• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 23 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

5 Pelajaran dari Akhir Hayat Jabalah bin al-Iham

Oleh Amang Dede
1 minggu lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Keturunan Syarif dan Syarifah, Nabi Palsu, Bahasa Arab, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Nabi Musa, , Keutamaan Imam Hasan dan Imam Husein, Said bin Amir, Abdullah bin Umar, Rasulullah, Jabalah bin al-Iham

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

ADA sebuah kisah yang menunjukkan betapa hati itu sangat mungkin berubah. Dalam Tarikh Dimasyq No. 74431, Ibnu Asakir meriwayatkan sebuah kisah tentang akhir hayat Jabalah bin al-Iham.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim surat kepada penguasa Kerajaan Ghassan, Jabalah bin al-Iham (al-Ayham) mendakwahkan Islam kepadanya.

Jabalah bin al-Iham menyambut seruan itu dan memeluk Islam. Ia membalas surat Rasulullah, berisikan pernyataan keislamannya. Tak lupa sebagai penghormatan, ia bawakan hadiah untuk beliau. Jabalah pun menjalankan keislamannya. Dan hidup sebagai seorang muslim.

Dalam riwayat al-Waqidi, Jabalah turut serta dalam Perang Yarmuk di barisan orang-orang Romawi. Setelah itu ia memeluk Islam di masa Umar bin al-Khattab.

ArtikelTerkait

Malaikat Maut yang Bersahabat dengan Nabi Yaqub dan Kabarkan Kematian

Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!

Keajaiban Sedekah, Tolak 70 Macam Bencana, yang Paling Ringan adalah Penyakit Kusta dan Sopak

Orang Shalih, Tidak Suka Ketenaran

BACA JUGA:  Saat Allah Merahasiakan Kisah Nabi Musa di Madyan

Waktu terus berjalan. Jabalah bin al-Iham masih setia dengan ikrar Islamnya. Hingga ada satu kejadian yang mengubah hidupnya. Saat ia berada di Pasar Damaskus, seorang laki-laki Badui dari Muzainah menginjak jubah mewahnya. Sontak Raja terakhir Kerajaan Ghassan ini menempelengnya.

Fakta Abdurrahman bin Auf:, Utsman bin Affan, Al-Qamah, Nabi Khidir, Uzair, Umar bin Khattab, ﷺ, Abu Hurairah, Ali bin Abi Thalib, Ali bin Abi Thalib, Nabi Isa, Umar bin Khattab, Keutamaan Imam Hasan dan Imam Husein, Nabi Yusuf, umar bin khatthab, Utsman bin Affan,, Shalat Jenazah Rasulullah, Abu Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Fakta Hijrah Nabi, Miqdad bin Amr, Jabalah bin al-Iham
Foto: Pinterest

Kemudian si Badui mengadu kepada Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Ditetapkanlah qishash untuknya. Dibalas tempeleng oleh si Badui.

Jabalah bin al-Iham berkomentar, “Tidakkah kau lihat, wajahku ini sebanding dengan wajah kakekku.” Maksudnya, aku ini keturunan ningrat.

“Sungguh agama ini keterlaluan jeleknya,” kata Jabalah bin al-Iham mencela Islam. Ia pun murtad dan memeluk Nasrani. Kemudian lari bersama sekelompok pengikutnya menuju wilayah Romawi.

Ketika menafsrikan ayat:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6).

Syaikh Sa’id al-Kamali membawakan kisah Jabalah bin al-Iham. Kata beliau:

Jabalah bin al-Iham raja terakhir Kerajaan Ghassan datang menemui Umar. Umar bergembira dengan keislamannya. Kemudian ia tawaf di Ka’bah dan pakaiannya terinjak oleh seorang Badui bani Fazarah. Jabalah menempelengnya. Laki-laki itu mengadu kepada Umar, “Jabalah bin al-Iham menempelngku,” katanya. Kemudian Umar memanggil Jabalah, “Kau memukulnya?” tanya Umar. “Bayarlah tebusan atas pukulanmu. Jika tidak, kuperintahkan dia untuk membalasmu,” lanjut Umar.

“Bagaimana bisa demikian. Aku ini seorang raja sementara dia hanya orang pasar?” tanya Jabalah keheranan. “Islam menjadikan kalian berdua setara (di mata hukum),” jawab Umar.

Jabalah bin al-Iham mengatakan, “Aku menyangka, setelah memeluk Islam aku lebih mulia dibanding di masa jahiliyah.”

Umar menjawab, “Tinggalkan itu semua. Tidak bermanfaat sama sekali. Bayar tebusan atau engkau dihukum setimpal.”

BACA JUGA: Teladan, Inilah Kisah Para Ulama Menuntut Ilmu

“Kalau begitu aku pindah agama Nasrani saja,” jawab Jabalah bin al-Iham kesal.

“Kalau kau murtad menjadi Nasrani, kupenggal lehermu,” kata Umar.

