• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Parenting

Kondisikan Anak saat Shalat, Bisa Kok!

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Parenting
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Bonsaisky

Foto: Bonsaisky

1
BAGIKAN

“IBU…”, Fauziah, gadis mungil berusia tiga tahun berlari-lari memanggil ibunya. Mendapati yang dipanggil sedang sholat maghrib, serta-merta Si ‘pipi tembem’ itu masuk ke dalam mukena ibu tercintanya. “Bu… ikut sholat,” ujarnya manja. Dari dalam mukena, ia ikuti seluruh gerakan sang ibu sambil tertawa-tawa dengan suara khasnya.

Hambali, kakak kandungnya (5 tahun) juga sebelas-dua belas dengannya ketika diajak ayahnya sholat maghrib berjama’ah di masjid yang ada di kompleks perumahan. Saat ayahnya berdiri roka’at pertama memang ia masih diam. Tapi ketika sujud, mulailah Hambali ‘beraksi’.

Bersama teman sebaya yang berdiri di sampingnya, ketika ruku’, mereka saling menginjak kaki lalu senggol-senggolan. Ketika pinggulnya saling beradu “dug”, seketika mereka tertawa-tawa cekikikan. Lain waktu mereka berlari-lari, kejar-kejaran seolah barisan sholat itu pembatas mainan mereka.

Percuma rasanya ikhtiar menjauhkan mereka. Saat orang tuanya tengah sholat, mereka bagai magnet yang saling mendekat kembali meski berkali-kali salah satu dari mereka menangis bergantian karena bertengkar beneran.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Bayi yang Sehat

Catatan Penting untuk Orangtua Arra

8 Ciri Anak yang Akan Jadi Anak Manja

Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar kita pernah merasakannya. Mulai dari ditunggangi saat sujud, sampai suara jerit tangis anak yang menarik-narik mukena ibunya ketika shalat. Meski lain bentuk lain rupa, tapi intinya tetap sama, di mata kita anak-anak terlihat sebagai pengganggu kekhusyu’an sholat kita. Karena tingkah laku anak itu, jadilah akhirnya kita sekuat tenaga menahan jengkel atau mungkin tawa. Lebih kerepotan lagi jika situasinya sedang berjama’ah di masjid, misalnya.

Menurut Bariah Rachman, Psi., seorang psikolog lulusan Universitas Indonesia, ketika anak berusia 2-5 tahun mereka cenderung seperti itu dan belum sepenuhnya dapat berkonsentrasi. Shalat dianggap sesuatu hal yang ‘aneh’ bagi mereka sehingga jangan heran jika mereka sering bermain-main bersama orangtua atau temannya yang sedang shalat.

Meskipun begitu, orangtua jagan membiarkan hal ini terus menerus. Sebagai orangtua harus bisa memberikan pemahaman kalau bermain dengan orang yang shalat itu suatu hal yang sangat mengganggu.

Karena anak usia di bawah 5 tahun memiliki daya abstraksi yang masih rendah, sehingga mungkin kurang tepat jika mereka diberi penjelasan tentang konsep sholat dengan panjang-lebar. Maka dalam memberikan penjelasan harus memakai pola ini ‘Anak-anak belajar apa dari apa yang mereka lihat bukan dari apa yang mereka dengar’.

Misal dengan kata-kata, “Bang, kalau Ayah sholat ‘kan diam saja. Jadi, Abang juga harusnya diam seperti Ayah, ya?! Bisa ‘kan?”

Atau dengan kata-kata “Dek, lihat tuh mbak Gita kalau sholat tidak bicara dan tidak lari-lari. Adek juga tidak bicara dan tidak lari-lari ‘kan?”

Dengan mengambil contoh ‘kakak’ tadi, anak akan merasa ada kesamaan antara si ‘kakak’ dengan dirinya. Kalau yang dicontohkannya adalah ibu atau ayahnya mungkin anak akan berpikir, ‘Ayah bukan aku’, atau ia menganggap ‘Ibu raksasa’.

Hindari Memarahi

Advertisements

Apa yang akan Anda lakukan ketika anak terus-menerus mengulang perbuatannya mengganggu orang dewasa yang tengah sholat? Mungkin sebagian dari kita menganggap wajar kalau anak harus diberi ‘pelajaran’ dengan memarahinya. Namun sebisa mungkin harus menghindari untuk memarahi anak, karena memarahi bukanlah satu-satunya solusi.

