• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Palentin Dey

Oleh Rifki M Firdaus
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Introspek - Devianart

Foto: Introspek - Devianart

0
BAGIKAN

SEMUA bibir terkatup rapat, setiap gerak tertahan segan, dan roda kehidupan seolah henti berputar. Hanya sinar matahari lembut menyapa, angin meliuk, dan daun melambai.

Hening.

Para pedagang henti berjualan, para pegawai rehat sejenak, dan rakyat bejibun menyaksikan pemandangan mengerikan.

BACA JUGA: Valentine Day Ancaman Generasi 

ArtikelTerkait

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Ratusan pasang mata tertuju pada satu titik, diam, beku, dan membisu. Lapang alun-alun Kota Treni Romawi yang biasanya gegap gempita itu, kini menjadi sunyi dan menakutkan.

Sebuah kapak jagal mengkilap diterpa cakaya, berkilau, tajam, ngeri, dan terangkat di atas kepala.

“Satu.. Dua.. Tiigaaa…”

Set, bet, Crassy…
Cairan merah segar memancar. Sebuah kepala menggelinding dengan mata terbelalak.

Sang algojo menarik napas panjang. Para lelaki merinding hatinya, para wanita menelungkupkan telapak tangan ke wajahnya, dan anak-anak menangis melihat kengerian itu.

Kita-kira begitulah cerita pemenggalan kepala St. Valentinus. Kisah tragis yang terjadi sekitar tahun 273 Masehi di Treni, sebuah tempat kira-kira 60 mil dari Roma. Peristiwa dihukum matinya seorang bishop oleh Raja Cladius.

Konon katanya, peristiwa ini terjadi gara-gara ia memasukan seorang keluarga Romawi ke dalam agama Nasrani. Bener gak, sih?

Entahlah, karena ada begitu banyak versi terkait asal muasal peringatan Valentine Day ini. Yang jelas memang tidak ada riwayat yang dapat dipercaya secara mutlak dalam sejarahnya.

Advertisements

Pada saat kematian St. Valentinus masih hangat-hangatnya, peristiwa ini diagungkan sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup. Peristiwanya dikenang dan diperingati setahun sekali melalui upacara keagamaan.

Seiring perkembangan zaman, dengan agak tulalit dan rada-rada gak nyambung, ritual ini berubah menjadi hari pacaran sedunia. Acaranya dikemas dengan nama hari kasih sayang. Disambut meriah oleh banyak kaum muda setiap tahunnya.

BACA JUGA: Muslim Perlu Tahu, Bagaimana Asal Usul Hari Valentine?

Dijadikan sebagai ajang memadu kasih bagi mereka yang sedang pacaran dengan saling menyatakan cinta, bertukar cinderamata, memberi bunga, coklat dan sebagainya.

Momen ini sering juga digunakan sebagai waktu yang tepat untuk mencari pacar bagi mereka yang masih jomblo. Wah benar-benar gak nyambung!

Ustadz Muhammad Slamet menambahkan, “Pada perayaan Valentine’s Day, sudah marak ungkapan di kalangan kaum muda yang dikenal dengan ‘please take my virgin’.” Astaghfirullâhal ‘adzîm..

Biasanya perbuatan bejat ini dilakukan oleh para remaja di malam menjelang Valentine’s Day. Mereka berkumpul di hotel atau di tempat yang sekiranya nyaman untuk kumpul kebo. Betapa bobroknya moral bangsa ini sehingga seorang wanita rela—begitu saja—menyerahkan kehormatan kepada lelaki yang tidak jelas jujutannya.

Islam sangat memuliakan perempuan. Sejarah mencatat sebuah nama, beliau adalah al-Mu’tashim Billah. Khalifah Daulah Abbassiyah yang memperjalankan ribuan pasukan, dikabarkan pasukan kaum Muslimin saat itu kepalanya sudah sampai ke perbatasan Syam-Romawi sedangkan ekornya belum meninggalkan Baghdad, karena banyaknya pasukan yang diberangkatkan.

Ini adalah bentuk pembelaan kaum Muslimin terhadap seorang wanita yang dilecehkan oleh seorang Yahudi di perbatasan Syam-Romawi. Masyallah.

Betapa besar pengorbanan sang Khalifah untuk membela seorang wanita, ia menperjalankan pasukan yang jumlahnya ribuan untuk membela seorang wanita yang dilecehkan. Ingat, membela seorang wanita. Hanya satu orang!

Bagaimana sekarang dengan benyaknya tindak pelecehan terhadap kaum wanita? Ah, sungguh malu diri kita. Malu sekali. Malulah wahai para pemimpin bangsa!

Mengapa 14 Februari?

Dahulu kala, katanya, orang-orang Romawi mempunyai hari besar yang bernama Lupercalia, biasa diperingati setahun sekali yaitu pada tanggal 15 Februari. Acaranya pesta ini dihadiri oleh laki-laki dan perempuan, mereka berkumpul campur baur, lalu memilih pasangan lewat kado yang dikumpulkan dan sudah diberi tanda sebelumnya.

BACA JUGA: Valentine Hari Kasih Sayang, Mengapa Dilarang dalam Islam?

Lama-kelamaan pihak gereja memindahkan jadwal acara menjadi 14 Februari dan acaranya bukan lagi penghormatan kepada Dewa Juno dan Dewa Pan tetapi menghormati seorang pendeta Kristen dan namanya berubah menjadi Valentine’s Day. Kemudian berubah lagi menjadi acara yang salah kaprah, yakni hari pacaran sedunia.

Dari penggalan sejarah di atas, kita mendapat pelajaran berharga. Terjadinya perubahan waktu dari tanggal 15 menjadi 14 Februari dan tata cara ritual peringatan hari besar Lupercilia menjadi Valentine’s day, tidak lepas dari campur tangan golongan Nasrani. Mereka memanfaatkan peluang dan memenangkan wacana di lapangan. Dan mau tidak mau yang kalah harus ikut kebijakan pihak yang menang. Benarlah ungkapan Ibnu Khaldun berikut ini, “Bangsa yang kalah cenderung mengikuti bangsa yang menang.”

Palentin Dey 1

Kaum Muslimin semoga tidak tergiur gemerlap pesta jahiliyah ini, karena kita punya hari yang jauh lebih baik sebagaimana sabda Nabi Saw, “Sesungguhya Allah telah mengganti hari raya dengan dua hari raya yang lebih baik bagi kalian; Idul Fitri dan Idul Adha.” []

Sebagai sarana komunikasi dengan penulis, sila boleh di sini:
fb: Ki Dedeng Juheri
ig: dedengjuheri
twitter: @dedengjuheri

Tags: Ki Dedeng JuheriValentine Days
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

20 Tahun Hajar Aswad Tidak di Tempatnya

Next Post

Untuk Apa Lagi Hidup setelah Kepergian Rasulullah?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

15 Juni 2025
Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

14 Juni 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

12 Juni 2025
Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

kemiskinan ekstrem, masyarakat miskin, kaya, miskin

8 Perbedaan Mencolok antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

jantung, nyeri dada

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.