• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Haramkah Menjual Speaker Al-Quran?

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
speaker al-quran

Foto: Carousell

0
BAGIKAN

BEBERAPA hari ini, saya mendapat pertanyaan dari banyak teman tentang hukum menjual speker Al-Qur’an. Karena,-kata mereka- ada beberapa ustadz yang berfatwa bahwa hal itu haram. Alasannya, karena saat mendownload murottal tersebut, tidak mendapat ijin sehingga dikatagorikan sebagai tindakan ilegal atau pencurian. Hasil penjualannya pun secara otomatis haram.

Haramkah Menjual Speaker Al-Quran? 1 speaker al-quran

Menurut saya, fatwa tersebut tidak benar. Karena sejauh pengetahuan kami, web-web yang menyediakan berbagai rekaman murottal Al-Qur’an sifatnya gratis. Dipersilahkan kepada siapa saja untuk mendownloadnya. Oleh karena itu, apabila seorang mendownloadnya, maka setelah itu murottal-murottal tersebut, telah sah secara syari’at menjadi miliknya. Kalau sudah menjadi miliknya, terserah mau dia apakan. Entah mau dia hadiahkan, atau dia wakafkan, atau dia berikan ke orang lain, atau dia jual belikan.

BACA JUGA: Bolgar: Kota Kuno Muslim di Rusia, Rumah bagi Al-Quran Terbesar di Dunia

ArtikelTerkait

Orang Bodoh

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

Seperti halnya kalau ada seorang donatur membagi-bagikan Mushab Al-Qur’an secara gratis. Kemudian saya ambil satu mushab. Setelah saya ambil, maka kepemilikannya pindah dari pemiliknya ke saya sacara sah. Setelah itu, ya hak saya mau saya apakan. Mau saya pakai sendiri, atau saya hadiahkan ke orang lain, atau saya jual kepada orang lain. Ini perkara yang boleh.

Lantas bagaimana perbuatan di atas dikatakan mencuri atau perbuatan ilegal ? Kan sudah dapat ijin. Pengertian mencuri itu sebagaimana dinyatakan oleh para ulama’ :

أَخْذُ الْعَاقِل الْبَالِغِ نِصَابًا مُحْرَزًا، أَوْ مَا قِيمَتُهُ نِصَابٌ، مِلْكًا لِلْغَيْرِ، لاَ شُبْهَةَ لَهُ فِيهِ، عَلَى وَجْهِ الْخُفْيَةِ

“Seorang yang berakal dan telah baligh mengambil (harta) milik orang lain yang telah mencapai nishob (jumlah tertentu dalam hukum potong tangan) atau setara dengan nishob dimana harta tersebut tersimpan (dilindungi/memiliki hak cipta), tidak ada syubhat (kerancuan) padanya secara sembunyi-sembunyi (tanpa ijin).” [Al-Mausu’ah : 24/292. Simak juga kita At-Ta’rifat karya Imam Al-Jurjani : 156]

Diantara syarat sahnya jual beli, barang yang diperjual belikan harus barang yang menjadi milik si penjual dan harus merupakan barang yang mubah (halal). Dan dua syarat ini telah ada pada penjual speker tersebut. Murottalnya telah sah menjadi miliknya (karena dia download dengan adanya ijin), dan dzat barangnya barang yang mubah (halal).

Ada suatu kaidah dikalangan para ulama’ yang berbunyi :

الأصل في البيع الحل حتى يرد دليل يدل على تحريمه

“Bahwa asal segala bentuk jual beli itu halal, sampai ada dalil yang menunjukkan akan keharamannya.”

Advertisements

Hal berdasarkan firman Alloh Ta’ala :

و أحل الله البيع

“Alloh telah menghalalkan jual beli”.

Haramkah Menjual Speaker Al-Quran? 2 speaker al-quran

Para produsen speker Al-Qur’an tersebut juga telah melakukan berbagai usaha dan jasa dalam proses pembuatannya. Dari mendownload (butuh kuota), mengaturnya sedemikian rupa, mengurutkannya, menyimpanya dalam kartu memori, membeli spekernya, dan memasukkan murottal tersebut ke dalamnya sampai akhirnya siap pakai. Semua ini melalui proses dan usaha yang tidak murah nilainya. Sehingga sudah sewajarnya mereka mengambil keuntungan darinya.

Lain halnya jika web-web penyedia berbagai murottal Al-Qur’an tersebut telah mencantumkan hak cipta, atau larangan menjualnya tanpa ijin, atau berbayar, dan yang semaknya dengannya. Maka ini baru bisa dinyatakan sebagai tindakan ilegal atau pencurian.

Yang jelas ada larangannya saja, bisa diperbolehkan menjualnya saat seorang telah melakukan usaha untuk itu. Contohnya larangan menjual air. Nabi –shollallahu ‘alaihi wa sallam- pernah melarang dari menjual air. Sebagaimana dalam sebuah hadits :

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْمَاءِ

“Rosulullah –shollallahu ‘alaihi wa sallam- melarang dari menjual air.”[ HR. Muslim : 1565].

Dengan hadits di atas, dilarang seorang untuk menjual air. Akan tetapi apabila seorang kemudian mengambil air tersebut dari sumur dengan menimbanya, lalu dimasukkan ke dalam jerigen-jerigen dan ditaruh digerobah lalu diedarkan kepada masyarakat atau dijual ke pasar, maka ini boleh.