“Jika demikian, biarkan aku. Aku akan memikirkan urusan ini nanti malam,” kata Jabalah bin al-Iham.

Di malam harinya, ia bersama orang-orang yang setia dengannya pergi menuju wilayah Romawi. Lalu memeluk agama Nasrani.

Dialah Jabalah bin al-Iham, pernah berjumpa orang shaleh seperti Umar. Bahkan tawaf bersamanya mengelilingi Ka’bah. Tapi ia wafat memeluk agama Nasrani. Jika demikian, bagaimana orang-orang yang hanya pernah duduk-duduk di majelis ustadz. Dekat dan ngobrol bersama mereka. Tentu kita lebih berhati-hati lagi.

Di akhir hayat ia menyesal dan menggubah bait syair penyesalannya.

Aku menjadi Narani karena malu dari tamparan Padahal balasan itu tidak bahaya kalau aku bersabar
….
Aduh celaka sekiranya ibuku tidak melahirkan Aduh celaka, seandainya aku tunduk dengan apa yang dikatakan Umar
Aduh celaka coba kutahan sakitnya rasa melahirkan Atau menjadi tawanan di Rabiah atau Mudhar
Aduh celaka sekiranya aku tetap di Syam walaupun rendah kehidupan Bersama kaumku, pergi, melihat, dan mendengar

Umat Nabi Musa, Abdurrahman bin Auf, Baitul Maal, Umar bin Khattab, Abu Bakar, Saudara Rasulullah,, Jabalah bin al-Iham
Foto: Pinterest

Pelajaran:

Pertama: Hati itu cepat berubah.

Kedua: Kesombongan dapat menghilangkan hidayah.

BACA JUGA: Kisah Hijrah Tere, Penyanyi Top yang Hijrah dan Jadi Guru Ngaji

Ketiga: Pernah bertemu, bersama, berteman dengan orang shaleh tidak menjamin hidayah.

Sebagaimana Abu Thalib tidak memeluk Islam, padahal sering bersama Nabi. Kebersamaan dengan orang shaleh hendaknya dimanfaatkan untuk menambah ketakwaan dan ilmu bukan untuk menjadi bahan cerita. Karena hal itu tidak bermanfaat menambah iman dan takwa.

Keempat: Strata sosial yang tinggi dan harta bisa menjadi penghalang hidayah.

Kelima: Hidayah Islam itu lebih nikmat dibanding nikmat kedudukan, harta, dan kesenangan dunia lainnya.

Karena Jabalah merasakan kenikmatan dunia di wilayah Romawi, tapi ia tetap menyesal. Dan berharap mengulang kehidupan, tinggal di Syam walaupun menjadi orang biasa.

Keenam: Memperbanyak doa memohon kepada Allah agar memberikan ketetapan hati. []

 

Tags: Jabalah bin al-Ihamumar bin khattab
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Hal yang Dilaknat Allah dan Malaikat-Nya

Next Post

PPATK Sebut Transaksi Rp300 T di Kemenkeu Bukan Korupsi atau TPPU

Amang Dede

Amang Dede

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

malaikat maut

Malaikat Maut yang Bersahabat dengan Nabi Yaqub dan Kabarkan Kematian

20 Maret 2023
Sifat Sombong, Meluruskan Makna Sabar, Hukum Melihat Aurat, ujian, ilmu, Penyebab Lemah Iman, mengeluh,

Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!

19 Maret 2023
Keajaiban Sedekah,

Keajaiban Sedekah, Tolak 70 Macam Bencana, yang Paling Ringan adalah Penyakit Kusta dan Sopak

19 Maret 2023
hijab, Orang Shalih

Orang Shalih, Tidak Suka Ketenaran

16 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

aming

Akui Tengah Perbaiki Diri, Aming Merasa Tidak Perlu Diumbar

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Memutuskan untuk hijrah, Aming mengaku belum merasakan adanya perubahan yang cukup berarti.

buka puasa

Muda-mudi Bukan Mahram di Aceh Utara Dilarang Buka Puasa Bersama Semeja

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Larangan buka puasa bersama itu tertuang dalam seruan bersama dikeluarkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara.

buka bersama

Jokowi Tiadakan Buka Puasa Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintah

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah agar ditiadakan.

Pohon kurma Keutamaan Puasa Asyura, Manfaat Puasa Senin Kamis, Target Amalan Harian Ramadhan, Keistimewaan Ramadhan, Qadha Puasa, Keutamaan Ramadhan, Manfaat Buah Kurma, Manfaat Kurma buat Ibu Hamil, Manfaat Puasa, Hukum Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadhan, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa

5 Urutan Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Rasulullah ﷺ

Oleh Haura Nurbani
23 Maret 2023
0

Inilah urutan tata cara berbuka puasa sesuai anjuran Rasulullah ﷺ.

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 Jabalah bin al-Iham

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications