• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Dunia Wanita

3 Cara Menyikapi Muslimah yang Belum Sempurna Memakai Kerudung

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Dunia Wanita
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
tidak berhijab, wanita

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

KALAU Anda melihat, ada perempuan hadir di pengajian memakai kerudung yang masih memperlihatkan sebagian rambut dan leher, maka kita perlu ‘menilai’ sesuai faktor-faktor penyerta yang ada.

Misal:

1. Jika perempuan yang belum sempurna memakai kerudung itu orang yang baru hijrah, sebelumnya jangankan menutup aurat secara sempurna, shalat pun tidak. Maka kita patut gembira atas kehadirannya di pengajian dan pakaiannya yang sudah ‘setengah baik’.

Kita perlu pahami, ini adalah prosesnya menuju baik. Kita harus mendukungnya dan menunjukkan kehadirannya diterima. Bukan malah menjauhi atau menceramahinya dengan keras, yang malah membuatnya lari.

ArtikelTerkait

7 Penyebab Perempuan Haid Bisa Sampai 1 Bulan

Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Stress, Apa Bahayanya bagi Janin dalam Kandungan?

Mengapa Ada Wanita yang Mau Dijadikan Istri Kedua?

Potongan Rambut Perempuan yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

Belum Sempurna Memakai Kerudung
Foto: Freepik

BACA JUGA: 5 Tips Rambut Bebas Gatal bagi Hijabers

2. Jika sebaliknya, perempuan yang belum sempurna memakai kerudung adalah santri yang telah ngaji sekian tahun, bahkan sudah menjadi tokoh, atau ia anak kiyai atau guru agama yang telah menerima didikan Islam sejak kecil, atau ia sebelumnya telah sempurna memakai kerudung, menutup aurat secara sempurna, namun kemudian di suatu hari ia tampil dengan pakaian seperti di atas, maka ini masalah.

Kita patut khawatir ia telah jatuh pada syubhat dan syahwat sekaligus. Bisa jadi ia sudah ‘bosan’ taat kepada Allah ta’ala, wal ‘iyadzu billah. Atau ia terpengaruh paham liberal dan feminis sekaligus, yang memang ingin memberontak terhadap hal-hal yang tsawabit (prinsip-prinsip pokok) dalam Islam.

Orang seperti ini perlu diberi peringatan, baik dengan lembut ataupun keras. Apalagi jika ia punya potensi mengajak orang-orang untuk mengikuti pemahaman dan perilakunya. Ini adalah kemungkaran yang berlaku kewajiban nahi munkar padanya.

Belum Sempurna Memakai Kerudung
Foto: Unsplash

3. Jika ia (perempuan yang belum sempurna memakai kerudung) adalah ‘anak hijrah’ yang sudah ‘hijrah’ lumayan lama, beberapa bulan atau bahkan sudah lebih dari setahun, tapi cara berpakaiannya belum berkembang ke arah yang lebih baik. Maka kita perlu mengecek kurikulum kajian kita dan pendampingan kita padanya.

Jika ia masih belum mau taat betul-betul dalam urusan pakaian, maka kemungkinan ada yang salah dengan kurikulum kita. Ada hal penting yang mungkin ‘lupa’ kita sampaikan. Ada pendampingan yang sangat mungkin tidak kita lakukan dengan baik terhadap perempuan yang belum sempurna memakai kerudung.

Belum Sempurna Memakai Kerudung
Ilustrasi: Islampos

Ini mirip dengan seorang penceramah yang mendapat jadwal ceramah bertahun-tahun di kalangan karyawan bank konvensional, tapi tak pernah menyinggung soal haramnya riba. Dakwahnya ternyata tak pernah menyentuh masalah penting, yang wajib diketahui oleh para karyawan tersebut.

Mirip dengan orang yang berulang kali mendapatkan kesempatan bicara Islam di depan non-muslim, tapi tak pernah menjelaskan kebenaran dan keunggulan diin Islam atas seluruh adyan. Ada yang perlu diperbaiki dari kurikulum kita.

Advertisements

BACA JUGA: Bolehkah Perempuan Membaca Alquran Tanpa Hijab?

Dari rincian di atas, bisa kita lihat, satu kondisi yang tampak sama, yaitu perempuan yang hadir di pengajian dengan memakai kerudung yang masih tampak sebagian rambut dan leher, perlu disikapi secara berbeda, sesuai faktor-faktor penyertanya.

Setiap keadaan perlu disikapi secara berbeda, memperhatikan sisi maslahat dan mafsadat untuk dakwah Islam. Ini yang kita kenal dengan istilah fiqih dakwah.

Karena itu juga, saya kurang sepakat dengan orang-orang yang membuat dikotomi antara dakwah lemah lembut dan dakwah keras. Padahal, masing-masing ada tempatnya. Kita perlu lemah lembut pada tempatnya. Kita perlu keras pada tempatnya. Dan inilah manhaj dakwah yang dipraktikkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Wallahu a’lam. []

Facebook: Muhammad Abduh Negara

Tags: Belum Sempurna Memakai KerudungHijabkerudungmuslimah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Tips Pilih Bedak untuk Kulit Sensitif

Next Post

9 Sebab Kebahagiaan dalam Rumah Tangga

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pengentalan darah, pembuluh darah, muntah darah, darah, haid

7 Penyebab Perempuan Haid Bisa Sampai 1 Bulan

2 Juni 2025
Ibu Hamil

Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Stress, Apa Bahayanya bagi Janin dalam Kandungan?

31 Mei 2025
Tips Dapat Jodoh yang Shalih, Istri Kedua, Poligami

Mengapa Ada Wanita yang Mau Dijadikan Istri Kedua?

22 April 2025
Jima, Sanggul, Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul, Potongan Rambut Perempuan yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

Potongan Rambut Perempuan yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

15 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.