• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 8 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

5 Pelajaran dari Akhir Hayat Jabalah bin al-Iham

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Keturunan Syarif dan Syarifah, Nabi Palsu, Bahasa Arab, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Nabi Musa, , Keutamaan Imam Hasan dan Imam Husein, Said bin Amir, Abdullah bin Umar, Rasulullah, Jabalah bin al-Iham, ustman bin affan, Nabi Ayyub, Abu Hurairah, Kisah Zaid bin Tsabit, Ustman bin Affan, Sahabat Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib, Abdul Muthalib, Anak-anak di Zaman Nabi, Nabi Yusuf

Foto: Pinterest

1
BAGIKAN

ADA sebuah kisah yang menunjukkan betapa hati itu sangat mungkin berubah. Dalam Tarikh Dimasyq No. 74431, Ibnu Asakir meriwayatkan sebuah kisah tentang akhir hayat Jabalah bin al-Iham.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim surat kepada penguasa Kerajaan Ghassan, Jabalah bin al-Iham (al-Ayham) mendakwahkan Islam kepadanya.

Jabalah bin al-Iham menyambut seruan itu dan memeluk Islam. Ia membalas surat Rasulullah, berisikan pernyataan keislamannya. Tak lupa sebagai penghormatan, ia bawakan hadiah untuk beliau. Jabalah pun menjalankan keislamannya. Dan hidup sebagai seorang muslim.

Dalam riwayat al-Waqidi, Jabalah turut serta dalam Perang Yarmuk di barisan orang-orang Romawi. Setelah itu ia memeluk Islam di masa Umar bin al-Khattab.

ArtikelTerkait

Sungai di Zaman Nabi Daud

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Nasihat-nasihat yang Dalam dari Imam Hasan Al-Bashri

BACA JUGA:  Saat Allah Merahasiakan Kisah Nabi Musa di Madyan

Waktu terus berjalan. Jabalah bin al-Iham masih setia dengan ikrar Islamnya. Hingga ada satu kejadian yang mengubah hidupnya. Saat ia berada di Pasar Damaskus, seorang laki-laki Badui dari Muzainah menginjak jubah mewahnya. Sontak Raja terakhir Kerajaan Ghassan ini menempelengnya.

Fakta Abdurrahman bin Auf:, Utsman bin Affan, Al-Qamah, Nabi Khidir, Uzair, Umar bin Khattab, ﷺ, Abu Hurairah, Ali bin Abi Thalib, Ali bin Abi Thalib, Nabi Isa, Umar bin Khattab, Keutamaan Imam Hasan dan Imam Husein, Nabi Yusuf, umar bin khatthab, Utsman bin Affan,, Shalat Jenazah Rasulullah, Abu Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Fakta Hijrah Nabi, Miqdad bin Amr, Jabalah bin al-Iham
Foto: Pinterest

Kemudian si Badui mengadu kepada Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Ditetapkanlah qishash untuknya. Dibalas tempeleng oleh si Badui.

Jabalah bin al-Iham berkomentar, “Tidakkah kau lihat, wajahku ini sebanding dengan wajah kakekku.” Maksudnya, aku ini keturunan ningrat.

“Sungguh agama ini keterlaluan jeleknya,” kata Jabalah bin al-Iham mencela Islam. Ia pun murtad dan memeluk Nasrani. Kemudian lari bersama sekelompok pengikutnya menuju wilayah Romawi.

Ketika menafsrikan ayat:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6).

Advertisements

Syaikh Sa’id al-Kamali membawakan kisah Jabalah bin al-Iham. Kata beliau:

Jabalah bin al-Iham raja terakhir Kerajaan Ghassan datang menemui Umar. Umar bergembira dengan keislamannya. Kemudian ia tawaf di Ka’bah dan pakaiannya terinjak oleh seorang Badui bani Fazarah. Jabalah menempelengnya. Laki-laki itu mengadu kepada Umar, “Jabalah bin al-Iham menempelngku,” katanya. Kemudian Umar memanggil Jabalah, “Kau memukulnya?” tanya Umar. “Bayarlah tebusan atas pukulanmu. Jika tidak, kuperintahkan dia untuk membalasmu,” lanjut Umar.

“Bagaimana bisa demikian. Aku ini seorang raja sementara dia hanya orang pasar?” tanya Jabalah keheranan. “Islam menjadikan kalian berdua setara (di mata hukum),” jawab Umar.

Jabalah bin al-Iham mengatakan, “Aku menyangka, setelah memeluk Islam aku lebih mulia dibanding di masa jahiliyah.”

https://www.youtube.com/watch?v=_aJvl7Ny9uM&t=43s

Umar menjawab, “Tinggalkan itu semua. Tidak bermanfaat sama sekali. Bayar tebusan atau engkau dihukum setimpal.”

