• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

3 Kategori Jomblo di Zaman Now

Oleh Laras Setiani
4 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
3 Kategori Jomblo di Zaman Now 1 Jomblo
0
BAGIKAN

PALING tidak, ada tiga kategori jomblo yang belum menikah di zaman now, yaitu (1) belum siap menikah (2) belum mampu menikah (3) belum bisa menikah.

1 Jika Belum Siap Menikah

3 Kategori Jomblo di Zaman Now 2 Jomblo
ilustrasi.foto: kompasiana

Kategori pertama, jomblo yang belum siap menikah, bisa jadi karena faktor usia yang masih sangat muda dan belum cukup memiliki kematangan jiwa untuk menjalani kehidupan pernikahan.

BACA JUGA: 60 Kata-kata Motivasi Jomblo Islami

Bisa pula karena masih sangat asyik menikmati masa belajar di bangku sekolah dan kuliah, sehingga belum “sempat” berpikir untuk menikah. Sebagian yang lain karena masih memiliki sejumlah kekhawatiran atau ketakutan tertentu akan kehidupan pernikahan.

ArtikelTerkait

Nikah di KUA, Asyik Juga!

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

Mereka harus mempersiapkan diri dengan baik, secara mental spiritual, amal dan juga material, agar bisa menyambut kehidupan pernikahan dengan sepenuh kesiapan. Pernikahan adalah hal yang belum disunnahkan bagi mereka.

Yang harus mereka lakukan adalah menjaga kesucian dan kebaikan diri, agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang merusak diri sendiri maupun orang lain.

Gejolak pubertas di masa remaja harus bisa diatasi dengan ibadah dan berbagai kegiatan positif, agar selalu berada dalam koridor kebaikan.

2 Jika Belum Mampu Menikah

Kelompok kedua adalah jomblo yang sudah siap menikah, akan tetapi masuk kategori belum mampu menikah. Secara usia biologis maupun psikologis, mereka sudah dewasa dan matang.

Namun secara finansial, belum memiliki kemampuan untuk menghidupi diri sendiri, apalagi menghidupi keluarganya nanti. Kemampuan atau kesanggupan inilah yang disebut oleh para ulama sebagai “ba-ah”, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw:

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kemampuan (ba-ah), maka menikahlah, karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu adalah pengekang syahwatnya yang menggelora.” (HR Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400.

Hukum menikah adalah sunnah bagi yang membutuhkannya dan sudah mampu memberi nafkah. Sedangkan bagi yang butuh untuk menikah, namun belum mempunyai kesanggupan menafkahi, disunnahkan untuk tidak menikah saat itu.

Syaikh Musthofa Al Bugho dalam kitab beliau “Al Fiqhu Al Manhaji ‘ala Madzhabi Al Imam As Syafi’i” menyatakan, kelompok orang seperti ini sebaiknya menjaga kesucian diri dengan menyibukkan diri dalam ibadah dan puasa. Dengan menyibukkan diri seperti itu akan membuatnya terjaga dari melakukan keburukan, hingga Allah memberikan padanya kecukupan.

Advertisements

Allah Ta’ala telah berfirman:

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An Nur: 33)

Syaikh Musthofa Al Bugho menyatakan bahwa jika belum memiliki ba-ah, maka meninggalkan untuk menikah pada saat itu adalah sunnah. Kelompok kedua ini harus berusaha untuk memampukan diri secara finansial terlebih dahulu, karena hidup berumah tangga dituntut untuk memiliki kemandirian.

Bagi laki-laki, tidak hanya menafkahi diri sendiri, setelah menikah ia harus mampu menafkahi keluarganya. Jika tidak memiliki kemampuan menafkahi, dikhawatirkan akan menzhalimi istri dan anak-anaknya.

Para ulama menjelaskan, yang dimaksud dengan kemampuan atau kesanggupan atau ba-ah adalah kemampuan untuk melakukan hubungan seksual, namun disertai dengan kemampuan memenuhi nafkah terlebih dahulu.

Sedangkan Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Syarah Shahih Muslim memberikan penjelasan, bahwa pengertian ba-ah  adalah jima’ (hubungan intim), inilah makna ba-ah secara bahasa. Namun yang dimaksud adalah mampu untuk berjima’ disertai dengan kemampuan memberi nafkah terlebih dahulu.

“Siapa yang tidak mampu berjima’ lantaran belum mampu dari segi nafkah, hendaklah ia rajin berpuasa untuk mengekang syahwatnya yang menggelora. Gejolak syahwatnya bisa ditahan dengan rajin berpuasa sunnah. Itulah maksud hadits di atas, yang ditujukan kepada para pemuda yang syahwatnya sudah menggelora namun belum mampu untuk memberi nafkah, demikian penjelasan Imam Nawawi.

Untuk jomblo kelompok kedua ini hendaknya mereka berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk memampukan diri. Ada sangat banyak peluang usaha dan kerja yang bisa dilakukan guna memiliki kesanggupan finansial.

Yang penting memiliki etos kerja dan disiplin tinggi dalam membangun usaha dan bekerja. Dengan niat ikhlas untuk mencari ridha Allah, insyaallah akan dimudahkan pintu-pintu rejeki bagi para pemuda yang ingin menjaga kebaikan diri dengan menikah.

3 Usaha Mendapatkan Jodoh

Sedangkan kategori ketiga adalah jomblo yang belum bisa menikah. Mereka ini sudah siap menikah, sudah memiliki ba-ah, namun ada kondisi tertentu yang membuatnya belum bisa menikah. Misalnya, belum ada perempuan yang mau menikah dengan dirinya, atau belum ada laki-laki yang melamat dan mau menikah dengan dirinya.

Mungkin juga karena alasan-alasan lain, seperti sedang mengikuti sebuah program oendidikan tertentu yang dipersyaratkan untuk tidak menikah selama masa pendidikan tersebut.

Untuk para jomblo di kelompok ketiga ini, hendaknya mereka bisa menjaga kesucian diri dan berusaha untuk mendapatkan jodoh dengan cara yang baik dan benar. Di antara usaha mendapatkan jodoh adalah usaha ruhaniyah atau spiritual, dengan doa, pengharapan kepada Allah, dan tawakal kepadaNya.

Sedangkan usaha lahiriyah adalah dengan melakukan tindakan nyata, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bisa dilakukan oleh dirinya sendiri, bisa pula oleh orang lain, seperti orangtua, teman, saudara, atau biro jodoh yang terpercaya.

BACA JUGA: 8 Tujuan Menikah dan Berkeluarga

Selain itu, hendaklah mereka bersabar dalam masa penantian. Kesabaran para jomblo dalam menanti datangnyajodoh dari Allah akan berbuah indah.

Percayalah, Allah tengah menyiapkan diri kalian dan diri calon pasangan kalian secara lebih baik, dan akan dipertemukan pada waktu yang paling baik. Allah lebih mengetahui kapan waktu yang terbaik bagi kalian untuk berjodoh, dan dengan siapa kalian akan berjodoh. []

SUMBER: PAKCAH

Tags: jombloMenikahNikahsiap nikah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ibadah Haji, Ini 7 Keunikannya

Next Post

Hati-hati, 5 Sifat Wanita yang Membuat Pria Menjauh

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Keutamaan Menikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan, Resepsi Pernikahan yang Islami,, Nikah

Nikah di KUA, Asyik Juga!

13 Juni 2025
janda

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

27 April 2025
Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

5 April 2025
Nikah, Kebahagiaan dalam Menikah, Biaya Nikah Paling Murah

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

11 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.