• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 5 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Makan Jengkol, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Hukum Makan Petai atau Jengkol

Sambal Petai Jengkol. Foto: Daarut Tauhiid

0
BAGIKAN

ANDA suka makan petai atau jengkol? Bagaimana pandangan agama yang sempurna ini mengenai konsumsi makanan yang baunya menyengat? Dua buah jenis ini yang memiliki bau ciri khas sama. Sangat banyak digemari oleh masyarakat, tentunya di negara tropis. Karena baunya yang khas membuat orang-orang banyak mengenal buah ini.

Dalam hukum Islam memakan petai dan jengkol memang tidak dijelaskan. Namun hukum memakannya dapat disamakan dengan hadist yang menerangkan memakan bawang putih dan merah yang keduanya memiliki aroma yang tajam.

Ada sebagian makanan atau minuman yang dilarang dalam agama, ada juga yang hanya makruh hukumnya dan ada juga yang halalan thayyiba. Seperti jengkol dan petai ini. Sebenarnya jenis makanan ini tidak pernah disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits.

Akan tetapi permasalahan jengkol dan petai, yang kadang meninggalkan bau di mulut sama halnya dengan bawang merah, bawang putih, dan durian. Tersebut dalam hadits Nabi Muhammad SAW:

ArtikelTerkait

Apa Itu Gula Rafinasi, dan Apa Kegunaannya?

7 Benda yang Berasal dari Surga

Apa Saja Penyebab Negara Gagal Menurut Penelitian?

Kenapa Banyak Masyarakat Buang Sampah ke Sungai?

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه في فتح خيبر أن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم قال: “من أكل من هذه الشجرة الخبيثة شيئاً فلا يقربنا في المسجد”، فقال الناس: حرمت، حرمت، فبلغ ذلك النبي صلى الله عليه وسلم فقال: “أيها الناس إنه ليس بي تحريم ما أحل الله لي، ولكنها شجرة أكره ريحها

“Dari Abi Sa’id al Khurdry ketika penaklukan Khaibar, Nabi Muhammad saw bersabda : ‘Siapa yang memakan dari pohon yang bau ini (bawang merah dan bawang putih) maka janganlah mendekati masjid.’ Orang-orang pun langsung bercerita-cerita tentang sabda nabi ini, mereka mengatakan : ‘Diharamkan, diharamkan.’ Hingga sampailah isu ini ke Rasulullah SAW, maka beliau bersabda : ‘Wahai umat manusia, sesungguhnya saya tidak mengharamkan apa yang telah Allah halalkan, akan tetapi pohon ini, aku tidak suka baunya.” (H.R Muslim).

Dari hadits ini, jelaslah bahwa bawang merah dan bawang putih tidaklah dilarang. Akan tetapi nabi hanya tidak suka baunya saja, karena bisa mengganggu kenyamanan orang sekitar, sehingga nabi melarang orang yang memakanny untuk masuk mesjid, karena baunya itu bisa saja mengganggu kehusyu’an orang yang shalat.

Nah, ketika bawang merah dan bawang putih itu sudah di olah, atau sudah di masak, hingga tidak ada baunya lagi, maka boleh-boleh saja memakannya.

Masakan tanpa bawang akan terasa kurang nikmat. Begitu juga dengan jengkol dan petai, ketika sudah dimasak atau diolah, sehingga baunya hilang, maka ga ada salahnya kita makan rendang jengkol.

Atau kita makan jengkol/pete setalah itu kita punya teori sendiri untuk menghilangkan baunya, misalnya dengan gosok kiki, atau memakan sesuatu ini dan itu, sehingga mulut tidak bau lagi, maka makan jengkol dan pete boleh-boleh saja.

Masalah mengenai tidak dibolehkan bagi mereka yang memakannya untuk masuk masjid bila masih tercium baunya yang dapat mengganggu kecuali bila sudah tidak tercium baunya maka boleh.

Akan tetapi ada yang memakruhkannya dengan alasan, baunya memberi mudharat kepada orang lain karena Nabi sangat menganjurkan agar kita selalu menjaga kenyamanan dan jangan pernah mengganggu orang lain.

Nah, buat para pecinta petai dan jengkol tidak usah khawatir, akan tetapi tidak boleh berlebihan pula! []

Sumber : muwahiid |elmizah | Buletin Al Wala’ wal Bara’

Tags: HukumJengkolmakan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hadiah Allah bagi Khadijah Atas Pengorbanannya

Next Post

Pemkot Surabaya Duga Amblasnya Jalan Gubeng karena Proyek, Bukan Bencana Alam

Mila

Mila

Terkait Posts

Gula Rafinasi

Apa Itu Gula Rafinasi, dan Apa Kegunaannya?

5 Juli 2025
Gaya Hidup Sehat Rasulullah, Khasiat Madu, Cara Bedakan Madu Asli dan Palsu, Surga

7 Benda yang Berasal dari Surga

4 Juli 2025
negara, negara gagal

Apa Saja Penyebab Negara Gagal Menurut Penelitian?

4 Juli 2025
mengelola sampah, sampah

Kenapa Banyak Masyarakat Buang Sampah ke Sungai?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Gula Rafinasi

Apa Itu Gula Rafinasi, dan Apa Kegunaannya?

Oleh Haura Nurbani
5 Juli 2025
0

ipar laki-laki, istri, gosip, aurat

Muslimah Wajib Tutup Aurat: Banyak yang Pakai Baju Tapi Terlihat Telanjang

Oleh Yudi
5 Juli 2025
0

sombong

Rasa Sombong yang Sering Kita Lakukan Namun Jarang Kita Sadari

Oleh Yudi
5 Juli 2025
0

cuci piring

Normalisasikan Suami Bantu Pekerjaan Cuci Piring di Rumah

Oleh Yudi
5 Juli 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

Oleh Yudi
5 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Benda yang Berasal dari Surga

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0
Gaya Hidup Sehat Rasulullah, Khasiat Madu, Cara Bedakan Madu Asli dan Palsu, Surga

Dalam khazanah Islam, ada beberapa benda di dunia ini yang disebut-sebut berasal dari surga.

Lihat LebihDetails

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

Oleh Dini Koswarini
5 Juli 2025
0
Ramadhan, Waktu, Tempat

Jika kamu tidak dihargai di suatu tempat, mungkin itulah tanda bahwa Allah sedang mengajarkanmu arti nilai dirimu yang sesungguhnya.

Lihat LebihDetails

Dua Hal Ini Jadi Penghalang Rezeki, Namun Seringkali Diabaikan

Oleh Mila
18 November 2020
1
Foto: Huffington

BERIKHTIAR, menjemput rezeki, adalah sebuah keniscayaan. Meski Allah telah menjamin rezeki bagi setiap makhluknya

Lihat LebihDetails

Seputar Puasa Tasu’a dan Asyura

Oleh Eneng Susanti
28 Agustus 2020
0
Ilustrasi. Foto: donaflor.

Bagaimana Berpuasa ‘Asyura ?

Lihat LebihDetails

Bagaimana Caranya Dzikir Sholawat dan Istighfar 1000 Kali dalam Sehari?

Oleh Yudi
4 Juli 2025
0
rumah, amalan, ramadhan, dzikir

Untuk membantu menghitung, gunakan tasbih manual 33 butir atau 100 butir, atau aplikasi penghitung dzikir di ponsel Anda.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.