• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 22 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Generasi Latah

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Tribun

Ilustrasi. Foto: Tribun

0
BAGIKAN

Oleh: Chusnatul Jannah
Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban
(asmachusna@gmail.com)

Latah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan anak muda. Terlebih, dengan keberlimpahan teknologi segala hal viral pun mudah diikuti.

Masih teringat challenge – challenge yang sempat gempar di jagat maya. Mulai dari tik tok, kiki challenge, hingga momo challenge. Jika ditanya mengapa gemar dan latah menirukan sesuatu yang lagi viral di media sosial? Sekadar bersenang-senang, katanya.

Tak hanya kalangan anak muda, ‘kelatahan’ itu juga nampak dari pebisnis dunia hiburan. Berapa banyak alur cerita sinetron, drama hingga film Indonesia yang mengadopsi cerita drama dari negara lain.

ArtikelTerkait

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

BACA JUGA: Kyai Hafidz: Dzikir di Tahun Baru Tidak Termasuk Tasyabbuh bil Kuffar

Sebagai contoh kisah empat pemuda kaya sombong dan gadis miskin dalam komik asal Jepang berjudu Hana Yori Dango. Cerita ini dibuat versi drama oleh banyak negara. Di antaranya di Taiwan ada Meteor Garden, di Korea ada Boys Before Flowers, maka di Indonesia ada ‘Siapa Takut Jatuh Cinta.

Politisi dan pejabat di negeri ini terkadang juga latah. Pencitraan dengan berbagai polesan dilakukan. Bergaya milenial nan kekinian. Banyaknya jumlah pemilih milenial menjadikan para politisi berebut simpati mereka. Berharap bisa memenangkan kantong-kantong suara kaum milenial.

Kita tentu masih ingat viralnya topi tauhid beberapa bulan terakhir. Masih segar di ingatan pula ketika bendera Rasulullah dibakar, gelombang pembelaan terhadapnya sangat besar. Kaum muslim dari berbagai kalangan begitu antusias mengibarkan bendera tauhid.

Sebagai wujud pembelaan mereka pada pusaka warisan Rasulullah SAW ini. Fenomena hijrah kaum milenial turut memberikan sinyal positif bahwa ghirah keislaman umat Islam mengalami peningkatan. Inilah latah yang positif.

Sayangnya, kelatahan yang negatif masih banyak dilakukan oleh kaum muda. Sekadar ikut –ikutan tanpa menyandarkan aktifitas tersebut pada halal – haram. Paling nampak saat malam tahun baru berlangsung. Ramai –ramai merayakan dan menyemarakkannya dengan berbagai hiburan dan petasan. Padahal, perayaan tahun baru Masehi adalah budaya agama tertentu.

Dalam Islam budaya ikut-ikutan atau latah diistilahkan dengan tasyabbuh. Tasyabbuh secara bahasa adalah bentuk masdar dari kata kerja “tasyabbaha” yang menunjukkan penyerupaan sesuatu, kesamaan warna dan sifat. Tasyabbuh memiliki arti menyerupai atau mencontoh.

Menurut Imam Syafi’i rahimahullah, yang dimaksud tasyabbuh adalah ungkapan yang menunjukkan upaya manusia untuk menyerupakan dirinya dengan sesuatu yang diinginkan dirinya serupa dengannya dalam hal tingkah laku, pakaian atau sifat-sifatnya.

Advertisements

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyAllahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, pen.), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim)

BACA JUGA: Bagaimana Hukumnya Saling Mendoakan dan Ucapkan Selamat Tahun Baru Masehi?

Tasyabbuh atau meniru budaya kafir dilarang dalam Islam. Tak perlu latah mengikuti perayaan tahun baru atau budaya khas agama tertentu. Tidak pula latah mengadopsi produk pemikiran mereka. Seperti kapitalisme, sekulerisme, liberalisme, hedonisme, dan isme –isme lainnya. Sebab, sekulerisme telah menjauhkan kita dari Islam. Bukannya menumbuhkan kecintaan pada Islam, malah menimbulkan alergi dan antipati terhadap Islam.

Mari kita ganti kebiasaan latah meniru budaya dan pemikiran asing dengan mengambil Islam sebagai standar amal. Membuang pemikiran asing dari kehidupan. Dengan aktif mengikuti kajian Islam serta berdakwah amar makruf nahi munkar.

Dapat pahala iya, malah mengurangi dosa. Ikut berhijrah dan berbenah diri menjadi hamba yang lebih taat kepada Allah SWT. Menjadikan Al qur’an dan As sunnah sebagai tolak ukur perbuatan. Semoga tahun depan Allah jadikan kita hamba-hamba yang senantiasa berislam secara kaffah, tanpa pilah pilih aturan semaunya. Wallahu a’lam bisshowab. []

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: akhit tahuntasyabbuh
Share50SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Penjelasan BMKG soal Meningkatnya Fenomena Gempa di Tahun 2018

Next Post

Mo Salah Nyaris Bikin Klopp Nangis, Kenapa?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Perusak Amal, Larangan Allah, Anak Durhaka pada Orangtua, Maksiat, Pembohong

Apa Hukuman Sosial untuk Seorang Pembohong?

Oleh Saad Saefullah
22 Mei 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri

Jejak di Balik Bayangan: Siapa Pencuri Uang 5 Milyar di Rumah Pengusaha Ini?

Oleh Dini Koswarini
22 Mei 2025
0

hidup, orang baik, shalat

Orang Baik Tapi Tak Pernah Shalat, Bagaimana?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0

uban, usia 40

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0

Anak Gadis, Cara Hadirkan Berkah saat Naik Kendaraan, Hukum Meminjam, Motor, Motor

Kenapa Motor Tidak Bisa Distarter?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0

Terpopuler

Rahasia Bisa Tidur Sejak Jam 21.00 di Malam Hari

Oleh Haura Nurbani
21 Mei 2025
0
Akibat Tidur dengan Lampu Menyala, Bahaya Tidur Lagi setelah Sahur, Tidur di Awal Malam

Berikut beberapa “rahasia” agar Anda bisa tidur lebih awal—sejak pukul 21.00—dengan lebih mudah dan berkualitas.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

5 Penyakit yang Bisa Ditimbulkan Akibat Banyak Cicak di Rumah

Oleh Yudi
20 Mei 2025
0
cicak

CICAK sering kali dianggap sebagai hewan yang tidak berbahaya karena mereka membantu mengurangi populasi serangga seperti nyamuk atau lalat.

Lihat LebihDetails

Doa Umar bin Khattab ketika Dilanda Kekeringan

Oleh Laras Setiani
9 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: idntimes

Bencana kekeringan semacam ini pun pernah terjadi di zaman ketika Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah di Madinah. Pada saat...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.