• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Terima Wahyu Berarti Jadi Nabi?

Oleh Eneng Susanti
7 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
baca alquran di dekat yang shalat

Foto: Adam/Islampos

0
BAGIKAN

ADA nama wanita yang disebut dalam Alquran. Mereka dikisahkan menerima wahyu dari Allah SWT. Apakah wahyu tersebut sama dengan wahyu yang diterima para nabi atau rasul? Jika demikian, apakah mungkin ada nabi yang diangkat drai kalangan wanita?

Supaya lebih jelas dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam hal pemikiran tentang wahyu dan kenabian, yuk kita simak ulasannya, berikut ini:

Dalam Alquran salah satu nama wanita yang disebutkan adalah Maryam, ibunda nabi Isa as.

“Maka Maryam mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.Maryam berkata, “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” (QS. Maryam: 17-18)

ArtikelTerkait

Ciri-ciri Orang yang Culas

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Sekali lagi ditegaskan di dalam Al-Quran bahwa Ibunda nabi Isa alaihissalam, Maryam Al-Batul, telah dikirimkan kepadanya seorang malaikat, yaitu Jibril ‘alaihissalam dan memberikan wahyu dari Allah. Jadi, memang benar Maryam telah menerima wahyu dari Allah SWT, bahkan terjadi dialog antara dirinya dan malaikat Jibril utusan Allah. Bahkan Jibril nyata tegas menyebutkan bahwa Allah SWT telah memilihnya, mensucikannya dan memilihnya dari wanita-wanita di seluruh alam.

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Ali Imran: 42-43)

Ibunda Nabi Musa ‘alaihissalam juga disebutkan dalam Alquran telah menerima Wahyu.

“Dan Kami wahyukan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” (QS. Al-Qashash: 7)

Di dalam ayat ini dinyatakan bahwa Allah SWT telah memberikan wahyu kepada Ibunda nabi Musa alaihissalam, yaitu untuk menyusuinya dan kemudian melemparkannya ke sungai Nil.

Sebagaimana Maryam dan ibunda nabi Musa as, demikian juga dengan kisah para wanita yang lainnya di dalam Al-Quran, seperti Hawwa, Asiyah dan juga Sarah. Mereka memang disebutkan telah menerima wahyu atau diutus kepada mereka malainkat dari Allah SWT.

Namun apakah mereka langsung berstatus sebagai nabi? Dan apakah setiap orang yang didatangi malaikat pembawa wahyu juga otomatis menjadi nabi?

Selain mereka, toh ada pula kisah-kisah lainnya yang secara tegas menggambarkan bahwa Allah SWT berbicara atau menurunkan wahyu kepada mereka, namun mereka tidak disebut sebagai nabi. Dan tidak semua orang yang didatangi Malaikat Jibril adalah Nabi.

Advertisements

Tidak Semua Yang Diajak Bicara Oleh Allah Berarti Nabi

 

Ada kisah tentang Dzulqarnain yang amat masyhur. Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah SWT berkata-kata kepadanya.

“Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami (Allah SWT) berkata, “Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.” (QS. Al-Kahfi: 86)

Tegas dinyatakan bahwa Allah berkata-kata kepada Dzulqarnain di dalam ayat ini, namun para ulama umumnya mengatakan bahwa beliau bukanlah seorang nabi. Bahkan dalam dafar 25 nama nabi yang tertera di dalam Al-Quran, beliau pun tidak disebutkan namanya. Itu menunjukkan bahwa seorang Dzulqarnain bukanlah seorang nabi. Meski namanya tertera dengan jelas di dalam Al-Quran.

Tidak Semua Yang Diberi Wahyu Berarti Nabi

Di dalam Al-Quran, kita juga menemukan ungkapan di mana Allah SWT memberi wahyu kepada salah satu makhluknya, namun pemberian wahyu itu tidak selalu berarti mengangkatnya menjadi seorang nabi. Bahkan Allah memberi wahyu kepada lebah untuk membuat sarang. Tentu tidak ada nabi berbentuk lebah, bukan?

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.” (QS. An-Nahl: 68)

Allah SWT juga memberi wahyu kepada langit yang tujuh, namun tidak ada nabi dalam bentuk langit.

