• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 4 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Apa Itu Umrah Qadha?

Oleh Haura Nurbani
1 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Umrah Qadha

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

AL-HAKIM mengatakan, “Dengan tibanya bulan Dzulqadah, tersiar kabar di mana-mana bahwa Rasulullah ﷺ dan para sahabat hendak melaksanakan Umrah Qadha. Siapa pun yang dahulu ikut dalam peristiwa Hudaibiyah diharapkan tidak ada yang ketinggalan. Karena itu, mereka pun berangkat, kecuali yang gugur syahid. Di samping mereka, ada pula orang-orang yang memang ingin melakukan umrah. Jumlah mereka dua ribu orang, selain wanita dan anak-anak.

Madinah diwakilkan kepada Uwaif Abu Rahm Al-Ghifari. Ada enam puluh ekor unta untuk kurban yang dibawa. Najiyah bin Jundab ditunjuk sebagai penanggung jawab untuk mengurusi hewan kurban ini. Beliau mengenakan pakaian ihram sejak dari Dzul Hulaifah dan ber-talbiyah, Kaum Muslimin pun mengikuti langkah beliau tersebut.

Rasulullah ﷺ juga tidak lupa menyiapkan senjata dan pasukan karena mengkhawatirkan pihak Quraisy yang akan berkhianat. Setibanya di Ujaj, seluruh senjata diturunkan, seperti perisai, anak panah, pedang, dan tombak. Penanggung jawab persenjataan ini adalah Aus bin Khauli Al- Anshari bersama seratus orang. Beliau masuk Mekkah sambil membawa senjata seperti layaknya seorang pengembara, berupa pedang yang disarungkan.

BACA JUGA: Kisah Nabi dan Abu Bakar di Gua Tsur ketika Hijrah

ArtikelTerkait

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Ketika Rasulullah ﷺ masuk Mekkah, beliau naik di atas punggung untanya yang bernama Al-Qashwa’, sedangkan kaum Muslimin menyandang pedang di pinggang. Mereka berkerumun di sekitar beliau sambil mengucapkan talbiyah.

Sementara itu, orang-orang musyrik mengungsi ke bukit Qaiqa’an yang terletak di sebelah utara Mekkah untuk melihat apa yang dilakukan kaum Muslimin. Mereka saling kasak-kusuk, “Para utusan yang sedang memerintahkan Yatsrib telah datang kepada kalian”.

Nabi ﷺ memerintahkan para sahabat untuk berjalan cepat dalam tiga kali putaran dan berjalan biasa antara dua rukun. Beliau memerintahkan hal ni untuk menunjukkan kekuatan kepada orang-orang musyrik. Beliau juga memerintahkan agar mereka menyelempangkan kain di pundak kiri dan membuka pundak kanan, dan ujung kain itu terselempangkan di pundak kiri.

Asal Usul Tanah Penciptaan Rasulullah, fakta kabah, Rasulullah, Nabi, Umrah Qadha
Foto: Google Image

Beliau masuk Mekkah dari arah Tsaniyah dengan jalan memutar. Orang-orang musyrik berbaris melihat beliau. Beliau terus-menerus mengucapkan talbiyah hingga tiba di rukun. Kemudian beliau tawaf yang diikuti kaum Muslimin. Abdullah bin Rawahah berada di depan beliau sambil melantunkan syair dan menyandang pedang:

Wahai orang-orang kafir, biarkan dia berjalan
Biarkanlah karena setiap kebaikan itu ada pada utusan-Nya
Allah Yang Maha Pengasih telah menurunkan kepada Rasul-Nya
wahyu yang dibaca setiap waktu
Ya Rabbi, aku beriman kepada sabdanya
Aku melihat kebenaran itu dengan menerimanya
Bahwa kematian terbaik adalah di jalan-Nya
hari ini kami memerangi kalian dengan wahyu-Nya
dengan pukulan yang menghilangkan kepala dari leher
yang membuat orang lupa terhadap kekasihnya

Dalam hadis Anas disebutkan bahwa Umar berkata, “Wahai Ibnu Rawahah, bagaimana mungkin di hadapan Rasulullah ﷺ dan di Tanah Suci engkau melantunkan syair?” Rasulullah ﷺ bersabda, “Biarkan saja dia, wahai Umar, dia lebih cekatan merangkai syair daripada mencabut anak panah.”

