• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 14 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Hajar, Wanita Dibalik Ritual Sa’i dalam Ibadah Haji

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Nabi yang memiliki banyak istri kesederhanaan para istri nabi, ilustrasi hajar istri nabi Ibrahim

Ilustrasi. Foto: Flickr

0
BAGIKAN

RITUAL haji memiliki berakar pada sejarah para Nabi mulia dari zaman Ibrahim hingga zaman Muhammad SAW. Salah satu ritual haji bahkan bermula dari perjalanan seorang wanita mulia dalam kehidupan Nabi Ibrahim as. Yakni istrinya yang bernama Hajar.

Ritual haji menggambarkan perjuangan, pengorbanan, kepasrahan, dan kepatuhan seorang muslim. Ini terlihat dengan jelas dalam kisah Nabi Ibrahim dan Hajar, yang diriwayatkan dalam Sahih Al-Bukhari.

Nabi Ibrahim berangkat bersama istrinya Hajar dan putranya yang baru lahir ke sebuah perjalanan panjang. Mereka pun tiba di Mekkah.

BACA JUGA: 5 Fakta Ibadah Haji yang Jarang Diketahui

ArtikelTerkait

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Hajar melihat sekelilingnya dan tidak bisa melihat apa-apa selain gurun tandus di segala arah. Tidak ada kehidupan. Kegersangan di tempat itu tak tertahankan.

Di kejauhan, daratan bertemu dengan langit tanpa ada gerakan yang memecah medan di mana pun. Pemandangan asing ini menjadi semakin asing di mata Hajar saat dia mengingat bahwa suaminya, Ibrahim akan meninggalkannya di sini, dan kembali ke tempat asalnya.

Hajar diliputi berbagai macam pikiran: Apa yang harus dia lakukan?

Bagaimana dia bisa bertahan di antara tebing-tebing tajam ini?

Bagaimana dia akan menanggung kegelapan malam yang tak tertembus?

Ini adalah kematian yang pasti. Suami mana yang akan meninggalkan istri dan anaknya mati di padang pasir?

BACA JUGA: Inilah Gambaran Mengagumkan Ibadah Haji 700 Tahun Lalu

Ketika dia menoleh ke suaminya, perilakunya sempurna. Tata kramanya sempurna dan wajahnya tenang. Namun demikian, tak urung ketakutan dan kekhawatiran menyergap setiap kali menyadari bahwa suaminya akan pergi dan dia akan ditinggalkan sendiri hanya bersama anaknya seorang.

Advertisements

Saatnya tiba ketika Ibrahim memutuskan untuk pergi. Hajar tidak akan mendurhakai suaminya, karena dia adalah seorang Nabi Allah dan ini adalah sesuatu yang dia tidak ragukan.

Dia bertanya, “Wahai Ibrahim! Ke mana Anda akan pergi, meninggalkan kami di lembah yang tandus dan kosong ini?”

Ibrahim tidak berbalik untuk menghadapinya, meskipun dia bertanya lagi dan lagi. Akhirnya, dia bertanya, “Apakah Allah memerintahkan Anda untuk melakukan ini?”

Ibrahim berkata, “Ya, Dia melakukannya.”

Kemudian hati Hajar pun menjadi tenang. Dia berkata: “Maka, Allah pasti tidak akan pernah mengabaikan kita.”

BACA JUGA: Pengorbanan Ibu, Gratis Sepanjang Masa

Kata-katanya begitu pasti, sehingga menambah keyakinan bahkan di hati Ibrahim untuk melaksanakan apa yang dia tahu pasti bahwa Allah telah memerintahkan dia untuk melakukannya.

Dalam hal ini, kita melihat bagaimana seorang wanita mampu menanggung kesulitan besar yang tidak dapat ditanggung oleh seorang pria, selama dia sangat percaya pada tugas yang dia lakukan bahwa itu diperintahkan Allah kepadanya. Ketika seorang wanita percaya pada tujuan yang mulia, dia mampu mengorbankan keselamatannya, stabilitasnya, dan bahkan seluruh hidupnya, mencita-citakan apa yang dia akui sebagai tujuan yang lebih besar yakni ketaatan kepada Allah.

Beginilah cara ibu kita Hajar bisa tetap tinggal di gurun tandus itu sampai air yang ada bersamanya habis tanpa putus asa dan tanpa menyerah pada keputusasaan. Dia juga tidak duduk dan menunggu nasibnya.

Meskipun Hajar menaruh kepercayaan sepenuhnya pada Allah, dia tidak berpuas diri. Dia secara aktif mencari air untuk dirinya dan bayinya, dan dia tidak membiarkan dirinya lelah di bawah terik matahari yang tak henti-hentinya.

