• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Anak-anak Suriah Diserang “Stress Beracun”, Mengapa ?

Oleh Riza Fauzi Saputra
8 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Seorang anak gadis Suriah, terlihat sedang memegang boneka beruang putihnya, yang selalu menjadi kawan bermain di samping reruntuhan bangunan akibat konflik yang terjadi di Suriah. Foto: BBC

Seorang anak gadis Suriah, terlihat sedang memegang boneka beruang putihnya, yang selalu menjadi kawan bermain di samping reruntuhan bangunan akibat konflik yang terjadi di Suriah. Foto: BBC

2.1k
BAGIKAN

SURIAH–Ribuan bahkan jutaan anak-anak di Suriah, saat ini mengalami “Stress Beracun” akibat peperangan yang terjadi telah membuat mereka trauma.

Mereka sudah terbiasa hidup di tengah-tengah konflik, sehingga kejadian yang mengerikan seperti kematian, pembunuhan, kelaparan, dan pengeboman seringkali menjadi tontonannya.

Salah satu organisasi kemanusian Save the Children melaporkan, stresnya anak-anak di Suriah karena perang, sudah menyebabkan meningkatnya perilaku menyakiti diri sendiri, percobaan bunuh diri, dan perilaku emosional di antara anak-anak.

“Kerusakan generasi anak-anak di Suriah, bisa menjadi berbahaya apabila tidak mendapatkan bantuan segera mungkin,” temuan ini didasarkan pada ratusan wawancara di Suriah.

ArtikelTerkait

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

Hasil Survei: Mayoritas Generasi Muda Jerman Anggap Hukum Islam Lebih Baik

Save the Children berdasarkan hasil risetnya, perang yang telah terjadi di Suriah mulai pada tahun 2011 sampai saat ini telah menewaskan 300 ribu orang.

Penyebab kematian yang terbesar adalah gangguan kesehatan mental, dan kesejahteraan yang menyerang anak-anak di Suriah.

Laporan dari Invisible Wounds mengungkapkan “Krisis kesehatan mental pada anak-anak di Suriah, sangat menakutkan.” seperti dilansir BBC, Selasa (7/3/2017).

Dalam wawancara yang dilakukan Save the Children kepada lebih dari 450 orang warga Suriah, termasuk anak-anak dari berbagai usia, orang tua, pengasuh, pekerja sosial, pekerja bantuan serta guru.

Mereka menemukan, 84 persen orang dewasa mengatakan bahwa hampir semua anak-anak mengalami stress psikologi yang disebabkan oleh pengeboman dan penembakan.

“Dua pertiga dari anak-anak Suriah telah kehilangan orang yang dicintainya, kemudian rumah-rumah yang mereka miliki dibom atau dirampas, ditambah luka yang mereka rasakan akibat diserang.”

Dari 71 persen responden menanggapi, anak-anak semakin banyak menderita penyakit mengompol yang terus menerus akibat ketakutan. “Hal tersebut merupakan gejala gangguan stres pasca-trauma.”

Sementara itu, 48 persen dari orang dewasa mengatakan mereka telah melihat anak-anak yang telah kehilangan kemampuan mereka untuk berbicara atau mulai menderita kesulitan berbicara sejak perang dimulai.

Advertisements

Hampir setengah dari mereka yang diwawancarai mengatakan, saat ini anak-anak selalu memiliki perasaan duka atau kesedihan mendalam.

“Akibat dari konflik perang yang tejadi, 2,3 juta anak memilih untuk melarikan diri dari Suriah. Hanya tiga juta anak di bawah usia enam yang tidak mengetahui apa-apa soal perang,” kata laporan itu.

“Stres perang dapat mengganggu perkembangan otak dan organ lain sehingga meningkatkan risiko kecanduan serta kesehatan mental di usia dewasa,” kata Alexandra Chen, komisi Perlindungan Anak dan Spesialis Kesehatan Mental di Harvard University, Amerika Serikat. []

Tags: Selamatkan Anak-Anak di Suriahsuriah
Share2064SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Dia Lembah Terindah di Arab Saudi

Next Post

Neng, Baju sama Celananya Kurang Bahan?

Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Terkait Posts

Los Angeles

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

10 Januari 2025
jepang

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

16 Desember 2024
DAUD KIM

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

14 Mei 2024
jerman, islam

Hasil Survei: Mayoritas Generasi Muda Jerman Anggap Hukum Islam Lebih Baik

14 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah! 1 SURIAH

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah!

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.