• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Tidak Berikhtiar karena Tawakal pada Allah, Bagaimana Islam Memandangnya?

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
BERIKHTIAR, KERJA, TAWAKAL, NAFKAH, bekerja

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

TANYA: Sebagian kalangan Sufi enggan berikhtiar dengan alasan bertawakkal kepada Allah dan berserahdiri kepada takdir dan ketentuan-Nya. Apakah pendapat itu benar? Bagaimana seharusnya?

JAWAB: Pandangan seperti itu adalah musibah yang sudah menyebar luas dan menjadi batu ujian yang besar, dalam ukuran pribadi maupun masyarakat. Islam sudah keluar dari persepsi sesat semacam itu. Islam memandang berikhtiar adalah sebuah kewajiban dan setiap Muslim harus bisa meneliti sebab akibat, baru menentukan sikap. Masuk rumah, haruslah melalui pintu. Maka dengan izin Allah, mereka akan dapat melewati masa-masa krisis dan berbagai musibah, sehingga kembalilah kejayaan Islam. Karena demikianlah kondisi Islam di masa-masa keemasannya.

Adapun pada masa-masa sekarang ini, banyak sekali lumpur kejahilan, angin kekufuran dan keterasingan Islam keras berhembus, kebid’ahan dan kesesatan tersebarluas, maka pemahaman semacam ini sudah menjadi rancu di kalangan kaum muslimin.

BACA JUGA: 7 Amalan Ikhtiar Penghapus Dosa

ArtikelTerkait

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Banyak di antara mereka yang memasukkan sikap “bersandarpasrah” dalam keimanan terhadap qada dan qadar, sebagai alat untuk mengejar kehidupan dunia, dengan menjauhkan diri dari sikap giat dan rajin, dari memikirkan hal-hal yang bernilai tinggi, jalan-jalan menuju kejayaan dan keselamatan; sehingga akhirnya mereka menempuh jalan yang terlihat mudah tapi penuh bencana, ketimbang menempuh jalan yang sulit meski penuh kenikmatan.

Jalan keluar menurut mereka adalah bersandar pada takdir, sadar bahwa Allah itu Maha Mampu melakukan segala yang dikehendaki, bahwa apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi dan yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Kehendak-Nya itu pasti akan terjadi dan keinginan-Nya pasti akan berlangsung. Takdir dan ketentuan-Nya, pasti akan berlaku. Kita tidaklah memiliki daya dan kemampuan, tidak memiliki campur tangan sedikitpun.

Demikianlah semua itu terjadi dengan mudah dan wajar kita berserahdiri kepada takdir tanpa menggugatnya dengan berikhtiar melakukan hal-hal yang boleh dan disyariatkan. Sehingga tidak ada lagi amar ma’ruf nahi mungkar, tidak ada lagi berjihad melawan musuh-musuh Allah, tidak ada lagi hasrat menyebarkan ilmu dan memberantas kebodohan, tidak ada lagi upaya memerangi pemikiran-pemikiran merusak dan prinsip-prinsip yang sesat, dengan alasan, bahwa Allah menghendaki semua itu!

Pada hakikatnya, ini adalah musibah besar dan kesesatan mendalam yang akan menggiring umat ini menuju kehinaan, keterbelakangan dan keruntuhan, menyebabkan para musuh menguasai mereka, sehingga terjadilah musibah demi musibah.

Sesungguhnya ikhtiar tidaklah bertentangan dengan iman kepada takdir, bahkan termasuk bagian kesempurnaan iman tersebut. Allah menghendaki sesuatu terjadi pada diri kita, dan menghendaki kita untuk melakukan sesuatu. Sesuatu yang dikehendaki untuk terjadi pada diri kita pasti akan Allah berlakukan. Sementara sesuatu yang Allah inginkan untuk kita kerjakan pasti akan diperintahkan kepada kita untuk melaksanakannya. Allah menginginkan kita untuk mengemban dakwah terhadap orang-orang kafir, meskipun Allah tahu bahwa mereka tidak akan beriman.

