• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 19 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Palestina

Joe Biden Jadi Presiden AS, Apa Pengaruhnya bagi Palestina?

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Palestina
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Presiden terpilih AS Joe Biden. Foto: The Sun

Presiden terpilih AS Joe Biden. Foto: The Sun

128
BAGIKAN

KEMENANGAN Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika serikat (AS) baru ditanggapi setengah optimis oleh warga Palestina. Hal ini wajar karena AS selalu berpihak kepada penjajah Israel selama bertahun-tahun konflik antara Palestina-Israel.

Adapun jatuhnya Donald Trump, jelas menjadi kebahagiaan Palestina yang luar biasa. Karena dukungan mutlaknya terhadap rencana-rencana penjajah Israel. Namun semua mata sedang tertuju pada perilaku pemerintahan AS yang baru ini terhadap persoalan Palestina.

Kelangsungan isu persoalan Palestina sebagai persoalan paling penting di Timur Tengah berada dalam bayang-bayang pemerintahan baru AS dalam menangani konflik Palestina dengan penjajah Israel yang dikendalikan oleh dua sayap kelompok kanan dan dan ekstrem kanan selama bertahun-tahun, dan pelajaran yang didapat selama pemerintahan Trump.

BACA JUGA: Joe Biden Terpilih Jadi Presiden Baru AS, Ini yang Disampaikan Ismail Haniyah

ArtikelTerkait

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza, Warga Palestina Menangis Bahagia

Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Penjajah Israel Tembus 34 Ribu Jiwa

Polisi Bubarkan Konferensi Aktivis Pro-Palestina di Jerman

Diperkirakan pemerintahan Demokrat di Amerika akan kembali mendukung lembaga-lembaga seperti dinas keamanan Palestina dan UNRWA (Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina), serta mengambil sikap yang lebih ringan terkait Otoritas Palestina, dan mendukung dimulainya kembali perundingan. Akan tetapi janji-janji dari Demokrat masih dalam uji praktis yang telah berulang kali terbukti mendukung penjajah Israel.

Kembalinya Demokrat

Kubu Demokrat di pemerintahan Biden menjanjikan langkah-langkah yang lebih baik terhadap isu persoalan Palestina. Namun keberadaan permukiman-permukiman Yahudi di Palestina yang telah menghancurkan masa depan “solusi dua negara” dan mengaborsi hak-hak Palestina dalam negosiasi membuka pertanyaan tentang keseriusan janji mereka terhadap realita yang dipaksakan di lapangan oleh penjajah Israel.

Memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke al-Quds atau Yerusalem adalah keputusan yang diambil pada tahun 1995 selama pemerintahan Clinton, dan dilaksanakan oleh pemerintahan Trump pada tahun 2018, setelah mengalami penundaan berulang-ulang.

Di antara keputusan dan langkah terpenting yang diambil oleh Trump terhadap isu persoalan Palestina adalah memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke al-Quds, memutus bantuan keuangan kepada Otoritas Palestina dan UNRWA, serta menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington.

Trump juga menganggap permukiman-permukiman Israel yang dibangun di tanah Palestina sebagai masalah yang sah, dia mengakui kedaulatan penjajah Israel atas Golan. Semua hal di atas tidak dilakukan presiden AS sebelumnya untuk melayani penjajah Israel.

Alaa Abu Amer, guru besar hubungan internasional dan seorang diplomat Palestina, menegaskan bahwa Otoritas Palestina telah menunggu lama kembalinya kubu Demokrat untuk memimpin pemerintahan AS setelah empat tahun pemerintahan Trump yang mengabaikan hak-hak Palestina.

“John Kerry, menteri luar negeri pada pemerintahan Obama, menyarankan Presiden Abbas untuk bersabar dengan pemerintahan Trump dan tidak berbenturan dengannya. Dia menjanjikan kembalinya pemerintahan Demokrat di Gedung Putih,” tambah Abu Amer.

Advertisements

Sikap pemerintahan Obama pada akhir masa jabatannya ketika Biden menjadi wakil presiden, adalah konsisi yang relatif lebih baik daripada total empat tahun masa pemerintahan Trump. Kala itu pemerintah Amerika menuduh Netanyahu menghalangi negosiasi. Sementara Kerry menuntut pengesahan solusi dua negara dalam konflik Palestina-Israel.

