• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 19 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Ketika Hidupmu Terasa Sempit…

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
stres

Ilustrasi. Foto: Nation

0
BAGIKAN

Oleh: Taufik Ginanjar

SETIAP orang berpotensi bahkan sangat mungkin mengalami kondisi di mana semuanya terasa serba sulit, rezeki serasa sempit, kebahagiaan yang didamba serasa tak ada. Sampai hati, seseorang menghujat dan mencela takdir kehidupan yang tengah dijalaninya. Serasa Allah tak adil dalam hidupnya. Sebetulnya, apa yang memengaruhi perasaan kita waktu itu?

Salah satu jawaban terbesarnya adalah pemaknaan. Bagaimana pikiran dan hati kita memaknai apa yang terjadi, adalah salah satu hal fundamental yang membangun struktur kebahagiaan. Jika seseorang mampu memaknai semua yang menimpanya dengan penuh penerimaan, maka ia akan bisa berdamai dengan kompleksitas beban masalahnya. Mampu memaknai dengan benar, berarti ia akan mampu untuk mengambil keputusan yang tepat dalam melangkah ke depannya.

BACA JUGA: Ambil Makna, Rasakan Bahagia

ArtikelTerkait

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Sungai di Zaman Nabi Daud

Memaknai dan menerima apa saja yang Allah tetapkan dan berikan untuk dirinya, atau yang biasa kita sebut Qana’ah adalah jawaban yang tepat saat kita dihadapkan pada sebuah kondisi krisis, serba sulit dan serba menghimpit.

Jangan-jangan yang kita pikirkan tentang kebahagiaan itu selama ini ukurannya adalah duniawi. Punya uang banyak, dianggap bisa bahagia. Punya pasangan, punya anak, punya jabatan, punya popularitas, punya segalanya baru bisa dianggap bahagia. Jika orientasi kebahagiaan itu diletakan pada material, maka selamanya kita tak akan pernah merasa puas dan bahagia.

Bahagia itu ketika hati kita benar benar sakinah. Sakinah itu hanya diturunkan oleh Allah kepada mereka yang validitas keimanannya teruji. Teruji ketika diberi godaan dan ujian, masih tetap bisa menghamba hanya kepada Allah semata. Masih sanggup menggantungkan dan menaruh seluruh harapannya (roja’) hanya kepada Allah.

Lihat Substansinya

Untuk mengubah pemaknaan kita terhadap kondisi yang terjadi, maka lihatlah apa sebenarnya isinya itu. Apapun yang Allah berikan pada diri kita, dan apapun yang tidak Allah berikan pada kita namun diberikan kepada orang lain, maka pandanglah substansinya. Pahamilah  bahwa Allah merencanakan yang terbaik untuk hidup kita. Ukurannya bukan duniawi, tapi ukhrawi. Rasakanlah bahwa itu cukup bagi kita. Rasakanlah bahwa Allah sedang mengurus diri kita (agar terhindar dari istidraj misalnya). Rasakanlah bahwa Allah sedang menguji kesetiaan kita terhadap-Nya.

Konversi Kebahagiaan

Qanaah yang dimiliki seseorang selalu memberi 2 konsekuensi: bersyukur dan bersabar. Ia akan mampu melakukan konversi  dalam pikirannya. Misal, saat ia harus menyaksikan teman-temannya sudah dikaruniai harta, jabatan, pasangan hidup hingga anak keturunan, sedang dirinya belum ke arah sana. Di pikirannya ia mengonversi apa yang Allah berikan untuknya adalah kebaikan.

Ia mulai memandang dan mensyukuri hidup karena masih ada orangtuanya yang bisa ia bahagiakan terlebih dulu. Ia melihat bahwa dirinya dengan kondisi seperti itu masih bisa khusyu dalam sholat dan ibadah lainnya. Konversi yang dilakukan dalam pikirannya bekerja secara alamiah, efek mekanisme Qana’ah yang ia miliki. Sehingga, diberi kondisi apapun, baginya itu adalah sebuah hal yang patut disyukuri pemberian dari Rabb-nya.

Advertisements

BACA JUGA: Bahagianya Orang-orang seperti Pak Haji Bolot

Sudut Pandang

Mekanisme selanjutnya efek dari Qanaah seseorang adalah melihat malasah dengan sudut pandang yang tepat. Tepat dalam artian  Allah ridha terhadap hal itu. Misal, orang lain udah sukses secara finansial, tapi ia dan keluarga tercintanya masih di taraf yang biasa biasa. Hal itupun tak menjadikan hatinya sesak. Ia justru bersykur sekaligus bersabar. Ia menghayati dan memandang boleh jadi hal tersebut mendatangkan madharat untuk kehidupannya. Nampak nampaknya ia memandang dunia dan segala isinya merupakan hal yang biasa saja. Semuanya adalah ujian.

Saat kondisi hidup terasa sulit dan terus menghimpit, maka cobalah untuk memaknai semuanya dengan benar. Lihat substansinya, lakukan konversi di pikiran kita bahwa apa yang Allah berikan pada diri kita jauh lebih baik, perbaiki juga sudut pandang kita dalam menilai masalah keduniawian.

Semuanya cukup dengan memiliki Qanaah, merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Kesempitan tak akan lama-lama menghimpit. Ia akan segera berubah jadi haru, karena Allah telah melapangkannya. Segala puji bagi Allah atas segala perasangka buruk kita dan pemaknaan negatif kita selama ini. []

SUMBER: PERSIS

Tags: DuniaHartakebahagiaanMateriprasangka
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 3 Tingkatan Manusia dalam Mengendalikan Hawa Nafsu

Next Post

Alasan Nabi Sulaiman Sembelih Kuda-kudanya yang Kuat dan Gagah

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

16 Juni 2025
Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

15 Juni 2025
Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

10 Juni 2025
Nabi Musa, Nabi Daud

Sungai di Zaman Nabi Daud

27 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

orang tua, gen z, anak, sukses

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Oleh Haura Nurbani
19 Juni 2025
0

suami, istri, seksual, perawan

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

kopi, teh

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim, Wudhu

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

Oleh Dini Koswarini
19 Juni 2025
0

Terpopuler

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Perut Buncit

Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Jumlah tabungan minimal yang ideal di zaman sekarang sangat tergantung pada gaya hidup, penghasilan, tanggungan, dan tujuan keuangan seseorang.

Lihat LebihDetails

Gejala-gejala Hiptertensi yang Sering Diabaikan

Oleh Dini Koswarini
18 Juni 2025
0
Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun, Hiptertensi

Berikut adalah gejala-gejala hipertensi (tekanan darah tinggi) yang sering diabaikan oleh banyak orang karena sifatnya yang ringan atau samar.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Banyak pria usia 40 ke atas mulai cemas akan usia, keluarga, hingga masa depan. Jika dibiarkan, ini bisa menimbulkan stress,...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 2Share on WhatsApp
  • 0Share on Facebook
  • 0Share on Telegram
  • 5Share on Twitter
  • 0Share on Pinterest
  • 0Share on LinkedIn
  • 0Share on Email