BACA JUGA: Pelajaran Berharga dari Kisah Ibrahim dan Hajar

Dia mengamati lembah tempat dia berada. Tidak ada yang bisa diharapkan. Jadi dia menuju ke pegunungan terdekat. Mungkin dari puncaknya dia akan melihat beberapa tanda kehidupan. Dia pun naik ke puncak Gunung Safa dan melihat ke segala arah.

Tanpa putus asa bahkan untuk sesaat, dia turun ke lembah dan menuju gunung kecil di seberang lembah, Gunung Marwa. Mungkin ada sesuatu di sisi lain. Dia berjalan ke gunung lain.

Terkadang dia berjalan dengan tergesa-gesa. Ketika kelelahan menimpanya, dia akan melambat untuk sementara waktu. Dia terus berjalan, didorong oleh gagasan bahwa di belakang Gunung Marwa dia mungkin melihat beberapa tanda kehidupan. Dia naik ke puncak.

Dia terus mencari hingga dia melalui dua bukit itu sebanyak tujuh kali, berharap dia akan melihat beberapa penduduk atau karavan yang lewat. Dia terus berdoa kepada Allah dan memohon bantuan-Nya.

Setelah turun terakhirnya ke lembah dari puncak Gunung Safa, dia melihat ke tempat dia berteduh sebelumnya. Dengan lembut dia meletakkan anaknya, Ismail, di tanah. Lantas, air memancar dari bawah kakinya.

Ini adalah mukjizat yang Allah anugerahkan kepada Nabi Ismail ketika masih bayi sebagai.pertolongan kepada dua manusia pilihan yang tabah menghadapi cobaan itu. Pertolongan Allah datang begitu saja. Tidak ada kilat; tidak ada awan badai, tidak ada hujan lebat, tidak ada banjir. Alih-alih, ada mata air yang dengan tenang menggelegak dari bawah bumi – hal yang bisa menjanjikan sumber air pemberi kehidupan yang permanen.

BACA JUGA: 33 Hal yang Harus Diketahui soal Thawaf dan Sa’i

Allah telah menjawab doa-doa Ibrahim dan telah membuktikan kata-kata Hajar bahwa Allah tidak pernah mengabaikan hamba-Nya.

Dengan kehidupan yang didirikan Hajar di Mekah bersama putranya Ismail, sebuah bangsa lahir. Bangsa yang kemudian bertahan hingga akhir zaman. Sebuah bangsa yang salah satu keturunannya menjadi nabi dan rasul terakhir, yakni Muhammad SAW.

Semua berawal dari ibunda Hajar, seorang wanita yang rela memikul tanggung jawab yang besar untuk kehidupan. Untuk menghormatinya, usaha yang dia lakukan selama mencari mata air antara Safa dan Marwa kemudian diulang dalam ritual haji setiap tahun.

ritual haji sai antara safa dan marwa hajar istri nabi ibrahim
Ilustrasi. Foto: Hajj and Umrah Planner

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Inilah sebabnya mengapa orang-orang berjalan bolak-balik antara Safa dan Marwa.” (HR Al-Bukhari)

Ritual haji tersebut adalah sa’i, yakni berlari kecil antara dua bukit yakni Safa dan Marwa. Safa yang merupakan tempat dimulainya sunnah sa’i, terletak kurang lebih 100 m dari Ka’bah. Sedangkan Marwa terletak sekitar 350 m dari Ka’bah.

Jarak antara Safa dan Marwa sekitar 450 meter, sehingga perjalanan tujuh kali antara Safa dan Marwa berjumlah kurang lebih 3,15 kilometer. Kedua bukit tersebut serta jalur lintasan di antara keduanya, kini menjadi bagian dari Masjidil Haram. []

SUMBER: ABOUT ISLAM | ISLAM TODAY

Tags: Hajaristri nabi ibrahimritual hajisafa marwawanita dibalik ritual haji
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Keutamaan Kalimat Tauhid

Next Post

Jadi Orang tua yang Shaleh agar Anak Cinta pada Agamanya

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

diabetes

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

13 Juni 2025
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

13 Juni 2025
Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

12 Juni 2025
Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0

Keutamaan Menikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan, Resepsi Pernikahan yang Islami,, Nikah

Nikah di KUA, Asyik Juga!

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0
Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menimbulkan nyeri, bengkak, dan peradangan.

Lihat LebihDetails

Hilangnya Keberkahan Waktu

Oleh Ari Cahya Pujianto
30 Mei 2019
0
Foto: Aldi/Islampos

Oleh: Taufik Aulia Saat dulu masih kecil dan belum punya gadget, jeda waktu dari maghrib sampai isya terasa sangat cukup...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.