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 12)

Allah SWT juga menurunkan wahyu kepada bumi dan tidak ada nabi berbentuk bumi.

“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya, “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah mewahyukankepadanya.” (QS. Az-Zalzalah: 1-5)

Tidak Semua ‘Yang Dipilih’ Berarti Nabi

Dalam Alquran disebutkan tentang keluarga Imran (Ali Imran) yang ‘dipilih’ oleh Allah. Namun, tidak semua keluarga Imran itu menjadi nabi. Ada sebagian yang jadi nabi namun Imrannya sendiri bukan nabi.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).” (QS. Ali Imran: 33)

Tidak Semua Yang Didatangi Malaikat (Jibril) Berarti Nabi

Para shahabat Rasulullah SAW pernah didatangi oleh malaikat Jibril yang menyerupai manusia, dengan ciri pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak seorang pun yang mengenalnya dan tidak ada bekas tanda datang dari perjalanan yang jauh.

Lalu Jibril berbicara dengan nabi Muhammad SAW dengan bahasa arab yang fasih hingga semua yang hadir dapat mendengar dan paham betul apa yang sedang dibicarakan. Dan setelahnya, Rasulullah SAW menegaskan bahwa yang datang tadi itu adalah Jibril untuk memberikan pelajaran agama kepada para shahabat.

Semua shahabat yang hadir di sana tentu mendengar bagaimana Jibril menyampaikan isi ajaran dari langit. Namun tidak satu pun dari shahabat itu yang diangkat menjadi nabi.

Jadi, tidak semua yang memenuhi ketentuan seperti menerima wahyu, orang terpilih, didatangi malaikat itu serta merta disebut nabi.

Nah, terkait fakta dalam Alquran bahwa ada wanita yang ternyata menerima wahyu, bukan berarti menunjukkan ada nabi dari kalangan wanita.

Memang benar ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa ada nabi perempuan. Di antara mereka yang berpendapat demikian adalah Ibnu Hazam, Al-Qurthubi dan Abul Hasan Al-Asy’ari. Lihat kitab Fathul Bari jilid 6 halaman 447 dan 448. Kita juga bisa merujuk tentang hal ini pada kitab Lawami’ul Anwar Al-Bahiyah jilid 2 halaman 66.

Namun pendapat mereka ini tidak bisa dianggap mewakili pendapatjumhur ulama, sebab Al-Qadhi Iyyadh menukil bahwa jumhur ulama sepakat bahwa tidak ada nabi perempuan.

Bahkan di dalam Al-Majmu’ Syarah Al-Muhazab, Al-Imam An-Nawawi mengatakan bahwa Maryam bukan seorang nabi tidaklah sekedar pendapat mayoritas ulama, namun telah sampai kepada ijma’.

Dan Al-Hasan Al-Bashri di dalam Fathul Bari jilid 6 halaman 471 mengatakan bahwa tidak ada nabi dari kalangan perempuan dan dari kalangan jin. []

SUMBER: RUMAH FIQIH

Tags: alqurannabinabi perempuanWahyuwanita
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rizki Kita, Ditebar atau Ditakar? (1)

Next Post

Salah Satu Hal yang Membuat Dosa Kita Berguguran

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Penyebab Siksa Kubur, Aib, Ciri Orang yang Culas

Ciri-ciri Orang yang Culas

11 Juni 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

10 Juni 2025
tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

10 Juni 2025
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri, ujian

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Rajin Sholat Tapi Maksiat Masih Jalan, Apa yang Salah?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
3 Kali Tidak Shalat Jumat saat Pandemi, doa iftitah, keutamaan shalat berjamaah, shalat berjamaah, sholat, shalat, imam, masbuk

Justru ketika seseorang belum bisa meninggalkan maksiat, maka kewajiban sholat itu semakin dia butuhkan.

Lihat LebihDetails

Meninggal Dunia Masih Pakai Behel dan Rambut Sambung, Apakah Harus Dicopot?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
gigi, behel, anak

Sebelum lebih jauh, muslim harus mengetahui terlebih dahulu mengenai hukum penggunaan behel dan rambut sambung.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Sebab Nabi Muhammad Diutus di Arab, Bukti Kenabian Muhammad

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.