• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Ketika Amirul Mukminin Membantu Proses Persalinan

Oleh Saad Saefullah
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Umar bin Khattab, Umar Bin Khattab, Umar bin Khaththab, Kehebatan Umar bin Khattab

Foto: Google Image

0
BAGIKAN

AMIRUL Mukminin Umar bin Khaththab RA mempunyai kebiasaan berkeliling di malam hari untuk melihat kondisi rakyatnya dengan cara menyusuri tiap rumah rakyatnya. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada kemah tua yang berdiri di tengah tanah lapang. Padahal, sebelumnya belum ada kemah tersebut, lalu sang Khalifah pun mendekatinya.

Sayup-sayup terdengar rintihan wanita yang menangis karena menahan sakit. Suara itu makin jelas ketika Umar RA makin dekat menuju kemah tua itu. Di depan kemah, seorang lelaki duduk dengan gelisah dan tampak jelas kegalauan di raut wajahnya.

Amirul Mukminin menyapa dan menanyakan keadaannya. Lelaki itu menjawab, “Saya adalah orang asing yang datang dari sebuah hutan. Di dalam tenda istri saya sedang menahan sakit karena akan melahirkan anak kami. Saya berharap belas kasihan dari Amirul Mukminin. Akan tetapi, saya ragu dia akan membantu kami!”

BACA JUGA: Umar bin Khattab Masuki Yerusalem Berjalan Kaki dan tanpa Penjaga

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

“Izinkanlah aku membantumu!” Umar RA menawarkan bantuan kepadanya.

Orang tersebut tidak mengetahui bahwa ia sedang berhadapan dengan Amirul Mukminin. la pun menolak mentah-mentah tawaran tersebut, “Apa yang dapat kau lakukan untuk kami? Sudahlah, uruslah urusanmu sendiri.”

Sang khalifah pun bergegas meninggalkan tempat tersebut. Bukan kesal karena penolakan tersebut. Namun, ia menuju rumah menemui istrinya, Ummu Kultsum RA, untuk meminta bantuannya. Ia berkata kepada istrinya, “Istriku. Sesungguhnya Allah SWT telah membuka jalan bagimu, yaitu jalan mulia di sisi Allah SWT agar kamu mendapat peluang untuk mendapat pahala malam ini.”

“Apa maksudmu, wahai Amirul Mukminin?” tanya Ummu Kultsum RA penasaran.

Umar RA menjelaskan tentang apa yang ditemuinya tadi, “Istriku, di ujung sebelah sana terdapat sebuah kemah tua yang penghuninya datang dari hutan. Di dalam kemah tersebut terdapat wanita yang menahan sakit karena hendak melahirkan. Tidak ada seorang pun yang merawatnya di sana.”

Menanggapi cerita sang suami, Ummu Kultsum RA menangkap permintaan suaminya, “Suamiku, aku bersedia merawatnya karena kewajibanku adalah menyempurnakan hasrat dan kesucian hati suamiku.”

Ummu Kultsum r.a segera mempersiapkan alat-alat yang diperlukan termasuk air hangat. Mereka berdua bergegas menuju kemah tua tersebut. Sementara itu, Ummu KultsumRA membantu persalinan sang ibu di dalam kemah, Umar RA memasakkan makanan di luar kemah untuk kedua musafir tersebut.

Suara tangisan bayi yang syahdu terdengar lembut di telinga membuncahkan kebahagiaan bagi mereka yang ada di situ. Ummu Kultsum r.a keluar dari kemah sambil menggendong si jabang bayi dan memanggil suaminya, “Wahai Amirul Mukminin, ucapkanlah tahniah (doa keselamatan) tanda kesyukuranmu untuk saudaramu ini karena telah melahirkan anak lelaki!”

Advertisements

BACA JUGA: Umar bin Khattab Bertanya pada Hudzaifah: Apa Ada Ciri Kemunafikan dalam Diriku?

Sungguh terkejut orang tersebut ketika orang yang sedang memasak di hadapannya dipanggil Amirul Mukminin. Benar-benar ia tidak menyangka bahwa seorang Amirul Mukminin hidup dalam kebersahajaan, tidak tampak tanda-tanda kemewahan dalam penampilannya, kecuali kekayaan hatinya yang terpancar dari sikapnya sehingga bersedia dengan susah payah menolong orang miskin seperti dirinya.

Lelaki tersebut segera meminta maaf sambil berterima kasih. Umar RA menjawab, “Tidak usah sungkan, janganlah kedudukanku ini membebani perasaanmu.”

Umar RA menyodorkan makanan yang baru dimasaknya kepada lelaki tersebut dan kepada Ummu RA untuk dibawa ke dalam kemah dan disuguhkan kepada istri lelaki itu.

Setelah semua tertangani, Umar RA beserta istri berpamitan seraya berkata, “Datanglah menemuiku besok, insya Allah, aku akan menolongmu.”[]

 

Tags: umar bin khattab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Museum Islam Terpopuler di Dunia

Next Post

319 Ton Kurma Sumbangan Yayasan Raja Salman Disalurkan kepada Pengungsi di Yordania

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Hukum Merokok dalam Islam, Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Jin

Apakah Jin Termasuk Jenis Malaikat?

Oleh Andre S
18 Juni 2025
0

Foto: Freepik

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0
Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Dikisahkan, bahwa ada seseorang yang membaca bait syair di hadapan Imam Hasan al-Bashri.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.