Wahh … Alhamdulillah yaa, Mel! Selamat!”

“Tapi Kak ….”

“Tapi apa?”

“Aku harus lepas jilbab.”

Hatiku seketika bergemuruh.

Bagaimana mungkin Amel (bukan nama sebenarnya) bisa goyah begini. Gadis cantik yang belum lama menggunakan hijab itu kan tahu sendiri, bagaimana reaksi orang-orang di kantor keempatku, waktu ada salah satu karyawatinya yang melepas jilbab. Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, tak lain karena dia nekat berpacaran dengan pria non muslim. Sudah pacaran … dengan non muslim pula. Belum nikah saja, jilbab sudah ditanggalkan. Bagaimana kalau sudah menikah? Masihkah iman Islam terpatri dalam hati?

“Astaghfirullah, Mel. Jangan,” ketikku mengingatkan.

“Tapi, Kak. Aku butuh pekerjaan. Kakak kan tahu, aku harus ngebiayain kuliah sendiri.”

Advertisements

“Iya, aku tahu, Mel. Tapi apa kamu gak percaya, Allah lah Yang Maha Pemberi rezeki?”

“Percaya, Kak. Tapi aku bener-bener buntu, Kak. Aku harus dapet pekerjaan secepatnya.”

“Loh, waktu di sini, kamu mau diperpanjang kontraknya dan boleh berjilbab, kamu gak mau.”

“Iya Kak. Tapi kalo di situ aku udah nggak betah. Orang-orangnya rese. Kakak sendiri kan juga mau resign dari situ?” Amel kembali menyanggah.

“Iya, Mel. Aku tahu. Tapi, setidaknya di sini kamu boleh berjilbab. Walaupun di sini gajinya di bawah UMR, setidaknya kita nggak disuruh lepas jilbab.”

“Iya sih, Kak.”

“Pikirin lagi semuanya baik-baik, Mel. Istikharah. Belum tentu juga nanti di sana kamu betah.”

“Aku kayaknya nggak ada pilihan lain deh, Kak. Aku sudah tanda tangan kontrak. Senin depan aku mulai kerja. Tapi di luar PT, aku tetap berjilbab kok, Kak.”

“Kenapa kamu baru bilang setelah tanda tangan kontrak? Ya Allah, andai aku punya cukup uang buat minjemin kamu bayar biaya kuliah, Mel. Sedih aku. Ngerasa nggak guna jadi temen.” Aku mengetik pesan dengan hati yang runyam.

Ketika melihat teman baru berhijab, aku bahagia bukan kepalang. Begitu juga sebaliknya, ketika mengetahui seseorang harus membuka hijabnya. Aku seketika lemas. Merasa gagal. Berlebihan? Yaa … tapi sungguh itu yang kurasakan.

#

Kalian tahu apa yang terjadi bahkan tak sampai sebulan kemudian? Amel kembali mengirim pesan padaku.

“Kak! Kakak benar. Aku gak betah di sini, Kak!”

“Ya Allah, Mel … kenapa??”

“Kerjaanku di sini ternyata nggak cuma jadi resepsionis, Kak. Tapi serabutan, bantuin kerjaan bagian lain juga. Belum lagi, tiap hari lobby tempatku bekerja bau asap dupa. Di sini juga ada beberapa patung yang dikramatkan, Kak.”

“Dikramatkan gimana?”

“Iya. Patung-patung itu dirawat khusus, Kak. Nggak boleh sampai kenapa-kenapa. Semacam sesuatu yang sangat penting buat yang punya PT.”

“Astaghfirullah. Terus gimana, Mel?”

“Belum tahu, Kak. Aku coba bertahan. Tapi kalau nggak kuat, mungkin aku akan resign.”

“Loh, bukannya kamu udah tanda tangan kontrak selama beberapa bulan ke depan? Memangnya di sana nggak ada pinalti?” tanyaku lagi.

“Ada sih, Kak.”

“Lahhh, terus? Duitnya gimana?”

“Aku kabur aja nanti, Kak. Biar nggak usah bayar uang pinalti, karena keluar sebelum kontrak selesai.”

“Ya Allah, Amel ….”

“Huhuhu … aku nyesel, Kak. Coba aja aku ikutin apa kata Kakak waktu itu.”

#

Entah bagaimana caranya, berita terakhir yang kudapatkan akhirnya Amel keluar dari PT itu. Dan Alhamdulillah, saat ini dia sudah berjilbab kembali, bahkan lebih syar’i.