BACA JUGA: Teladan, Inilah Kisah Para Ulama Menuntut Ilmu

“Kalau begitu aku pindah agama Nasrani saja,” jawab Jabalah bin al-Iham kesal.

“Kalau kau murtad menjadi Nasrani, kupenggal lehermu,” kata Umar.

“Jika demikian, biarkan aku. Aku akan memikirkan urusan ini nanti malam,” kata Jabalah bin al-Iham.

Di malam harinya, ia bersama orang-orang yang setia dengannya pergi menuju wilayah Romawi. Lalu memeluk agama Nasrani.

Dialah Jabalah bin al-Iham, pernah berjumpa orang shaleh seperti Umar. Bahkan tawaf bersamanya mengelilingi Ka’bah. Tapi ia wafat memeluk agama Nasrani. Jika demikian, bagaimana orang-orang yang hanya pernah duduk-duduk di majelis ustadz. Dekat dan ngobrol bersama mereka. Tentu kita lebih berhati-hati lagi.

Di akhir hayat ia menyesal dan menggubah bait syair penyesalannya.

Aku menjadi Narani karena malu dari tamparan Padahal balasan itu tidak bahaya kalau aku bersabar
….
Aduh celaka sekiranya ibuku tidak melahirkan Aduh celaka, seandainya aku tunduk dengan apa yang dikatakan Umar
Aduh celaka coba kutahan sakitnya rasa melahirkan Atau menjadi tawanan di Rabiah atau Mudhar
Aduh celaka sekiranya aku tetap di Syam walaupun rendah kehidupan Bersama kaumku, pergi, melihat, dan mendengar

Umat Nabi Musa, Abdurrahman bin Auf, Baitul Maal, Umar bin Khattab, Abu Bakar, Saudara Rasulullah,, Jabalah bin al-Iham
Foto: Pinterest

Pelajaran:

Pertama: Hati itu cepat berubah.

Kedua: Kesombongan dapat menghilangkan hidayah.

BACA JUGA: Kisah Hijrah Tere, Penyanyi Top yang Hijrah dan Jadi Guru Ngaji

Ketiga: Pernah bertemu, bersama, berteman dengan orang shaleh tidak menjamin hidayah.

Sebagaimana Abu Thalib tidak memeluk Islam, padahal sering bersama Nabi. Kebersamaan dengan orang shaleh hendaknya dimanfaatkan untuk menambah ketakwaan dan ilmu bukan untuk menjadi bahan cerita. Karena hal itu tidak bermanfaat menambah iman dan takwa.

Keempat: Strata sosial yang tinggi dan harta bisa menjadi penghalang hidayah.

Kelima: Hidayah Islam itu lebih nikmat dibanding nikmat kedudukan, harta, dan kesenangan dunia lainnya.

Karena Jabalah merasakan kenikmatan dunia di wilayah Romawi, tapi ia tetap menyesal. Dan berharap mengulang kehidupan, tinggal di Syam walaupun menjadi orang biasa.

Keenam: Memperbanyak doa memohon kepada Allah agar memberikan ketetapan hati. []

 

Tags: Jabalah bin al-Ihamumar bin khattab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Hal yang Dilaknat Allah dan Malaikat-Nya

Next Post

PPATK Sebut Transaksi Rp300 T di Kemenkeu Bukan Korupsi atau TPPU

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Nabi Musa, Nabi Daud

Sungai di Zaman Nabi Daud

27 Mei 2025
Hal yang Bisa Jadi Kita Sedekahkan, Keutamaan Sedekah

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

20 Mei 2025
Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

16 Mei 2025
Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri

Nasihat-nasihat yang Dalam dari Imam Hasan Al-Bashri

15 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
8 Juni 2025
0

Lari Malam Hari, Jam Malam

Jam Malam untuk Pelajar, Baguskah?

Oleh Haura Nurbani
7 Juni 2025
0

PKS

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Keunggulan Pendidikan di Arab Saudi!, Arab Saudi

10 Kebiasaan Aneh di Arab Saudi

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Makanan Sehat, Makanan

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails

Muslimah, Utamakan Ketentuan Syar’i Dulu sebelum Gaya dalam Berjilbab

Oleh Eneng Susanti
4 Februari 2018
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Adam/Islampos.

Ketentuan syar’i lah yang harusnya jadi standar dalam pilihan fashion seorang muslimah, termasuk dalam berjilbab.

Lihat LebihDetails

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Makanan Sehat, Makanan

Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya gak dimakan saat malam hari, karena bisa mengganggu kualitas tidur, bikin berat badan naik,...

Lihat LebihDetails

Apa Benar Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk?

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Bahaya Tubuh yang Gemuk, Sarapan

Ada yang bilang sarapan penting agar tidak gemuk, benarkah?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.