• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Faktor-faktor Penyebab Kematian yang Buruk (2-Habis)

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
maksiat, mitos, ghaib

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

Iman yang lemah

IMAN yang lemah dapat melemahkan cinta kepada Allah dan menguatkan cinta dunia dalam hatinya, dan bahkan lemahnya iman itu dapat menguasai dan mendominasi dirinya sehingga tidak tersisa dalam hatinya tempat untuk cinta kepada Allah kecuali sedikit bisikan jiwa, sehingga pengaruhnya tidak nampak dalam melawan jiwa dan menahan maksiat serta menganjurkan berbuat baik.

Akibatnya ia terperosok ke dalam lembah nafsu syahwat dan perbuatan maksiat, sehingga noda hitam dosa menumpuk di dalam hati dan akhirnya memadamkan cahaya iman yang lemah dalam hati. Dan ketka sakaratul maut datang, cinta Allah semakin melemah manakala ia melihat ia akan berpisah dengan dunia yang dicintainya.

Kecintaannya pada dunia sangat kuat, sehingga ia tak rela meninggalkannya dan tak kuasa berpisah dengannya. Pada saat yang sama, timbul rasa khawatir dalam dirinya bahwa Allah murka dan tidak mencitainya.

Cinta Allah yang sudah lemah itu berbalik menjadi benci. Akhirnya bila ia mati dalam kondisi iman seperti ini, maka ia mendapat su’ul khatimah dan sengsara selamanya.

ArtikelTerkait

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Hal-hal yang Tak Boleh Dilakukan setelah Makan

BACA JUGA: Perkataan Dua Orang Shalih saat Menghadapi Kematian

Sebab yang melahirkan su’ul khatimah ini adalah cinta dan cenderung kepada dunia disertai iman yang lemah yang pada gilirannya mengakibatkan lemahnya cinta kepada Allah. Cinta dunia adalah penyakit yang umumnya menimpa kebanyakan manusia.

Jadi, orang yang pada saat mati, hatinya didominasi oleh urusan-urusan dunia, maka hal itu mengisi seluruh ruangan dalam hatinya. Selanjutnya, bila dalam kondisi seperti itu roh keluar dari jasadnya maka hatinya tunduk pada dunia, dan ia terhijab dari Tuhannya.

Dihikayatkan bahwa Sulaiman ibn Abdul Malik, saat memasuki kota Madinah untuk berziarah, berkata, “Apakah di Madinah masih ada tokoh yang pernah bertemu sahabat?” Mereka menjawab, “Ya, masih. Namanya Abu Hazim.” Lalu ia minta diantar ke tempat Abu Hazim.

Sesampainya di depan Abu Hazim, Sulaiman berkata, “Hai Abu Hazim, kenapa kami tak suka mati?” Abu Hazim menjawab, “Kalian memakmurkan dunia dan menghancurkan akhirat. Maka kalian tak sudi keluar dari kemakmuran menuju kehancuran.”

Sulaiman berkata, “Benar engkau! Lalu bagaimana posisi kami di sisi Allah?”

Abu Hazim menjawab, “Cocokkan amalmu dengan Kitabullah.”

Sulaiman bertanya, “Di mana hal itu kutemukan?”

Advertisements

Jawab Abu Hazim, “Dalam firman Allah, ‘Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka’.”

Sulaiman bertanya lagi, “Di mana rahmat Allah?” Abu Hazim menjawab, “Rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

Sulaiman berkata, “Lalu bagaimana pengadilan di depan Allah?”

Abu Hazim menjawab, “Orang yang berbuat baik adalah seperti orang yang telah lama hilang kembali ke keluarganya, sedangkan orang yang berbuat jahat seperti budak yang melarikan diri lalu dihadapkan kepada majikannya.”

Lalu Sulaiman menangis sampai-sampai suaranya meninggi dan tangisannya menyayat hati. Kemudian ia berkata, “Berilah aku wasiat!”

Abu Hazim menjawab, “Awas! Jangan sampai Allah melihatmu pada saat Ia melarangmu atau Ia luput darimu pada saat ia memerintahkanmu.”

Shidiq Hasan Khan menukil pandangan al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin bahwa su’ul khatimah ada dua tingkatan dan salah satunya lebih besar dari yang lain. Tingkatan yang sangat besar adalah bila yang mendominasi hati pada saar sakaratul maut adalah syak (keraguan) atau pengingkaran.

Apabila seseorang wafat dalam kondisi seperti itu maka selamanya ia akan terhijab dari Allah. Hal ini akan membuatnya jauh dari rahmat Allah dan memperoleh azab yang abadi.

Kedua, yang setingkat di bawahya, yaitu bila yang mendominasi hatinya adalah cinta pada dunia sehingga hal itu memenuhi ruangan dalam hatinya dan tidak menyisakan tempat untuk yang lain. Bila rohnya melayang dalam kondisi seperti itu, maka itu sangat mmbahayakan, sebab seseorang mati tergantung atas kebiasaannya selama ia hidup.

BACA JUGA: Jika dari Hasil Evolusi, Manusia Bakal Mati karena Lambungnya Sendiri

Pada saat itu kerugian yang dideritanya sangat besar. Kecuali memang jika akar iman dan cinta kepada Allah telah tertanam di dalam hati cukup lama dan diperkuat oleh amal shaleh, maka hal itu dapat menghapus kondisi seperti di atas.

Selanjutnya, bila kualitas imannya mencapai kadar yang dapat mengeluarkannya dari neraka, maka ia akan keluar dari neraka. Bila kualitas imannya lebih rendah, maka ia masuk neraka dalam waktu lama. Bila iman itu hanya sebesar biji sawi, maka ia pasti akan keluar dari neraka walaupun setelah beribu-ribu tahun.

Selanjutnya setiap yang meyakini Allah berikut sifat-sifat dan perbuatan-Nya dengan keliru, baik karena taklid atau dengan pikiran sendiri, maka ia berada dalam bahaya, dan zuhud serta keshalehan sekalipun tidak dapat menolak bahaya ini. Bahkan ia tidak akan selamat kecuali dengan akidah yang benar sesuai dengan al-Qur’an dan sunah. []

Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi

Tags: Husnul KhatimahMatisu'ul khatimah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tercengang Lihat Mukjizat Nabi, Wanita Musyrik Ini Masuk Islam

Next Post

Baper Baca Adegan Percintaan di Novel Romantis, Bagaimana Hukumnya?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

23 Juni 2025
jantung, anggur

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

23 Juni 2025
Ngopi

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

23 Juni 2025
Itikaf, Lapar, makan

Hal-hal yang Tak Boleh Dilakukan setelah Makan

21 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

suami, istri, reproduksi, aib, cerai, perceraian, cemburu, fitnah, mahram, kekasih, pernikahan, hubungan intim,

Pentingnya Istri Tidak Malu untuk Memuaskan Suami karena Termasuk Ibadah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0

jantung, anggur

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

perang dunia, perang, kiamat

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

wanita, Jilbab

Kenapa Panik, Sedih, Khawatir, Marah dan Overthinking, Berbahaya Banget buat Wanita?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Terpopuler

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Nabi ﷺ menegaskan bahwa akhlak terbaik seorang laki-laki terlihat dari bagaimana ia memperlakukan istrinya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.