• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Dari Nabi Adam hingga Dilahirkan, Kehinaan Tidak Pernah Menimpa Rahim Nasab Rasulullah

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Kemuliaan Abu Bakar

Ilustrasi: Pexels

0
BAGIKAN

SOSOK yang agung dan pemimpin yang hebat akan terlihat dari sejak masa awal kelahirannya. Dan itulah yang terjadi pada sosok Nabi Muhammad. Dalam sebuah hadits riwayat Tabrani, Nabi bersabda: “Aku terlahir dari sebuah pernikahan. Bukan hasil perzinahan. Dari sejak Nabi Adam sampai ibu melahirkanku. Perzinahan jahiliyah tidak pernah menimpaku.”

Yang dimaksud Nabi dalam hadits ini adalah bahwa seluruh nenek moyang Nabi tidak pernah melakukan hubungan lawan jenis kecuali melalui ikatan perkawinan yang sah.

BACA JUGA: Mimpi Shafiyah binti Huyay Sebelum Bertemu Rasulullah

Di sisi lain, orang bijak mengatakan, bahwa semakin banyak seseorang mendapat cobaan, maka akan semakin matang dan kuat kepribadian orang tersebut. Dan cobaan pertama menimpa Nabi jauh sebelum beliau lahir ke dunia ini. Baru saja ibunda Aminah binti Wahab mengandung dua bulan, ayahanda Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal dunia saat sedang dalam perjalanan ke Syam untuk melakukan hubungan dagang. Abdullah meninggal dan dimakamkan di Madinah.

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Hari dan bulan terus berjalan, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Nabi Muhammad lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal yang disebut juga dengan Tahun Gajah. Dalam kalender masehi, itu bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Ibunda Aminah mengabarkan berita ini pada mertuanya yaitu Abdul Muttalib. Berita gembira ini disambut dengan suka cita. Dan berdasarkan mimpi yang didapatnya, maka cucu tersayangnya ini diberi nama Muhammad. Sebuah nama yang tidak umum di Iingkungan suku Quraisy bahkan di kalangan bangsa Arab secara umum.

Abdul Muttalib lalu membawa cucu kesayangannya ini ke dalam Ka’bah . la berdiri di sana berdoa dengan khusyu’ dan mensyukuri anugerah yang diberikan-Nya. Setelah itu sang kakek menyerahkan Nabi untuk disusui oleh wanita lain yang bernama Halimah binti Abu Dzuaib As-Sa’diyah.

Menyerahkan bayi pada ibu susuan atau radha’ah adalah tradisi yang berkembang saat itu di tanah Hijaz, Arabia. Tradisi ini kemudian mendapat legitimasi dalam syariah islam di mana ibu radha’ah memiliki hubungan kekerabatan dengan anak yang disusuinya. Namun masa-masa bahagia itu tidak lama. Musibah dan cobaan kembali menimpa Nabi. Baru menginjak usia enam tahun ibunda Nabi, Aminah binti Wahab, meninggal dunia pada tahun 47 sebelum hijriah yang bertepatan dengan tahun 577 masehi. Rasulullah pun menjadi anak yatim piatu dalam usia yang begitu belia. Sekarang, Nabi berada di bawah pengasuhan langsung dari sang Kakek Abdul Muttalib yang merawatnya dengan penuh kasih sayang melebihi sayangnya pada putranya sendiri.

Dua tahun berlalu, pada usia Nabi menginjak delapan tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Pengasuhan Nabi diteruskan oleh pamannya yang bernama Abu Thalib yang merawatnya dengan penuh cinta dan melindungi Nabi dengan penuh tanggung jawab tidak hanya saat masa kecil Nabi tapi juga berlanjut sampai Nabi dewasa bahkan saat Nabi sudah diangkat Allah sebagai Rasul dan mendapat penentangan dari kalangan suku Quraisy dan yang lainnya.

Kesedihan, musibah dan cobaan yang menerpa adalah dinamika kehidupan yang harus dilalui Nabi saat masa kecilnya. Berbagai kesedihan dan kesulitan hidup yang dideritanya adalah kehendak Allah yang di dalamnya terkandung hikmah terpendam tak ternilai. Musibah dan penderitaan memang seharusnya di hindari. Namun apabila itu terjadi, tidak perlu menjadi pengalaman yang traumatis. Karena, apabila manusia dapat mengelolanya dengan baik, maka ia dapat menjadi pemicu yang kuat untuk mengembangkan kepribadian menjadi lebih tangguh, lebih sensitif kepada sesama, lebih bijaksana, memiliki rasa empati lebih tinggi dan akhirnya akan mampu mencetak kepribadian dan akhlak yang ideal. Dan itu juga telah terbukti secara ilmiah.

BACA JUGA: Julukan Abu Turab untuk Ali bin Abu Thalib dari Rasulullah

Richard Tedeschi dan Lawrence Calhoun, dua orang psikolog asal Amerika, dalam bukunya Trauma and Transformation: Growing in the Aftermath of Suffering (SAGE Publications, 1995) menyimpulkan hasil penelitiannya: “Perkembangan kepribadian positif sering terjadi pada orang-orang yang mengalami kejadian traumatik. Beberapa di antaranya adalah hubungan antarmanusia yang lebih baik, apresiasi yang lebih tinggi atas kehidupan, meningkatnya kekuatan spiritual dan pengembangan personal.”

Dalam konteks ini, maka penderitaan yang dialami Nabi pada masa kecil beliau pada dasarnya bukanlah penderitaan yang harus ditangisi! melainkan sebuah proses panjang yang harus dilalui untuk menuju pembentukan karakter dan akhlak sempurna kenabian yang patut menjadi figur teladan umat manusia sepanjang masa. []

Advertisements

Sumber: Meneladani Akhlak Rasul dan Para Sahabat/ A. Fatih Syuhud/ Pondok Pesantren Al-Khoirot/ 2015

Tags: rasulullahsirahSirah Nabawiyah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

8 Pelajaran dari Kisah Nabi Musa Bercakap dengan Allah SWT

Next Post

Doa dan Adab Safar, Bekal Ilmu buat Muslim yang Nge-trip di Akhir Tahun

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

diabetes

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

hati, jin, api, murtad, pekerjaan

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

Beli Baju Lebaran, Tanda Kebahagiaan

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0
Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menimbulkan nyeri, bengkak, dan peradangan.

Lihat LebihDetails

Hilangnya Keberkahan Waktu

Oleh Ari Cahya Pujianto
30 Mei 2019
0
Foto: Aldi/Islampos

Oleh: Taufik Aulia Saat dulu masih kecil dan belum punya gadget, jeda waktu dari maghrib sampai isya terasa sangat cukup...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.