Dalam sebuah kisah diceritakan, Ketika Rasulullah dipipisi oleh anak kecil, ibu dari anak tersebut langsung memarahi anaknya. Rasulullah yang melihat hal itu bukannya gembira, beliau malah menegur ibu tersebut dengan berkata, “Baju yang terkena kencing dapat dicuci. Tapi hati seorang anak yang terluka tidak dapat diobati.”

Pengondisian Sholat

Apa yang kita alami mengenai ‘gangguan’ anak terhadap kita ketika sholat sebetulnya adalah hal yang wajar dan biasa seperti halnya Rosululloh yang juga pernah mengalaminya. Seperti dikisahkan ‘Abdillah ibn Sayyid, Rosululloh misalnya pernah sholat bersama sahabat. Tiba-tiba datanglah cucunya, Husain. Sang cucu naik ke atas punggung Rosululloh ketika beliau tengah sujud. Apa yang dilakukan Rosululloh? Alih-alih melepaskan cucunya, yang terjadi kemudian Rosululloh malah memanjangkan sujudnya sehingga para sahabat mengira telah terjadi sesuatu. “Saya tak ingin mengejutkannya (Husain) sehingga ia merasa puas dengan perbuatannya,” kata Nabi ketika ditanya mengapa sujud beliau dipanjangkan (Nasa’i dan al-Hakim dalam al-Ihya’).

Subhanalloh!

Jadi, sekarang rasanya tak cukup menjadi alasan untuk memarahi anak sekalipun ia ‘mengganggu’ sholat kita. Tinggal bagaimana kita mengondisikan diri agar kita tidak terbawa emosi. Misalnya sebelum shalat kita memenuhi hajat si anak seperti buang air kecil atau buang air besar, menjauhkan barang-barang yang mudah pecah dari jangkauan anak, bisa juga dengan meletakkan mainan favoritnya (yang tidak berbahaya, tentunya) di dekat kita (ketika kita shalat berjama;ah) sehingga ia tidak berkeliaran.

Jika ingin membawa anak ke masjid untuk sholat berjama’ah, maka kita harus mengalah untuk berada di shof belakang sehingga tidak mengganggu jama’ah lain.

Biarkan anak menganggap shalat sebagai ‘permainan’ rutin yang menyenangkan, sehingga ketika usia 6 atau 7 tahun, yaitu saat mereka sudah memiliki daya abstraksi yang baik, maka tidak akan sulit untuk memberikan pemahaman konsep sholat kepada anak. Sebagaimana Rosululloh SAW. yang membiarkan kedua cucunya, Hasan dan Husain ‘menunggangi’ punggungnya ketika sujud, dan baru menyelesaikan sujudnya setelah kedua cucunya puas bermain-main. []

Sumber: Majalah Auladi No. 09 Th. 1/2005

Tags: AnakShalat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apa Itu Air Musta’mal dan Apa Hukumnya?

Next Post

Ini Ilustrasi Betapa Pelitnya Kita untuk Akhirat

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Doa Memohon Rezeki kepada Allah, Niat Puasa Ramadhan, Anak

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

24 Mei 2025
Hukum Mencukur Rambut Bayi Perempuan, ASI, Ciri Bayi yang Sehat

Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Bayi yang Sehat

24 April 2025
Arra

Catatan Penting untuk Orangtua Arra

29 Maret 2025
Anak Manja

8 Ciri Anak yang Akan Jadi Anak Manja

10 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

wanita, Jilbab

Kenapa Panik, Sedih, Khawatir, Marah dan Overthinking, Berbahaya Banget buat Wanita?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Ngopi

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Donasi

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Ini Keyakinan Rasulullah Sebelum Diutus Jadi Nabi?

Oleh Adam
20 Juni 2025
0
Sedekah

Nah, mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, sebelum adanya wahyu, Rasulullah ﷺ menganut agama apa?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 152Share on WhatsApp
  • 50Share on Facebook
  • 32Share on Telegram
  • 712Share on Twitter
  • 116Share on Pinterest
  • 47Share on LinkedIn
  • 68Share on Email