• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 5 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Ketahuilah! Berikut 2 Kaidah Dakwah yang Beradab

Oleh Andre S
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Dakwah yang Beradab

Ilustrasi, Foto: Unplash

0
BAGIKAN

DAKWAH yang beradab, dakwah merupakan satu bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan umat beragama. Dalam ajaran Islam, ia merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya, baik yang sudah menganutnya ataupun belum.

Syeikh Ali Mahfudh dalam kitabnya Hidayah al-Mursyidin, sebagaimana dikutip oleh KH Sahal Mahfudh, menetapkan definisi dakwah sebagai ”Mendorong (memotivasi) untuk berbuat baik, mengikuti petunjuk Allah, menyuruh orang mengerjakan kebaikan, melarang mengerjakan kejelekan, agar dia bahagia di dunia dan akhirat”.

Sementara dakwah menurut Quraish Shihab adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi ataupun masyarakat.

Dalam merealisasikan kewajiban dakwah ini, para da’i atau muballigh menggunakan banyak media dan metode, misalnya ceramah, diskusi, bimbingan penyuluhan, penerbitan buku, majalah dan lain sebagainya.

ArtikelTerkait

Bagaimana Caranya Dzikir Sholawat dan Istighfar 1000 Kali dalam Sehari?

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

10 Akibat Makan Uang Haram

10 Tips Aman Mendaki Gunung untuk Pemula dan Pendaki Berpengalaman

Dakwah yang Beradab
Ilustrasi, Foto: Unplash

Disini perlu ditegaskan bahwa masing masing media dan metode dakwah ini memiliki kelebihan, keistemewaan dan kekurangan, sehingga dibutuhkan kejelian penggunaan media dakwah tertentu sesuai dengan kondisi sasaran dakwah yang dihadapi.

Ini dimaksudkan supaya kita tidak fanatik (ta’assub) kepada salah satu media dakwah dan menyepelekan kepada media dakwah yang beradab lainnya.

Kegiatan dakwah dengan memahami dua definisi dakwah di atas, sepintas lalu tampak begitu mudah dan ringan bahkan nyaris tanpa hambatan. Tetapi kegiatan dakwah dalam tahap implementasi atau praktek di lapangan ternyata tidak sesederhana dan semudah itu.

Barangkali kalau sekadar menyampaikan materi atau pesan dakwah saja banyak yang mampu. Namun untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan dakwah yang beradab, yang ditandai salah satunya lewat penerimaan secara sadar dari sasaran dakwah terhadap materi atau pesan dakwah yang kita sampaikan, maka di sinilah letak kesulitannya.

Hal itu membuktikan bahwa dalam menyampaikan materi atau pesan dakwah para juru dakwah terkadang tidak cukup hanya menyampaikan materi dakwahnya secara blak-blakan, lurus, dan transparan.

Sebab penyampaian dakwah secara transparan (eksplisit) dan apa adanya ini kadang berpotensi besar menyudutkan tradisi, budaya, atau nilai-nilai yang diagungkan oleh masyarakat yang menjadi objek dakwah.

Padahal sudah menjadi naluri manusia adalah tidak mau dipersalahkan. Dan orang akan mempertahankan diri secara emosional manakala mereka diserang atau dipojokkan secara psikologis.

BACA JUGA: 3 Macam Metodologi Dakwah, Apa saja?

Ketika seorang da’i dakwahnya tidak mendapat simpati dari masyarakat, janganlah keburu ia menuduh masyarakat tersebut sebagai komunitas masyarakat yang bebal hatinya, tidak mempan oleh nasihat. Justru pertama kali yang harus dikoreksi oleh da’i tersebut adalah cara, sikap, dan strateginya dalam menyampaikan dakwah. Sudah tepat dan benarkah metode yang ia sampaikan?

Oleh karena itu, demi tercapainya keberhasilan dakwah, supaya pesan dakwah dapat diterima dan dipraktekkan oleh objek dakwah diperlukan seni, metode, dan pendekatan yang benar.

Dan strategi yang sering menjadi pedoman golongan ahlussunnah wal jama’ah dan merupakan manhaj dakwahnya salafusshaleh adalah metode dan cara pendekatan yang sangat bagus dan persuasif, yaitu dengan hikmah, mauidzah hasanah, dan diskusi atau dialog dengan cara yang lebih baik. Metode ini digali dari Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125.

“Mauidzah hasanah” artinya memberi petunjuk yang menggairahkan kepada kebenaran serta menunjukkan bahaya atau akibat perbuatan buruk, yang mengesankan rasa kasih sayangnya perawat bagi pasiennya. Metode dialog atau debat yang lebih baik artinya menggunakan pendekatan yang lemah lembut.

