• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Guru Kehidupan

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Istimewa/Koleksi Pribadi

Foto: Istimewa/Koleksi Pribadi

198
BAGIKAN

Oleh: Raidah Athirah
Penulis, Tinggal di Polandia

“Satu cara terpenting dalam membantu anak-anak tumbuh dewasa adalah: kita harus tumbuh dewasa terlebih dahulu,” (Anonymous).

SUDAH  sering kita mendengar bahwa menjadi tua adalah pasti sedangkan menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Betapa banyak orang dewasa yang bersifat kekanak-kanakan. Sebaliknya, sebagian anak-anak di dunia bersikap lebih dewasa daripada umurnya. Belajar tak pernah mengenal kata terlambat. Begitulah karakter orang-orang besar.

Tidak selamanya orang tua yang mengajari anak-anak tentang dunia. Sebagian besar anak-anak justru menjadi guru, pintu keajaiban, jalan penerang bagi kita memahami pengetahuan dan kebijaksanaan dalam hidup hari ini.

ArtikelTerkait

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Setiap orang tua memiliki harapan dan keinginan untuk anak-anak mereka. Begitupun kami. Meskipun demikian, tak jarang keinginan itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Allah, Tuhan Yang Maha Rahim, menitipkan karunia yang luar biasa, dengan jalanNya agar kami memahami bahwa sesuatu yang tidak sesuai harapan bisa menjadi rahmat yang luar biasa yang hari ini telah kami dekap dari sudut pandang hati yang berbeda.

Seperti halnya putri kami.

Ia adalah guru tanpa kata-kata. Ia mengajari kami makna ketulusan. Ia ingin kami paham bahwa tindakan kecil apapun yang kami lakukan tanpa ketulusan tak bisa ia terima.

Seperti umumnya sebuah keluarga, kadang kala hadir kerikil kecil dalam memahami sikap satu sama lain. Kerikil-kerikil itu tidak lebih dari cara pandang pengasuhan. Alih-alih berdiskusi, aku dan suami terjebak dalam pertengkaran. Setelah berdiskusi kami sepakat dalam beberapa hal, tapi sebagaimana sifat seorang perempuan hal-hal kecil masih terbawa rasa.

Aku duduk di dapur menenangkan diri sedangkan suamiku menyandarkan bahunya di sofa. Putri kecilku menghampiri, memelukku dan mengambil tanganku mengisyaratkan ia ingin sesuatu dariku. Aku berjalan mengikuti langkahnya dengan hati masih diliputi kekesalan.

Ia menghentikan langkah mungilnya tepat di hadapan ayahnya, mengulurkan tanganku dan mengambil tangan suamiku untuk disatukan dengan tanganku sebagai tanda kami benar-benar telah berdamai dari pertengkaran itu. Belum selesai sampai di situ, ia menuntun kami menuju kaca lemari pakaian yang besarnya setinggi ayahnya.

Lagi, seperti seorang pendamai, ia mengaturku dan ayahnya untuk berdiri tegap memandang kaca. Dan seketika tawa itu lahir dari memandang wajah kami yang jelek karena ditutupi kemarahan. Damai seharusnya benar-benar tulus agar senyum itu terasa dalam tindakan.

Setelah tawa hadir ia melangkah ke tengah-tengah kami. Bola mata hazelnya memandang kami satu persatu seperti ia ingin mengatakan, “Bukankah pertengkaran itu harus ditandai dengan ketulusan untuk saling memaafkan?”

Advertisements

***

Kami percaya bahwa membangun peradaban berawal dari kehidupan keluarga. Ada hukum saling memengaruhi. Dan anak-anak biasanya mempelajari dari rumah peradaban. Ya, dari cara ia melihat bagaimana pertengkaran bisa berakhir damai hanya dengan ketulusan memaafkan.

Bila biasanya anak-anak mempelajari karakter ini dari orang tua mereka, maka kami adalah orang tua yang istimewa karena kami mempelajari karakter kehidupan ini dari putri kecil kami yang luar biasa. Ia laksana guru kehidupan.
Kami ingin ia tahu bahwa dunia seringkali berisi peristiwa pertengkaran seperti halnya yang ia lihat, rasakan dan solusi damai yang ia tunjukkan dengan caranya. Akan tetapi, kami berdoa dan berharap ia tetap tumbuh sebagai guru kehidupan yang mengulurkan perdamaian kepada manusia ketika pertengkaran itu ia temui kembali di masa yang akan datang.

Kami memandang anak-anak sebagai tamu kehidupan. Mereka memandang dunia dengan pengalaman masa kecilnya. Dan putri kecil kami adalah tamu kebijaksanaan yang Allah, Tuhan Yang Maha Rahman titipkan dalam perjalanan kami mengenal cinta yang luar biasa. This is extreme love_autism that we learn to aware, accept and respect from love she has shown.

Kami berharap rangkaian kata-kata ini berbicara bahwa anak-anak adalah guru kehidupan yang harus dipeluk dan disayang apapun keistimewaan yang melekat pada mereka. Ketulusan hati dalam memeluk anak-anak kita apapun keistimewaan yang Tuhan Maha Penyanyang telah titipkan sebagai karunia ,entah hari ini ,esok atau kapanpun kita harus percaya bahwa mereka akan bersemi menjadi pribadi-pribadi besar di masa depan.

Anak-anak adalah guru kehidupan. Mereka mengajarkan kepada hati untuk memandang sebuah peristiwa dengan ketulusan.

Bahwasanya, ketulusan itu bukan hanya sekadar kata-kata tapi hampa dalam hati. Ketulusan adalah salah satu pintu kebajikan melihat damai dari peristiwa dunia. Ini adalah sikap kedewasaan. Bukankah citra dunia berawal dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rumah peradaban? []

Polandia, 7 Juli 2017

Menulis adalah membuka hati mempelajari kebaikan
We are Autism’s Parents
We aware, accept and respect.

Tags: anak berkebutuhan khususautismekolom ummi
Share198SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tiga Fitnah dalam Berjamaah

Next Post

Di Rumah Sunatan, Cepat Sunatnya dan Juga Sembuhnya

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

15 Juni 2025
Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

14 Juni 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

12 Juni 2025
Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

kemiskinan ekstrem, masyarakat miskin, kaya, miskin

8 Perbedaan Mencolok antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

jantung, nyeri dada

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.