PEMILIHAN Paus di Vatikan adalah proses yang sangat kuno, sakral, dan penuh tradisi. Proses ini disebut Konklaf, berasal dari bahasa Latin cum clave yang artinya “dengan kunci”, karena para kardinal dikunci di dalam Kapel Sistina sampai Paus baru terpilih. Berikut adalah tahapan utamanya:
1. Masa Sede Vacante
Ini adalah masa ketika Tahta Suci kosong, misalnya karena Paus wafat atau mengundurkan diri (seperti yang dilakukan Paus Benediktus XVI pada 2013). Selama masa ini, semua posisi administratif besar di Vatikan berhenti, kecuali yang sangat penting.
2. Pemanggilan Konklaf
Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang boleh memilih.
Jumlah maksimal pemilih biasanya 120 orang.
Para kardinal berkumpul di Roma dalam waktu 15-20 hari setelah tahta kosong.
BACA JUGA: Vatikan, Sejarah dan Perannya di Dunia Kristen
3. Masa Konklaf di Kapel Sistina
Kardinal memilih secara rahasia, biasanya dua kali sehari (pagi dan sore).
Setiap pemilihan dilakukan dengan tulisan tangan di surat suara.
Untuk terpilih, seorang kandidat harus mendapatkan dua pertiga dari suara.
4. Tanda Asap
Setelah setiap putaran pemungutan suara, surat suara dibakar:
Asap hitam berarti belum ada Paus terpilih.
Asap putih berarti telah terpilih Paus baru.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Kutuk Aksi Bakar Quran oleh Salwan Momika di Swedia
5. Penerimaan dan Pengumuman
Setelah terpilih, kandidat ditanya: “Apakah Anda menerima pemilihan ini?”
Jika ia menerima, ia memilih nama kepausan.
Kemudian, Kardinal Protodiakon mengumumkan dari balkon Basilika Santo Petrus:
“Habemus Papam!” — “Kita memiliki seorang Paus!” []