“Kali ini semoga istiqomah yaa, Mel. Belajar dari pengalaman kemarin.” Aku mengirim pesan, usai mengetahui bahwa ia kembali berhijab.

“Iya, Kak. In Syaa Allah. Aku nggak akan sampai lepas jilbab lagi! Doain aku ya, Kak.”

“As always, Dear. Kita saling mendoakan yaa ….”

“Iya Kaaak.”

Ohya!
Temanku yang satu lagi juga Alhamdulillah sudah putus dengan pacarnya. Dan kini ia pun berhijab kembali. Doakan kami semua istiqomah yaa. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

#

Aku pun pernah sampai melepas jilbab, saat pertama kali bekerja usai lulus SMK, pada tahun 2007. Menyesal bukan main. Karena perlakuan para lelaki ketika melihatku dengan dan tanpa hijab, itu berbeda sekali. Padahal saat itu aku masih memakai penutup kepala. Hanya saja leher dan tangan dari sikut ke bawah, kelihatan keman-mana.

Alhamdulillah. Setahun kemudian, usahaku mencari pekerjaan lain, akhirnya membuahkan hasil. Aku diterima di sebuah perusahaan yang membolehkan semua karyawatinya untuk berhijab.

Untuk selanjutnya, di perusahaan ketiga, keempat dan kelima yang tak lain adalah tempatku bekerja sekarang, Alhamdulillah! Aku bebas menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslimah, yakni menutup aurat.

#

Tiga kali, ada pengalaman interview dengan orang asing. Satu bule, orang Korea, dan yang ketiga orang Jepang. Tentu perasaan ketar-ketir karena aku menolak berjabat tangan dengan mereka. Yang sama orang Korea, tidak ada kelanjutan alias ditolak bekerja di sana. Yang sama bule, juga Alhamdulillah sempat diberi tahu diterima, cuma aku yang mundur, karena lokasi kerja yang ditawarkan di Meruya. Terlalu jauh, bagiku yang tinggal di Bekasi.

Yang orang Jepang ini lucu. Namanya Mr. Hiroyuki. Pada suatu kesempatan makan malam bersama teman sebagian yang lain, seorang teman yang tidak berjilbab mendekati beliau untuk difoto. Spontan, Hiroyuki-san berkata sambil memeragakan ‘jilbab’ dengan kedua tangannya.

“Woman with … no touch yaa? Kalau tidak pakai, boleh touch.” Beliau bingung menyebut jilbab itu apa, makanya hanya memeragakan dengan menyatukan kedua tangannya, yang kemudian dinaikkan ke atas kepala.

Kami tertawa. Maksud beliau adalah : perempuan dengan penutup kepala tidak boleh disentuh ya? Kalau tidak pakai, baru boleh.

See? Orang asing yang bukan muslim pun bahkan bisa menyimpulkan demikian.

Eits!
Ini bukan berarti kalian boleh touch touch wanita tanpa hijabbbbb yaaahhh! Awas lohhhh! Bukan mahrooooom!

#

Pertahankan hijabmu semampumu, saudariku.
Ingat! Bahkan ada suatu informasi bahwa : perempuan-perempuan di Gaza tidur pun menggunakan hijabnya. Ketika ditanya kenapa, jawaban mereka, “Agar jika sewaktu-waktu rumahku dibom, jasadku dapat ditemukan dalam keadaan menutup aurat.”

Ma Syaa Allah!

Semoga kita semua bisa senantiasa menjaga hijab ini hingga kematian menjemput kita kelak. Aamiin Yaa Robbal Alamiin. []

Tags: HijabJibabLepaspekerjaan
Share1571SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

“Hai Abdullah, Kembalikan Uang Itu ke Tempat Engkau Menemukannya”

Next Post

Minta Cerai karena Masalah Ekonomi, Bagaimana?

Mila

Mila

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Donasi

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

shalat, shalat hajat

Mengapa Kita Harus Shalat Hajat Minimal Sekali Seumur Hidup?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Mencari Nafkah, bekerja dalam islam, pekerjaan terbaik, nafkah, KERJA, pegawai, karyawan, rajin

Hukum Pengusaha yang Gemar Tunda Gaji Karyawan

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

Ini Keyakinan Rasulullah Sebelum Diutus Jadi Nabi?

Oleh Adam
20 Juni 2025
0
Sedekah

Nah, mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, sebelum adanya wahyu, Rasulullah ﷺ menganut agama apa?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 139Share on WhatsApp
  • 46Share on Facebook
  • 27Share on Telegram
  • 673Share on Twitter
  • 102Share on Pinterest
  • 46Share on LinkedIn
  • 64Share on Email