Imam As-Sindi –rahimahullah- berkata :

غَالب الْعلمَاء على أَن المَاء إِذا أحرزه انسان فِي انائه وَملكه يجوز بَيْعه وحملوا الحَدِيث على مَاء السَّمَاء والعيون والأنهار الَّتِي لَا مَالك

“Mayoritas ulama’ berpendapat, sesungguhnya air, apabila seorang telah mengamankannya di benaja-bejananya dan dikepemilikannya, boleh baginya untuk menjualnya. Mereka mebawa (hadits larangan menjual air) kepada makna air hujan, mata air, dan sungai yang tidak ada pemiliknya.” [Hasyiyah As-Sindi ‘Ala An-Nasa’i : 7/307].

Ini saja yang ada larangannya bisa diperbolehkan saat seorang telah melakukan usaha untuk mewujudkannya. Apalagi yang jelas-jelas telah digratiskan, tentu lebih dibolehkan lagi.

Termasuk yang tidak boleh untuk diperjual-belikan, adalah sesuatu yang telah diwakafkan. Ini haram dijual-belikan. Missal : Al-Qur’an yang diwakafkan. Ini tidak bisa dijual beilkan. Yang bisa hanya pemanfaatan atau dialihkan saja. Karena sesuatu yang telah diwakafkan, telah menjadi milik Alloh. Tidak bisa lagi untuk dimiliki oleh manusia. Kalau tidak bisa dimiliki, secara otomatis tidak bisa dijual belikan. Karana salah satu syarat sahnya jual beli, barang yang dijual belikan harus dimiliki oleh penjual secara sah menurut pandangan syari’at.

■Fatwa Lajnah Daimah :

س : هل يجوز أن أسجل شريط من الأشرطة وأبيعها، ولكن دون طلب الإذن من صاحبها، أو إن لم يكن صاحبها على قيد الحياة من الدار الخاصة بها، أي بتسجيلها؟ وهل يجوز أن أصور كتابا من الكتب، وأجمع منها عددا كبيرا وأبيعها؟ وهل يجوز كذلك أن أصور كتابا من الكتب ولكن لا أبيعه، وإنما احتفظ به لنفسي، وهذه الكتب التي تحمل علامة (حقوق الطبع محفوظة) هل أطلب الإذن أم لا؟ أفيدونا بارك الله فيكم.
ج : لا مانع من تسجيل الأشرطة النافعة وبيعها، وتصوير الكتب وبيعها؛ لما في ذلك من الإعانة على نشر العلم إلا إذا كان أصحابها يمنعون من ذلك، فلا بد من إذنهم.

■Soal : Bolehkah aku merekam kaset rekaman dari kaset-kaset (kajian atau murottal) yang ada lalu menjualnya ?. Akan tetapi tanpa ijin dari orangnya, atau jika orangnya sudah meninggal (tanpa minta ijin dari) penerbitnya. Apakah boleh bagiku untuk mengcopy sebuah buku dari buku-buku yang ada. Dan aku kumpulkan dalam jumlah besar lalu aku jual ? bolehkah aku mengcopy buku dari buku-buku yang ada dan tidak aku jual, hanya aku simpan untuk diriku sendiri. Buku-buku yang terdapat tanda “hak cipta dilindungi”, apakah aku harus minta ijin atau tidak ? berilah faidah kepada kami barokallohu fiikum.”

BACA JUGA: Lelaki Ini Dengarkan Al-Quran Seminggu Berturut-turut, Masuk Islam

■Jawab : Tidak ada halangan dari merekam kaset-kaset yang bermanfaat lalu menjualnya. Dan juga diperbolehkan untuk mengcopy buku-buku lalu menjualnya. Karena dalam hal itu terdapat membantu untuk menyebarkan ilmu, kecuali apabila pemiliknya melarang hal itu, maka harus minta ijin dari mereka.” [Fatwa Lajan Daimah : 13/187].

*fatwa ini saya dapatkan dari isyarat seorang teman. Kemudian kami cari dalam fatawa Lajnah, setelah itu kami nukil dan kami terjemahkan sendiri. Jadi bukan hasil copy paste di internet*

Demikian yang bisa kami susun. Semoga bermanfaat.

■Catatan : Tulisan ini tidaklah disusun untuk ditujukan kepada ustadz tertentu saja. Karena fatwa haramnya menjual speker Al-Qur’an secara mutlak ini telah difatwakan oleh beberapa ustadz. Sehingga sifatnya umum, murni untuk meluruskan sesuatu yang keliru yang terlanjur tersebar. Walaupun mungkin viralnya baru sekarang lewat sebuah fatwa yang disandarkan kepada seorang ustadz. Barokallohu fiikum. []

Facebook: Abdullah Al-Jirani

 
Tags: al-quran
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Budaya “Ngamen” pada Kaum Muda

Next Post

Anisa Rahma-Anandito Dwi akan Rilis Album dan Luncurkan Buku

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

17 Juni 2025
Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

17 Juni 2025
Penyebab Suami Selingkuh, Ciri Lelaki Pengumbar Janji, Marriage

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

16 Juni 2025
Yahudi, Iran

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

16 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.