• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 20 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Nafsiah, Shahabiyah yang Menggali Kuburannya Sendiri

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
istri tidak perawan

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

DIA adalah salah seorang wanita ahli ibadah yang zuhud dan tunduk kepada Allah. Juga menjadi pelita yang menerangi jalan para penempuh yang dilanda bingung, sekaligus panutan bagi orang yang bertakwa dan beriman.

Di Makkah al-Mukarramah, lahirlah Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Itulah hari yang berbahagia sesudah berlalunya waktu 150 tahun hijriah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, yakni pada tahun 145 H.

Nafisah hidup bersama cucu-cucu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Dia hafal Al-Quran Al-Karim, lantas memahami ayat-ayat dan kalimatnya. Di samping itu, dia juga menghafal banyak hadits kakeknya, Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam.

BACA UGA: Ilmu Bisa Datangkan Keberkahan dan Kesengsaraan, Kok Bisa?

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Nafisah mengamati dunia. Dia mendapatinya fana dan akan lenyap. Lantas berapaling seraya memohon ampunan kepada-Nya, menggunakan amalan sebagai wasilah untuk mendekat kepada-Nya. Ketika beranjak dewasa, saudara sepupunya, yakni Ishaq al-Mu’taman bin Imam Ja’far ash-Shadiq, memberanikan diri untuk meminangnya. Nafisah pun menerima lelaki shalih itu sebagai suaminya.

Di Madinah, hidupnya aman dan tenteram. Dia membuka rumah untuk penuntut ilmu, sampai mereka memanggilnya dengan nama “Nafisah, Ilmu dan Pengetahuan”.

Pada tahun 193 Hijriah, Sayidah Nafisah beranjak ke Mesir bersama suaminya. Orang-orang menyambutnya dengan hangat. Nafisah berkata, “Barangsiapa istiqamah bersama Allah maka alam raya ini berada di tangannya dan tunduk kepadanya.”

BACA JUGA: Amal Terjaga dengan Ilmu

Kemudian lanjutnya, “Tiada penghalang di jalan kebahagiaan, siapa saja yang mau menempuhnya niscaya dia akan sampai ke sana.”

Dia pun senantiasa berziarah ke Baitullah al-Haram. Menunaikan haji sebanyak 30 kali. Guna membersihkan diri dari dosa serta memperbaharui ketaatan kepada Allah. Semoga Allah ridhainya, dan dia takkan beristirahat sampai tindak penganiayaan terhadap orang itu dihentikan.

Tatkala ada seorang pengusaha yang dikudeta secara zalim, meminta perlindungan padanya. Sampai akhirnya orang itu menjadi penguasa dan kuat. Sebagai imbalannya, Nafisah diberi hadiah 100 ribu dirham. Namun, dia hanya mengambil sedikit dari uang itu untuk persedian makan bagi dirinya selama satu hari saja. Masya Allah.

Lalu, datanglah Ahmad bin Thulun hendak menimpakan kezaliman. Dan orang-orang meminta tolong pada Nafisah untuk melenyapkan kezaliman tersebut. Kisah ini terdapat dalam Qur’an Surah Asy-Syu’ara: 227, “Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.”

Advertisements

Sesudah bermukim di Mesir selama tujuh tahun itu, Nafisah didera penyakit. Dan merasa bahwa akhir hidupnya telah dekat, sehingga dia pun mengirim surat kepada suaminya, Ishaq al-Mu’taman, yang berisakan permintaan untuk menjenguknya.

BACA JUGA: 5 Hal Pokok Ini Meliputi Semua Ilmu

Di halaman rumahnya, dia menggali kuburannya dengan tangannya sendiri. Terkadang turun ke liang itu untuk mengerjakan shalat sekian banyak rakaat di sana. Sampai suatu ketika dia pernah membaca mushaf Al-Quran sebanyak 190 kali sembari menangis tersedu-sedu.

Nafisah pun berpisah dengan hidupnya. Ruhnya melayang menuju hadapan Allah. Penduduk Mesir menangisinya dengan duka cita yang sangat dalam. Semoga Allah menyayanginya. Beginilah seharusnya kehidupan itu. Dia adalah salah seorang wanita ahli ibadah, zuhud, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran. Juga mengorbankan dirinya di jalan Allah. []

Sumber: Keistimewaan 62 Muslimah Pilihan/ Ali bin Nayif asy-Syuhud/ Ar-Rijal Publishing: Surakarta.

Tags: Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Umar bin Khattab: Apakah Engkau Tidak Melihat Dunia dan Dunia Melihatmu?

Next Post

Hikmah di Balik Larangan Nikah Mut’ah

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Oleh Saad Saefullah
19 Mei 2025
0

Diabetes pada Anak

Daftar Makanan Tinggi Gula yang Sering Dikonsumsi Anak-anak, Apa Saja?

Oleh Haura Nurbani
19 Mei 2025
0

Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki

Manfaat Mencari Rezeki dan Memberi Nafkah

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0

Malaysia

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0

Surat An Nisa, aurat berat, wanita, neraka, keperawanan

8 Cara Muslimah Menjaga Keperawanan: Fitnah Akhir Zaman

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Lama Idealnya Memanaskan Motor di Pagi Hari?

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0
Anak Gadis, Cara Hadirkan Berkah saat Naik Kendaraan, Hukum Meminjam, Motor

Ada beberapa akibat yang bisa terjadi jika motor tidak dipanaskan terlebih dahulu.

Lihat LebihDetails

7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai saat Shalat: Panduan dari Syariat Islam

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0
wanita, shalat, pakaian

Pakaian yang tipis hingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh secara jelas tidak memenuhi syarat menutup aurat.

Lihat LebihDetails

Berapa Banyak Jumlah Pasukan yang Dibawa oleh Muhammad Al-Fatih ketika Menaklukan Konstantinopel?

Oleh Haura Nurbani
18 Mei 2025
0
Konstantinopel

Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.

Lihat LebihDetails

4 Raja Dunia yang Pernah Berkuasa

Oleh Yudi
20 Juni 2021
0
Foto: Unsplash

Raja dunia keempat ini bernama Bukhtanshar, raja kafir yang menjajah Bani Israil dan membunuh banyak kaum muslimin di kalangan bani...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.