BACA JUGA:Dakwah Islam dan Tantangannya di Era Digital 4.0

Dakwah yang Beradab: Keutamaan Dakwah

Pendakwah itu menjadi umat terbaik

Allah Ta’ala berfirman, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).

Pendakwah itu memegang perkataan terbaik

Allah Ta’ala berfirman, “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33).

Curhat guru ngaji Tahapan Dakwah, Dakwah yang Beradab
Foto: Freepik

Dakwah berarti menempuh perkara yang besar

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).

Dakwah yang beradab: Dakwah dengan Hikmah

Allah Ta’ala berfirman: “Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125).

Dengan demikian karena objek dakwah yang beradab merasa dihargai dan diperlakukan selayaknya manusia lainnya, maka penerapan dakwah dengan metode hikmah, mauidzah hasanah dan mujadalah bi ahsan ini punya peluang lebih besar untuk diterima dan mendapat simpati dari masyarakat obyek dakwah.[]

SUMBER: NU ONLINE | RUMAYSHO

Tags: adabdakwahdakwah yang beradabIslam
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Berikut 9 Ayat Al-Quran tentang Kasih Sayang dan Cinta

Next Post

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Diturunkannya Al-Quran ke Muka Bumi

Andre S

Andre S

Terkait Posts

rumah, amalan, ramadhan, dzikir

Bagaimana Caranya Dzikir Sholawat dan Istighfar 1000 Kali dalam Sehari?

4 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Pekerjaan Haram, Uang Haram

10 Akibat Makan Uang Haram

3 Juli 2025
gunung, mendaki gunung

10 Tips Aman Mendaki Gunung untuk Pemula dan Pendaki Berpengalaman

2 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ramadhan, Waktu, Tempat

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

Oleh Dini Koswarini
5 Juli 2025
0

ibu,Penguras Energi Wanita, Perempuan

Perempuan Setelah Nikah, Tugasnya Berat kayak Kepala Negara?

Oleh Dini Koswarini
4 Juli 2025
0

Muslimah, Ibu Rumah Tangga:

Merawat Diri untuk Ibu Rumah Tangga: Bukan Egois, tapi Amanah!

Oleh Dini Koswarini
4 Juli 2025
0

Gaya Hidup Sehat Rasulullah, Khasiat Madu, Cara Bedakan Madu Asli dan Palsu, Surga

7 Benda yang Berasal dari Surga

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Oleh Haura Nurbani
4 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

Oleh Yudi
30 Juni 2025
0
rasa benci, anak, ayah

Anak kehilangan rasa hormat dan bangga terhadap ayahnya, bahkan bisa berbalik membencinya karena perilaku buruk tersebut.

Lihat LebihDetails

10 Akibat Makan Uang Haram

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pekerjaan Haram, Uang Haram

Harta atau uang haram bukan hanya menodai jiwa, tapi juga membawa kerusakan yang luas, baik di dunia maupun di akhirat.

Lihat LebihDetails

Seputar Puasa Tasu’a dan Asyura

Oleh Eneng Susanti
28 Agustus 2020
0
Ilustrasi. Foto: donaflor.

Bagaimana Berpuasa ‘Asyura ?

Lihat LebihDetails

Menurut Penelitian, Ini Rekomendasi Durasi Tidur Orang Dewasa

Oleh Yudi
3 Juli 2025
0
tidur, jima, durasi tidur

Tidur 6 jam atau kurang secara teratur dianggap tidak memadai, kecuali bagi yang memiliki kelainan genetik khusus (

Lihat LebihDetails

Di Balik Arti Kalimat Dzikir “Laa Ilaaha Illallah”

Oleh Haura Nurbani
8 November 2024
0
Cara Agar Terhindar dari Pikiran Kotor, Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, Syarat Terkabulnya Doa, Berdoa, Dzikir, Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat, Keutamaan Mendoakan dari Kejauhan, Amal Penghapus Dosa, Manisnya Iman, Hukum Tahlilan, Penghalang Doa pada Allah, Aamiin, Dzikir, Dicintai Allah, Istighfar,Hukum Mengulang Zikir Tertentu pada Waktu Tertentu, Keutamaan Dzikir Doa, Zikir, Dzikir, Laa Ilaaha Illallah

Rahasia terpenting yang terkandung dalam akidah La ilaha illallah telah menyebabkan terjadinya perubahan dahsyat dalam perjalanan sejarah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.