• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Ketika Umar Nyatakan Ingin Jadi Pengikut Nabi Muhammad

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
abdullah bin amr bin ash

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Aldi/Islampos

0
BAGIKAN

ALANGKAH terkejutnya Saad bin Abi Waqash ketika melihat sahabat karibnya, Umar bin Khattab berjalan begitu tergesa-gesa sambil menghunus pedang. Sejumput amarah nampak terbaca jelas di wajah satu dari dua orang yang sangat berpengaruh di Mekkah itu. Segera Saad bin Abi Waqash menghampiri Umar, “Hai Ibnul Khattab, akan pergi kemanakah engkau?”

Umar mendengus, “Mencari Muhammad. Orang celaka itu. Ia sudah berani mendirikan agama baru dan memutuskan persaudaraan kita, memecah belah persatuan bangsa kita, membodohkan orang-orang pandai kita, mencaci maki agama nenek moyang kta, menghina tuhan-tuhan kita, dan merendahkan kemuliaan kita. Jika aku bertemu dengannya, akan langsung kubunuh ia.”

Saad terperanjat mendengar jawaban Umar. Saad tahu bahwa Umar sangat membenci Rasulullah. Ia memusuhi Muhammad. Bukan sekali dua Umar menganiaya para pengikut Rasulullah.

BACA JUGA: Ketika Umar Takut dengan Ucapannya

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Umar memang seorang pemuka Quraisy yang sangat berpengaruh di masyarakatnya. Ia adalah salah seorang yang gagah berani, cerdas, tangkas, dan kuat. Kegagahan, keberanian, dan pengaruh Umar seimbang dengan kegagahan dan dan keberanian Abu Jahal—atau juga dikenal sebagai Umar bin Hisyam. Dua orang ini sangat mewarnai Mekkah. Tidak ada lagi yang penduduk Mekkah takuti, hormati dan segani selain kedua orang itu.

Mendengar jawaban Umar itu, Saad menukas, “Oh Umar, engkau hendak membunuh Muhammad? Kau pikir, apakah setelah engkau berhasil membunuhnya, anak keturunan Abdul Muthalib akan membiarkan engkau hidup lebih lama lagi?”

Umar mendongak. Ia juga tidak kalah terkejut dengan apa yang dilontarkan Saad bin Abi Waqash sahabatnya itu. “Jadi kamu sudah mulai berani kepadaku ya? Engkau sudah mengikuti agama Muhammad. Engkau sudah berlainan agama denganku… Mungkin lebih baik kubunuh kau lebih dahulu…”

Saad tersentak. Segera ia menghunus pedangnya. “Hai Umar, mengapa kau tidak berbuat yang sama terhadap adik perempuanmu dan suaminya?’

“Apa maksudmu?” Umar mengernyitkan dahinya.

“Ha, Umar, mereka telah lama mengikuti agama ajaran Muhammad dengan patuh dan taat..”

Umar berang campur bingung. Ia langung meninggalkan sahabatnya itu. Dengan kemarahan yang amat sangat, ia menggesa menuju rumah adiknya, Fatimah dan Zaid bin Tsabit, suami Fatimah. Digedornya pintu dengan keras sambil tangannya msih tetap memegang pedang terhunus. Fatimah dan Zaid yang tengah mengajarkan Alquran kepada budaknya tersentak. Zaid bertanya dari dalam rumah, “Siapa itu?”

“Aku, Ibnul Khattab!”

Advertisements

Fatimah segera menyembunyikan catatan-catatan ayat-ayat Alquran dan budaknya disuruh segera bersembunyi. Umar masuk dengan muka merah padam. “Betulkah kalian telah mengikuti agama Muhammad?”

Belum lagi Zaid bin Tsabit menjawab, Umar meloncat memegang janggut Zaid dan mencekik lehernya. Zaid dibanting dan dadanya diinjak-injak dengan sekehendak hati.

BACA JUGA: Abdullah ibn Umar Berjalan ke Pasar untuk Sebarkan Salam

Fatimah berteriak. Berusaha sekuat tenagah menolong suaminya. Tetapi ketika ia mendekat, kepalanya dipukul dengan sangat keras oleh kakaknya dan mulutnya disikut. Fatimah mengeluarkan darah yang banyak. “Engkau hendak memukuli aku ataukah hendak membunuhku?”

