• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Kisah Nyata Keajaiban di Masjid Nabawi

Oleh Ari Cahya Pujianto
5 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
perluasan masjid nabawi

Foto: Islampos

0
BAGIKAN

 

BERIKUT ini adalah sebuah pengalaman menakjubkan yang di tuturkan oleh Haekal Siregar, penulis yang dikenal lewat buku “Nikah Dini Keren”, saat menunaikan Ibadah Haji tahun ini. Kejadian ini sendiri berlangsung tepatnya tanggal 24 Juni 2014.

Ada sebuah kisah menarik di Masjid Nabawi…

Suatu hari, tatkala subuh menjelang, saya bersama teman saya, Pak Anang, kebagian tugas menjaga seorang kakek bernama Daeng Manggati Adam, anggota rombongan saya. Kakek ini, saking tuanya, sudah sedikit pikun. Baru keluar hotel sedikit, sudah lupa arah pulang.

ArtikelTerkait

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Bahkan saluran kemihnya pun sudah tidak terkontrol sehingga perlu dipakaikan popok agar tidak buang air kecil kemana-mana. Tambahan lagi, berhubung sang kakek selama hidupnya mungkin tinggal di daerah (Makassar), bahasa Indonesianya pun kurang jelas, sehingga kami yang tinggal sekamar selama sepuluh hari saja, sampai akhir tidak bisa begitu jelas mendengarkan ucapan sang kakek.

Nah, sampai di Masjid Nabawi, sekitar pukul 3 dini hari, ternyata masjid sudah luar biasa penuh. Ribuan orang sholat sunat, membaca quran, berdoa, dan sebagainya. Berhubung kami juga ‘wisatawan’, kami (saya dan Pak Anang) tidak mau kehilangan kesempatan untuk mengantri berdoa di Raudhoh (tempat antara Makam Rasulullah dan mimbar beliau, tempat mustajab doa di Madinah).

Itu antriannya, sudah penuh! Mungkin mereka mulai mengantri dari jam 1 kali ya. Nah, sempat kepikiran untuk bergantian. Saya dulu mengantri, baru setelah itu giliran Pak Anang. Dengan begitu, sang kakek akan selalu dijaga oleh seseorang. Tapi dasar sama-sama wisatawan, kami gak ada yang mau mengalah. Jadilah kami berdua mengantri bersama di Raudhoh, setelah mewanti-wanti dengan tegas, agar si kakek tetap di tempat dan tidak kemana-mana.

Singkat kata, proses mengantri sampai balik lagi ke tempat semula, memakan waktu kira2 satu jam. Saya pun terpisah dengan Pak Anang saking penuhnya antrian. Lega dan bersyukur memperoleh kesempatan berdoa di Raudhoh, saya balik lagi ke tempat semula (tandanya adalah tiang, dan saya ingat betul tiangnya).

Ternyata, setelah balik ke tempat semula, sang kakek sudah tidak ada lagi di situ! Panik dong! Di tengah ribuan orang begitu, bagaimana pula caranya saya mencari seorang kakek!

Itu tiang tempat saya tinggalkan sang kakek, sampai saya putari untuk mencari keberadaan sang kakek. Plus saya putari juga tiang-tiang  sekitar situ. Sama sekali tidak ketemu! Total saya mencari sang kakek sekitar 2 jam, sampai jam 6. Diselingi oleh sholat subuh.

Masih positive thinking, saya balik ke hotel. Berharap sang kakek sudah dibawa oleh Pak Anang pulang. Ternyata, di hotel pun, sang kakek masih tidak ada! Celakanya, Pak Anang juga menyangka sang kakek bersama saya…

Atas saran pembimbing kami, Mbak Elly Lubis, kami menunggu saja kabar siapa tahu ada yang menghubungi nomer yang ada di kalung sang kakek. Sayangnya, nomer tersebut adalah nomer Indonesia, dan saya sendiri sih, mencoba beberapa kali menelepon nomer tersebut, namun tidak pernah tersambung.

