• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Pendidikan

Teladan dari Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir: 2 Adab Mencari Ilmu dalam QS Al Kahfi

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Pendidikan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
hari Rabu, adab di atas ilmu, bangsa arab ummiy, Metode pendidikan Nabi, perbedaan mazhab, adab mencari ilmu,membaca alquran

Ilustrasi. Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

ADA pelajaran tentang adab mencari ilmu dalam QS Al Kahfi. Ini tercermin dalam kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir. Mereka memperlihatkan bagaimana adab sebelum ilmu itu sangat penting.

Seperti diketahui, menuntut ilmu merupakan hal yang utama dan wajib bagi muslim. Bahkan, menuntut ilmu (thalabul ilmi) adalah urusan yang berharga di sisi Allah. Banyak hadis yang mengulas hal itu.

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak boleh ada hasad, selain dalam … seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah, lalu ia menghukumi dengan hal itu dan mengajarkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Muawiyah, Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang Allah kehendaki kebaikannya, akan Dia pandaikan orang itu dalam perkara agama.” (HR Bukhari dan Muslim)

ArtikelTerkait

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda, “ Siapa yang menempuh jalan dengannya ia mendapatkan ilmu, maka akan Dia mudahkan baginya jalan enuju surga.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah juga diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Jika meninggal anak Adam, maka  akan terputus amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Diriwayatkan dari Anas, Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada dalam fi sabilillah sampai kembali pulang.” (HR Tirmidzi)

BACA JUGA: Menurut Imam Syafi’i, Inilah 6 Syarat Menuntut Ilmu

Nah, dalam kisah Nabi Musa dan nabi Khidir di QS Al Kahfi, terdapat keteladanan mulia tentang adab sebelum menuntut ilmu.

Dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir terdapat percakapan: “Apakah boleh aku ikut denganmu agar engkau mengajariku ilmu yang benar yang engkau telah ajari –oleh Allah– tentangnya?” (QS Al Kahfi: 66)

Dikutip dari buku Rahasia Dialog dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa Dr Shalah Abdul Fatah menjelaskan, Ada beberapa adab mencari ilmu yang tercermin dalam ayat tersebut.

Adab mencari ilmu: Kelembutan dalam mengambil pelajaran dan menyampaikan ilmu

adab mencari ilmu, pentingnya menghormati guru
Ilustrasi. Foto:
Twist Islamophobia

Ketika nabi Musa berkata, “Bolehkah aku mengikutimu.’ Itu mengarah pada kelembutan hati. Dia meminta pemahaman, meminta belas kasih, dengan kelembutan. Dia mengikuti nabi Khidir dalam perjalanannya bukan untuk menyaingi keilmuan nabi Khidir atau merasa lebih pandai darinya.

Advertisements

Ikutnya nabi Musa dalam perjalanan nabi Khidir adalah untuk mencapai tujuan yakni belajar ilmu yang telah diajarkan Allah kepada nabi Khidir.

Ketika ilmu itu dicari dengan adabnya, maka ia menjadi kebaikan dan manfaat. Sebaliknya, ketika ilmu dicari tanpa disertai adab, ia akan menimbulkan masalah bagi si empunya juga bagi orang lainnya. Bahkan ada ungkapan yang menyebut, “Wa man yuhrimu adabat thalibihi yuhrimu al’ilma, wa yuhrimu alkhairat kulluhu” (barangsiapa yang diharamkan atas adab menuntut ilmu, diharamkan ilmu atasnya, lalu diharamkan semua kebaikan baginya).

Adab mencari ilmu: Tujuan dasar dari menuntut ilmu dan pembelajaran adalah mendapatkan petunjuk

adab mencari ilmu, pentingnya menghormati guru
Ilustrasi. Foto: dw

Hal ini tercermin dalam kalimat: “Agar engkau mengajariku dari ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu.” (QS Al Kahfi: 66)

Rusyda dalam hal ini adalah tamyiz. Maksud dari tamyiz adalah dewasa, sehingga telah mampu membedakan yang baik dan yang buruk (Ma’a Qashis Sabiqin fil Qur’ani, hal 426-427).

Meski tidak nampak seperti guru dan murid, perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir sejatinya adalah rihlah ilmiah (perjalanan ilmu). Itu seperti praktik lapangan (field trip), observasi lapangan, atau studi banding. Proses ilmiahnya berjalan dalam perbuatan, bukan sekedar teori.

BACA JUGA: Adab Sebelum Ilmu, atau Menggunakan Adab sebagai Dalih untuk Meninggalkan dan Meremehkan Ilmu?