Umar diam. Seperti ada sesal terbaca di raut mukanya. Ia telah menyakiti adik tersayangnya. Fatimah tetap berkata, lebih lantang, “Hai musuh Allah! Aku dan suamiku telah lama memeluk agama Allah. Mengapa engkau baru bertanya sekarang? Kalau engkau memang hendak membunuh kami, aku tidak takut sedikitpun. Aku tetap akan menjadi pengikut Muhammad.”

Umar makin terdiam. Umar termenung-menung dan tampak menyesal dan kelihatan sangat malu. Matanya melihat ke atas dan ke bawah, dan tiba-tiba ia melihat suatu tulisan di sehelai kertas yang tergantung di atas pintu. Diam-diam ia tertarik dan memperhatikannya. Umar adalah Quraisy yang bisa membaca dan menulis. Amat langka ketika itu orang Arab mempunyai keterampilan dan kemampuan seperti Umar. “Tulisan apakah itu, Fatimah? Ambilkan itu untukku, aku ingin mengetahuinya…”

Fatimah menjawab dengan tegas, “Tidak, aku tidak sudi mengambilnya. Engkau pasti akan merobeknya…”

Berulang-ulang Umar meminta supaya diambilkan tulisan itu, tetapi Fatimah tidak bersedia mengambilkannya.

Akhirnya Umar bersumpah bahwa ia tidak akan merobek-robek tulisan itu dan mengembalikannya. Fatimah tahu, kakaknya walau bukan seorang muslim adalah orang yang sangat menjaga ucapannya. Ia segera mengambil dan memberikan tulisan itu kepada Umar. Ketika melihat apa yang tertera di tulisan itu, Umar bergetar. “Bismillah”, begitu tulisan pertama yang ia baca. Umar semakin berguncang manakala mendapati tulisan-tulisan selanjutnya yang merupakan penggalan dari Surat Thaahaa. Tiba-tiba ia berteriak dengan sangat keras. Yang membuat kaget Fatimah dan Zaid, teriakan Umar adalah ucapan syahadat.

“Fatimah…” Umar terbata-bata, “Antarkan aku kepada Muhammad. Aku ingin menjadi pengikutnya. Aku akan masuk Islam.”

BACA JUGA: Terkejut ala Umar Sang Amirul Mukminin

Fatimah tergetar. Ia tertunduk. Sebait syukur ia lafadzkan. Akhirnya kakaknya yang sangat disegani oleh masyarakat Mekkah mendapat sejumput hidayah dan akan bersama-sama menjalani dakwah mereka yang sangat panjang. Diantar oleh budak Fatimah, Umar menghadap Rasulullah.

Rasulullah menyambut suka cita atas masuk Islamnya Umar bin Khattab. Ia bersyukur doanya dikabulkan oleh Allah. Bahwa permintaannya agar salah satu dari dua Umar—Ibnul Khattab atau bin Hisyam (Abu Jahal)—masuk Islam. Rasulullah sangat menyadari ketokohan kedua Umar itu sangat vital dalam dakwah ini. Jika tidak bisa keduanya, salah satunya pun cukup sudah. Mekkah tiba-tiba semakin diselubungi cahaya putih.

Ada banyak hal yang menanti yang memerlukan seorang Umar bin Khattab yang dulunya bertemperamen, berangasan namun sangat dihormati itu. Umar siap menjelma menjadi pengikut Rasulullah sejati. []

Tags: nabi muhammadumar
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Suami yang Dibakar Istri di Lombok Gara-gara Password HP Meninggal Dunia

Next Post

Wanita yang Bermartabat Itu, Menjaga Kehormatan Suami dan Menyenangkannya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kosovo

Kosovo, Negeri Eropa yang Penduduknya Nyaris 100% Muslim!

Oleh Haura Nurbani
18 Juni 2025
0

Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

kunci rezeki, rezeki yang halal, REZEKI,

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun, Hiptertensi

Gejala-gejala Hiptertensi yang Sering Diabaikan

Oleh Dini Koswarini
18 Juni 2025
0

perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Selain itu, Rasulullah juga menyebutkan “Malhamah Kubra”, yaitu perang besar yang terjadi antara kaum Muslim dan musuh-musuhnya di akhir zaman.

Lihat LebihDetails

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Iron Dome

Iron Dome bertugas melindungi wilayah sipil dari serangan roket jarak pendek.

Lihat LebihDetails

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0
Foto: Freepik

Tanda-tanda kewalahan dari penjajah Israel semakin nyata. Sejak serangan rudal hipersonik Iran pertama diluncurkan, Amerika dan Inggris langsung turun tangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.