TEMAN, jika kamu tidak dihargai di suatu tempat, mungkin itulah tanda bahwa Allah sedang mengajarkanmu arti nilai dirimu yang sesungguhnya. Seseorang yang tulus, jujur, dan bersungguh-sungguh, tak selamanya akan disambut dengan pelukan hangat. Kadang justru diacuhkan, diremehkan, bahkan disingkirkan. Namun jangan sedih, karena bumi Allah itu luas. Hargamu tidak ditentukan oleh pandangan manusia, tapi oleh Allah yang Maha Mengetahui isi hati.
Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata: “Hargai dirimu, dan jangan kau letakkan dirimu di tempat yang tidak pantas. Karena ada sebagian orang tidak mengetahui nilai emas, maka mereka menganggapnya seperti batu biasa.”
Betapa banyak orang yang baik, akhirnya pergi dari tempat yang salah. Bukan karena mereka tidak mampu bertahan, tetapi karena mereka sadar, bahwa kebaikan tak selalu dihargai di mana-mana. Maka, jika kamu merasa asing di tengah orang-orang yang tak menghargai niat baikmu, jangan kecil hati. Rasulullah ﷺ sendiri, pernah dianggap gila, pembohong, bahkan dimusuhi oleh kaumnya sendiri, padahal beliau adalah sebaik-baik manusia.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Jangan terlalu menggantungkan dirimu pada manusia, karena mereka sering mengecewakan. Gantungkanlah hatimu hanya pada Allah, yang tidak pernah mengecewakan harapan hamba-Nya.”
Kadang kamu harus pergi, bukan karena kamu lemah. Tapi karena kamu tahu, terus berada di tempat yang salah hanya akan merusak hatimu. Hidup ini bukan soal bertahan demi pengakuan, tapi tentang menjaga harga diri dan tetap berada di jalan yang Allah ridai.
Kamu tidak dilahirkan untuk menyenangkan semua orang. Tidak semua orang akan paham jalan pikiranmu, niatmu, dan perjuanganmu. Tapi Allah tahu. Allah Maha Melihat segala yang tersembunyi di balik diam dan sabarmu. Maka, jika kamu tidak dihargai di suatu tempat, jangan mendendam. Cukup doakan mereka dan melangkahlah pergi dengan tenang.
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berpesan: “Ketika engkau tidak dikenal oleh manusia, dan tidak diangkat oleh mereka, maka itulah saat di mana engkau sedang dimuliakan oleh Allah, jika engkau istiqamah di jalan-Nya.”
Kadang kita terlalu ingin diakui, sampai-sampai kita rela mengorbankan prinsip dan kebenaran. Padahal, pengakuan manusia itu fana. Hari ini dipuji, besok bisa dicaci. Maka carilah tempat di mana nilai-nilaimu dihargai, bukan hanya tenagamu, tapi juga akhlak, iman, dan kejujuranmu.
BACA JUGA: Apa Hubungan Baca Al-Quran dan Pekerjaanmu?
Jika kamu tidak dihargai di suatu tempat, anggaplah itu pelajaran. Bahwa tidak semua rumah bisa disebut rumah, dan tidak semua tempat layak untuk dihuni lama. Allah mengizinkanmu merasakan penolakan, agar kamu berpindah ke tempat yang lebih baik. Karena kadang, kita terlalu nyaman di tempat yang tidak menghargai kita, hingga lupa bahwa kita bisa tumbuh lebih baik di tempat lain.
Jangan takut meninggalkan tempat yang salah. Tapi takutlah jika kamu tetap bertahan hanya karena takut memulai dari awal. Karena sering kali, awal yang baru justru menjadi pintu menuju takdir terbaik dari Allah. []