“Di akhir masa Obama dikeluarkan resolusi dari DK PBB yang mengutuk permukiman-permukiman Israel yang dibangun di tanah Palestina, serta mendukung solusi dua negara di atas wilayah perbatasan tahun 1967. Resolusi ini telah tersimpan selama 30 tahun di laci PBB. Selain itu juga diadopsinya inisiatif Arab tahun 2002,” ungkap Abu Amer.

Pandangan pesimis

Sementara itu penulis dan analis politik, Mahmoud Al-Ajrami, menunjukan pesimismenya terhadap masa depan sikap AS dalam pemerintahan Biden terhadap kancah Palestina. Dia memperingatkan agar tidak kembali ke labirin negosiasi atas dasar solusi dua negara, yang belum menjadi mungkin secara praktis.

“Kubu Demokrat tidak lebih baik dari kubu Republik; keduanya mendukung penjajah Israel. Pemerintahan Obama sebelumnya tidak melakukan apa-apa untuk Palestina. Bahkan mendukung penjajah Israel dengan 38 miliar dolar dan pesawat F-35. Hal ini tidak pernah diberikan oleh AS kepada siapa pun kecuali Israel. Dan keputusan untuk memindahkan kedutaan besar dikeluarkan pada tahun 1995 pada masa pemerintahan Clinton,” ungkap Al Ajrami.

BACA JUGA: Seorang Muslim Keturunan Palestina Terpilih Jadi Anggota Kongres AS

Bias historis

Sikap Amerika secara historis mendukung penjajah Israel merupakan negara kedua setelah Uni Soviet yang mengakui berdirinya negara penjajah Israel di tanah Palestina yang mereka duduki. Sementara sikap Demokrat dan Republik hampir identik terhadap konflik Israel-Palestina selama 72 tahun.

Terlepas dari optimisme Abu Amer kepada kubu Demokrat untuk kembali memerintah di Gedung Putih, dia percaya bahwa perilaku politik Partai Republik dan Demokrat dalam menyelesaikan konflik Arab-Israel adalah sama, dengan kelangsungan hidup, kontinuitas dan supremasi Israel. Keduanya memandangnya sebagai harta strategis dan religius terkait dengan keselamatan Kristen.

Wakil Presiden AS terpilih, Camilla Harris, dalam pernyataan pers beberapa hari yang lalu mengatakan, pemerintahan Biden akan mengubah banyak kebijakan Presiden AS Trump terhadap Palestina.

“Pemerintah Biden akan mengambil langkah segera untuk memulihkan bantuan ekonomi dan kemanusiaan kepada rakyat Palestina dan mengatasi krisis di Gaza,” terang Harris.

Harris berjanji untuk membuka kembali konsulat AS di al-Quds Timur, membuka kembali misi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington, dan mendukung “solusi dua negara”.

“Kami berkomitmen pada solusi dua negara dan kami akan menentang setiap langkah sepihak yang merusak tujuan ini. Kami juga akan menentang aneksasi dan perluasan permukiman Israel,” tambah Harris. []

SUMBER: PALINFO

Tags: demokratisraeljoe bidenpalestinaunrwa
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Perikemanusiaan dalam Islam

Next Post

Kreatif dan Inovatif, Begini Cara MTsN 6 Malang Atasi Kendala PJJ karena Pandemi

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

18 Juni 2025
gaza, palestina

Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza, Warga Palestina Menangis Bahagia

7 Mei 2024
gaza, kolombia

Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Penjajah Israel Tembus 34 Ribu Jiwa

20 April 2024
gaza, palestina

Polisi Bubarkan Konferensi Aktivis Pro-Palestina di Jerman

13 April 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Kosovo

Kosovo, Negeri Eropa yang Penduduknya Nyaris 100% Muslim!

Oleh Haura Nurbani
18 Juni 2025
0

Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

kunci rezeki, rezeki yang halal, REZEKI,

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun, Hiptertensi

Gejala-gejala Hiptertensi yang Sering Diabaikan

Oleh Dini Koswarini
18 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Selain itu, Rasulullah juga menyebutkan “Malhamah Kubra”, yaitu perang besar yang terjadi antara kaum Muslim dan musuh-musuhnya di akhir zaman.

Lihat LebihDetails

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Iron Dome

Iron Dome bertugas melindungi wilayah sipil dari serangan roket jarak pendek.

Lihat LebihDetails

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0
Foto: Freepik

Tanda-tanda kewalahan dari penjajah Israel semakin nyata. Sejak serangan rudal hipersonik Iran pertama diluncurkan, Amerika dan Inggris langsung turun tangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.