Allah juga ingin kita memerangi mereka, meskipun Allah tahu kita akan kalah di hadapan mereka. Allah ingin kita menjadi umat yang satu, meskipun Allah tahu kita akan berselisih dan berpecah-belah. Allah ingin kita bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan bersikap lemah lembut terhadap sesama mukmin, meskipun Allah tahu bahwa akan terjadi permusuhan dahsyat di antara sesama mukmin sendiri, demikian seterusnya.

Mencampuradukkan antara yang dikehendaki Allah terhadap kita dengan yang Allah kehendaki dari diri kita, itulah yang menjadi rancu dan menjerumuskan ke dalam hal-hal terlarang.

Betul, bahwa Allah adalah Maha Mampu melakukan apa saja yang dikehendaki, Yang Menciptakan segala sesuatu, di tangan-Nya terhadap kekuasaan terhadap segala hal, Yang Memiliki ikatan langit dan bumi. Akan tetapi Allah SWT menciptakan rambu-rambu di dunia ini untuk dijadikan sebagai petunjuk, berbagai undang-undang yang dijadikan aturan, meskipun Allah sendiri mampu menghancurkan rambu-rambu dan undang-undang tersebut, meskipun Allah juga tidak menghancurkannya untuk setiap orang.

Advertisements

Keimanan bahwa Allah mampu menolong kaum mukminin melawan orang-orang kafir, tidak berarti Allah akan tetap menolong mereka sementara mereka duduk berpangkutangan tanpa berikhtiar. Karena kemenangan itu mustahil tanpa adanya usaha. Sementara kemampuan Allah itu tidak berhubungan dengan hal yang mustahil, karena itu bertentangan dengan kebijaksanaan dan ke-maha-kuasaan Allah yang berkaitan dengan kebijaksanaan-Nya tersebut.

BACA JUGA: Hakikat Ikhtiar Kita

Keberadaan Allah yang Kuasa terhadap sesuatu tidaklah berarti seseorang, satu masyarakat atau satu umatpun kuasa terhadap sesuatu tersebut. Kekuasaan Allah itu adalah sifat yang khusus bagi Allah, sementara kekuasaan seorang hamba itu juga khusus baginya. Mencampuradukkan antara kekuasaan Allah dan kekuasaan hamba serta pelaksanaan hamba terhadap perintah Allah itulah yang akhirnya menggiring pada sikap berpangkutangan, yang telah membius umat dan masyarakat islam.

Demikianlah yang telah diteliti dan dicermati oleh salah seorang orientalis Jerman. Dalam menceritakan sejarah kaum muslimin di masa-masa belakangan ia menuturkan: “Tabiat dasar seorang muslim adalah berserahdiri kepada kehendak Allah, ridha terhadap takdir dan kekuasaan Allah serta tunduk terhadap segala yang dimiliki oleh Yang Maha Tunggal Lagi Maha Perkasa…”

Ketaatan semacam itu menimbulkan dua pengaruh berbeda. Pada masa awal Islam, sikap ini memainkan peranan besar dalam peperangan dan merealisasikan kemenangan yang berkesinambungan, karena dapat menimbulkan semangat pengorbanan pada diri seorang tentara muslim. Sementara pada masa-masa belakangan justru menimbulkan sikap statis yang menghantui dunia Islam, mendorong melakukan bunuh diri, menjauhkan dan mengisolir mereka dari arus perkembangan zaman.” (Al-Ilmaniyyah oleh Safar Al-Hawali menukil dari Belt Smit dalam bukunya Al-Islam Quwwatul Ghad Al-Alamiyyah hal. 87)

SUMBER: ISLAMQA

Tags: ikhtiartawakal
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apa Hukum Laki-laki dan Perempuan Bukan Mahram Shalat Berjamaah Berdua?

Next Post

Cinta Buya Hamka kepada Istrinya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

7 Juni 2025
mayit, Perbuatan

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Oleh Saad Saefullah
11 Juni 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Itikaf, Lapar

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Pertanyaan tentang berapa lama umur dunia sering muncul dalam kajian-kajian Islam, terutama yang membahas akhir zaman.

Lihat LebihDetails

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam

Oleh Laras Setiani
22 April 2020
0
Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam 1 berikhtiar

Seorang suami juga harus mengetahui bahwa termasuk menggauli istrinya dengan baik adalah dengan berlaku baik kepada anak perempuan bawaan istrinya....

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.