Beliau dan kaum Muslimin berjalan cepat dalam tiga kali putaran thawaf. Tatkala orang-orang musyrik melihat jalan beliau seperti itu, mereka berkata kepada yang lain, “Itukah orang-orang yang kalian katakana sedang digerogoti penyakit? Mereka lebih perkasa daripada ini dan itu.” Usai tawaf, beliau melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, sedangkan hewan kurban ada di Marwah. Beliau bersabda, “Di sinilah tempat menyembelih hewan kurban dan setiap tempat di Mekkah bisa dijadikan tempat menyembelih hewan kurban.”

Beliau menyembelih kurban di Marwah dan mencukur rambut. Maka, kaum Muslimin juga mengikuti beliau. Kemudian, beliau mengirim utusan ke Ya’juj untuk menjaga persenjataan, dan orang-orang yang sebelumnya menjaga persenjataan itu datang untuk melaksanakan manasik umrah.

Rasulullah ﷺ menetap di Mekkah selama tiga hari. Pada pagi hari keempat, orang-orang musyrik menemui Ali dan berkata kepadanya, “Sampaikan kepada rekanmu. Tinggalkanlah tempat kami, karena waktunya sudah habis.” Maka beliau keluar dari Mekkah, singgah di Sarf, dan menginap di sana.

Saat beliau keluar dari Mekkah bersama kaum Muslimin, putri Hamzah membuntuti di belakang mereka sambil berteriak, “Paman… paman…. “ Ali mengambilnya. Namun, Ja’far dan Zaid tidak mau kalah. Mereka berebut untuk mendapatkannya. Lalu, Nabi ﷺ memberikannya kepada Ja’far sebab bibi anak itu adalah istri Ja’far.

Saat umrah ini, Rasulullah menikahi Maimunah binti Al-Harits Al-Amiriyah. Sebelum memasuki Mekkah, beliau sudah mengutus Ja’far bin Abu Thalib untuk menemui Maimunah. Maimunah sendiri telah menyerahkan urusan dirinya kepada Al-Abbas karena saudarinya, Ummul Fadhl, adalah istri Al-Abbas. Saat keluar dari Mekkah, beliau mewakilkan kepada Abu Rafi’ untuk membawa Maimunah hingga bertemu di Sarf dan menetap di sana.

Umrah ini dinamakan Umrah Qadha’ karena dimaksudkan sebagai qadha (pengganti) dari umrah yang gagal dilaksanakan setahun sebelumnya saat peristiwa Hudaibiyah, atau karena dilaksanakan sesuai dengan isi perjanjian Hudaibiyah. Pertimbangan kedua ini lebih bisa diterima para peneliti. Umrah kali ini mempunyai empat nama umrah: qadha’, qadhiyah, qishash, dan shulh.

Sepulang dari Umrah Qadha’ ini, beliau mengirim beberapa satuan pasukan, yaitu:

Satuan pasukan Ibnu Abul Auja pada bulan Dzulhijjah 7 H. Bersama lima puluh orang ke Bani Sulaim. Tujuannya adalah menyeru mereka kepada Islam. Mereka menjawab. “Kami tidak membutuhkan ajakan kalian terhadap kami.” Akhirnya, terjadi pertempuran yang sengit. Abul Auja’ terluka dalam pertempuran ini dan ada dua orang dari pihak musuh yang bisa ditawan.

Imam Mahdi, Arah Kiblat, Kabah, umrah, Al-Mahdi, Mekkah, Nabi, Umrah Qadha
Foto: Pinterest

Satuan pasukan Ghalib bin Abdullah ke tempat musibah yang menimpa Basyir bin Sa’ad di Fadak pada bulan Shafar 8 H. la berangkat bersama dua ratus personil. Mereka berhasil mendapatkan ternak dan beberapa orang di pihak musuh tewas.

BACA JUGA: Petunjuk Hadis tentang Kisah Nabi Musa

Satuan pasukan Dzatu Athlah pada bulan Rabi’ul Awwal 8 H. Bani Qudha’ah telah menghimpun pasukan besar untuk menyerang kaum Muslimin. Maka, beliau mengirim Ka’ab bin Umair Al- Anshari bersama lima puluh orang.