Adab mencari ilmu: Adanya kesepakatan

adab mencari ilmu
Ilustrasi. Foto: Rhio/Islampos

Adab diperlihatkan nabi Musa kala meminta ijin kepada nabi Khidir untuk ikut serta dalam perjalanannya. Begitu juga nabi Khidir menunjukkan adab dengan ketegasan posisi ketika memberikan isyarat kepada nabi Musa di awal perjalanannya.

Nabi Khidir berkata: “Engkau tak akan sanggup bersabar bersamaku.”

Itu merupakan kalimat ijab.

Musa menjawabnya dengan kalimat qabul: “Engkau akan mendapatiku insya Allah sabar dan aku tak akan menyalahimu dalam urusan apapun).

Dengan demikian telah terjadi kesepakatan anatara nabi Musa dan nabi Khidir untuk melaksanakan perjalanan ilmiah tersebut.

Maka, ketika nabi Musa menyalahi kesepakatan karena dia menyanggah perkara-perkara yang dilakukan nabi Khidir hingga tiga kali, nabi Musa pun tidak lagi diijinkan oleh nabi Khidir untuk mengikuti perjalannnya.

Dia berkata, “Inilah perpisahan anatara aku denganmu, dan akan aku jelaskan takwilnya atas apa-apa yang engkau tidak sanggup bersabar bersamaku.” (QS Al Kahfi: 78)

Hikmah yang baik diperlihatkan dua nabi mulia ini. Perjalanan ilmiah mereka dimulai dengan kesepakatan sederhana, yakni kesanggupan nabi Musa untuk bersabar.

Segala sesuatu yang dimulai dengan kesepakatan, maka setelahnya, persoalan akan lebih mudah diselesaikan. Kerja sama senantiasa berjalan selama aturan dipatuhi. Jika ada pelanggaran, kama kesepakatan itu putus atau terhenti.

BACA JUGA: Ini Gambaran Sikap para Tabi’in terkait Prinsip Adab sebelum Ilmu

Sebelum itu, bahkan Nabi Khidir memberi nabi Musa toleransi hingga 3 kali. Ini menunjukkan kemurahan hati, pembelajaran yang kuat, dan efek pengaruh yang panjang.

Nabi Musa sendiri bukan tidak sabaran. Dia menyertai nabi Khidir dalamperjalanan yang begitu panjang dan berat, siang dan malam, dari darat dan laut hingga ke kota-kota yang jauh, tanpa boleh menanyakan hal apapun.

Secara nuraniah dan naluriah, hal-hal yang kemudian ditanyakan nabi Musa kepada nabi Khidir adalah wajar sebagaimana manusia ketika mendapati suatu keganjilan yang membuatnya terheran-heran atau mendapati sesuatu yang menurutnya menyalahi aturan.

Pertama, tentang perahu yang dirusak. Kedua, tentang anak kecil yang dibunuh. Ketiga, tentang rumah roboh yang diperbaiki. Pertanyaan-pertanyaan nabi Musa memiliki alasan yang kuat. Namun, bagaimanapun dia telah melanggar kesepakatan awal.

Kendati begitu, nabi Khidir tetap mengungkapkan alasan dan penjelasan logis tentang hikmah dibalik tindakan-tindakannya yang dipertanyakan nabi Musa. Hal itu bahkan jadi pelajajaran yang sangat berarga.

Demikianlah jika adab mencari ilmu itu dijunjung tinggi. Tiada yang lain selain kebaikan dan hikmah di dalamnya. []

Referensi: Rahasia Dialog dalam Al-Qur’an, Menguak Makna Tersembunyi dan Memetik Hikmah Edukasi/Karya: AM. Waskito/Penerbit: Pustaka Al-Kautsar/Tahun: 2016

Tags: adab mencari ilmuadab sebelumilmukisah nabi Musa dan nabi Khidirnabi khidirNabi MusaQS Al Kahfi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dahsyatnya Bersedekah di Hari Jumat

Next Post

IslamposAid Serahkan Santunan Anak Yatim ke Jatiluhur, Purwakarta, Total Rp300,000

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Arti Kata Tabarakallah, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim, Pijakan Aqidah, Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim, qawwam

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

15 Desember 2024
anak, ibu, nasihat, PESANTREN, surga, nama anak, percaya diri, disiplin

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

3 Agustus 2024
Cara Memilih Guru, upah mengajar agama, adab kepada guru, pesantren, adab seorang guru, guru, pendidikan

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

23 Mei 2024
Hukum Menyekolahkan Anak

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

16 Februari 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah! 1 adab mencari ilmu

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah!

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.