Sampai dzuhur, tidak ada kabar apapun terkait keberadaan sang kakek. Waktu sholat dzuhur, saya dan Pak Anang akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke lemari tempat kami meletakkan sandal bersama sandal sang kakek. Di situ, saya sampai menunjukkan kepada Pak Anang, bahwa sandal sang kakek masih ada di situ. Artinya, sang kakek seharusnya tidak kemana-mana, atau paling tidak, dia kemana-mana tidak pakai sandal!

Selesai sholat dzuhur, kami mencoba untuk mencari lagi sang kakek sekitar 1 jam, tanpa hasil. Begitu juga waktu ashar. Akhirnya hari itu kami tour Kota Madinah dengan hati berat membayangkan sang kakek yang dari pagi buta belum makan.

Selesai tour paska ashar, sekitar pukul 16.30, saya kembali ke kamar. Untuk mendapati sang kakek sudah selimutan di tempat tidurnya!

Nah, di sinilah keanehan cerita sang kakek…

Ternyata, sang kakek dari sejak kami tinggal ke Raudhoh, beliau tidak bergerak kemana-mana! Padahal waktu mencarinya, saya sampai memutari tiang tersebut berkali-kali, namun tidak bisa saya lihat tuh sang kakek! Kemudian, keanehan kedua, ternyata waktu dzuhur, sang kakek akhirnya memutuskan untuk duduk di bawah lemari penitipan sandal! Tempat yang tepat kami datangi ketika melihat sandal si kakek masih di situ. Dan sekali lagi, kami tidak melihat sang kakek.

Nah keanehan ketiga yang paling dahsyat! Pernah sholat ied di Istiqlal? Nah, kondisi Masjid Nabawi serupa dengan kondisi penuhnya sholat ied di Istiqlal, hanya saja masjid ini penuh 5x sehari. Pada kondisi penuh seperti itu, sang kakek (yang sama sekali tidak terlihat bingung atau bertanya-tanya pada orang sekitar), dengan ratusan orang seumuran sng kakek di situ, sebesar apa kemungkinannya ada orang tiba2 bertanya pada sang kakek, di negeri yang berbahasa arab ini, dengan menngunakan bahasa Indonesia?

Jadi, pada saat ba’da ashar, sang kakek cerita, dia didatangi oleh seorang lelaki, dengan pakaian seperti anggota Jamaat Tabligh (versi sang kakek), dengan wajah arab, berjenggot tebal, tiba2 bertanya dengan bahasa Indonesia ke si kakek, “Sedang apa, pak?”

“Sedang menunggu teman saya,” jawab sang kakek.

“Mari ikut saya, pak,” ajak lelaki tersebut.

Dan ternyata, lelaki tersebut mengantarkan sang kakek, ke hotel tempat kami menginap, sampai ke kamar langsung! Di lantai 14! Tanpa bertanya ke sang kakek, dimana letak hotelnya, apalagi kamarnya! Dan seandainyapun bertanya, saya yakin sang kakek tidak bisa menunjukkan dengan jelas letak hotel tempat kami menginap, apalagi kamarnya! Subhanallaah, Allahu akbar!

Mbak Elly Lubis, pembimbing kami, yang tiap bulan ke Madinah-Mekah, sampai merinding ketika mendengar cerita sang kakek. Benar2 di luar akal kami untuk mencerna siapa sebenarnya lelaki yang mengantar sang kakek sampai ke kamar tersebut? Apakah malaikat? Entahlah…[]

Tags: masjid nabawi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

8 Keunggulan Umar bin Khattab, Jadi Alasan Sebagai Teladan (2-Habis)

Next Post

Sekelumit Pengetahuan tentang Malaikat dari Alquran dan Hadis (2-Tugasnya)

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

21 Juni 2025
Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

16 Juni 2025
Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

15 Juni 2025
Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

dajjal, pengikut dajjal

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

kebijakan, pedagang

Kenapa Sekarang Banyak Pedagang yang Berbohong saat Berjualan?

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.