Setelah berhadapan dengan musuh, dia menyeru mereka agar mau masuk Islam, tetapi mereka menolaknya. Musuh menghujani pasukan Muslimin ini dengan anak panah hingga menyebabkan mereka semua gugur. kecuali seorang saja yang bisa menyelinap dari kaum Muslimin yang sudah meninggal.

Satuan pasukan Syuja’ bin Wahb bersama 25 orang pada Rabi’ul Awwal 8 H. Bani Hawazin pada waktu sebelumnya sering kali mengulurkan bantuan kepada musuh. Kali ini kaum Muslimin mendapatkan hewan-hewan ternak dari musuh. Karena itu, Rasulullah ﷺ mengutus Syuja’ bin Wahb Al-Asadi ke sana bersama 25 orang. Kali ini kaum Muslimin mendapatkan hewan-hewan ternak dari musuh.”[]

SUMBER: PUSAT STUDI QURAN

Tags: Umrah Qadha
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Doa Tawakal kepada Allah

Next Post

Makna Firman Allah Ta’ala: “Dan Bertasbihlah pada Waktu Petang dan Pagi Hari”

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Gaya Hidup Sehat Rasulullah, Khasiat Madu, Cara Bedakan Madu Asli dan Palsu, Surga

7 Benda yang Berasal dari Surga

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0

negara, negara gagal

Apa Saja Penyebab Negara Gagal Menurut Penelitian?

Oleh Yudi
4 Juli 2025
0

suami, istri, reproduksi, aib, cerai, perceraian, cemburu, fitnah, mahram, kekasih, pernikahan, hubungan intim,

Jika Istri Lebih Nurut Kata Orang Tua daripada Suami, Bagaimana?

Oleh Yudi
4 Juli 2025
0

rumah, amalan, ramadhan, dzikir

Bagaimana Caranya Dzikir Sholawat dan Istighfar 1000 Kali dalam Sehari?

Oleh Yudi
4 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

Oleh Yudi
30 Juni 2025
0
rasa benci, anak, ayah

Anak kehilangan rasa hormat dan bangga terhadap ayahnya, bahkan bisa berbalik membencinya karena perilaku buruk tersebut.

Lihat LebihDetails

10 Akibat Makan Uang Haram

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pekerjaan Haram, Uang Haram

Harta atau uang haram bukan hanya menodai jiwa, tapi juga membawa kerusakan yang luas, baik di dunia maupun di akhirat.

Lihat LebihDetails

Menurut Penelitian, Ini Rekomendasi Durasi Tidur Orang Dewasa

Oleh Yudi
3 Juli 2025
0
tidur, jima, durasi tidur

Tidur 6 jam atau kurang secara teratur dianggap tidak memadai, kecuali bagi yang memiliki kelainan genetik khusus (

Lihat LebihDetails

Ini Alasannya Kenapa Ulama Keluarkan Fatwa Haram Nikah Mut’ah

Oleh Yudi
9 Juli 2024
0
NERAKA, nikah mut'ah, zina, setan

Nikah mut'ah pernah diperbolehkan karena masyarakat Islam saat itu masih dalam masa transisi dari zaman jahiliyah kepada Islam.

Lihat LebihDetails

Di Balik Arti Kalimat Dzikir “Laa Ilaaha Illallah”

Oleh Haura Nurbani
8 November 2024
0
Cara Agar Terhindar dari Pikiran Kotor, Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, Syarat Terkabulnya Doa, Berdoa, Dzikir, Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat, Keutamaan Mendoakan dari Kejauhan, Amal Penghapus Dosa, Manisnya Iman, Hukum Tahlilan, Penghalang Doa pada Allah, Aamiin, Dzikir, Dicintai Allah, Istighfar,Hukum Mengulang Zikir Tertentu pada Waktu Tertentu, Keutamaan Dzikir Doa, Zikir, Dzikir, Laa Ilaaha Illallah

Rahasia terpenting yang terkandung dalam akidah La ilaha illallah telah menyebabkan terjadinya perubahan dahsyat dalam perjalanan sejarah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.