• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Inilah 3 Cara Melestarikan Alam dalam Ajaran Islam

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
benih pohon tunas cara melestarikan alam

Ilustrasi. Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

ALAM merupakan anugerah dari Allah SWT. Manusia tidak boleh merusaknya. Islam pun mengatur tentang cara melestarikan alam agar semua makhluk senantiasa berjalan dengan baik.

Allah mengingatkan manusia akan hal itu dalam firman-Nya:

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar Rum: 41)

ArtikelTerkait

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Larangan merusak alam juga tertera dalam firman Allah SWT:

وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

BACA JUGA: Bisa Selamatkan Bumi, Ini 6 Konsep Zero Waste dan Kajiannya dalam Alquran

Diriwayatkan, ketika Rasulullah ﷺ dalam suatu perjalanan, ia melihat sarang semut terbakar. beliau ﷺ pun bersabda:

رأَى قَرْيَةَ نَمْلٍ قَدْ حَرَّقْنَاهَا، فَقَالَ: «مَنْ حَرَّقَ هذِهِ؟» قُلْنَا: نَحْنُ قَالَ: «إنَّهُ لا يَنْبَغِي أَنْ يُعَذِّبَ بالنَّارِ إِلاَّ رَبُّ النَّارِ»

“Siapakah yang membakar ini? Sahabat menjawab, ‘Kami Ya, Rasulullah.’ Jawab Nabi, ‘Tidak boleh menyiksa dengan api, kecuali Tuhan yang menjadikan api’.” (HR Abu Dawud)

Hadis tersebut secara lugas menjelaskan bagaimana perusakan ekosistem melalui pembakaran sangat dilarang ﷺ. Jangankan membakar hutan yang memiliki beragam makhluk hidup, sarang semut saja tidak diperbolehkan.

Dalam riwayat lain, ketika Rasulullah ﷺ mendapati beberapa orang melempar-lempar seekor burung. Dengan sigap, Rasululllah ﷺ berujar, “Allah mengutuk orang yang melakukan ini.” Artinya, menganiaya hewan adalah perbuatan yang keji, apalagi membunuhnya.

BACA JUGA: 7 Cara Mudah Menjaga Kelestarian Alam

Lantas, bagaimana cara melestarikan alam berdasarkan ajaran Islam?

Dijelaskan dalam buku ‘Konservasi Alam dalam Islam‘ karya Fachruddin M Mangunjaya, berikut cara melestraikan alam berdasarkan ajaran Islam:

1 Cara melestarikan alam: Konsep Hima’

cara melestarikan alam jalan sawah taman bunga rumput
Ilustrasi. Foto: Unsplash

Hima’ adalah suatu kawasan yang khusus dilindungi otoritas penegak hukum dan pemerintah atas dasar syariat guna melestarikan hidupan liar serta hutan.

Hima’ dapat juga disebut sebagai penyediaan lahan khusus untuk upaya melindungi populasi spesies satwa hidup. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah mencagarkan kawasan sekitar Madinah sebagai hima’ untuk melindungi lembah, padang rumput dan tumbuhan yang ada di dalamnya.

Rasulullah ﷺ juga melarang masyarakat mengolah tanah tersebut karena lahan hima’ merupakan maslahat umum dan demi kepentingan pelestarian. Sebagaimana sabda Rasulullah:

لا حمي إلالله و لر سو له

“Tidak ada hima’ kecuali milik Allah dan Rasul-Nya.” (HR Al Bukhari)

Adapun hal positif dari konsep kawasan lindung hima’ ini adalah:

  • Merupakan konservasi yang berbasis pada komunitas (community-based conservation);
  • Diberdayakan oleh masyarakat lokal sekitar;
  • Melibatkan peran-serta publik;
  • Pemanfaatan sumber daya secara adil dan bijak;
  • Menyebabkan bertahannya pengetahuan lokal dan adat setempat.

BACA JUGA: Hujan Itu Berkah, Bukan Musibah

2 Cara melestarikan alam: Ihya al-mawat (mengelola lahan produktif yang telantar)

pohon cara melestarikan alam
Ilustrasi. Foto: Kern Valley Sun

Ihya artinya menghidupkan, sedangkan al-mawat berarti “yang mati”. Secara harafiah berarti menghidupkan yang mati. Sebagai istilah, ihya al-mawat dapat diartikan sebagai usaha untuk mengelola, mengoperasikan, memberdayakan lahan produktif yang masih dapat dimanfaatkan, namun sayangnya telantar. Melalui cara ini dapat memungkinkan timbulnya manfaat baik bagi manusia, satwa hidup, dan lingkungan.

Ihya al-mawat dapat menjadi sarana memakmurkan dan memanfaatkan bumi untuk maslahat manusia secara umum. Namun tetap, prinsip dalam memanfaatkannya haruslah bermaslahat, tidak menimbulkan mudharat. Hal-hal yang dapat mendatangkan maslahat seperti dibangunnya ruang terbuka hijau (RTH), dijadikan ladang, ditanami buah-buahan, sayuran, dan lain sebagainya.

Meski upaya ihya al-mawat dapat mendatangkan kebermanfaatan, bukan tidak mungkin ini juga bisa menimbulkan mudharat. Maka itu, dalam kitab Jami Ahammu Masa’il al-Ahkam, Idris B Khalid, Qadi Gwandu menyampaikan terdapat beberapa hal di mana penggarap lahan yang telantar harus juga bertanggung jawab pada dampak yang ditimbulkannya, seperti dampak pembakaran dan penghancuran, lumpur hasil menggali sumur yang mungkin mengganggu orang.

Secara ringkas, hal itu oleh para ulama telah dirumuskan dalam prinsip fiqih Inna kulla fi’lin yuwajjib al-dhaman (seseorang harus bertanggungjawab atas tindakan merugikan orang lain).

BACA JUGA: Lakukan Misi Penghijauan, Ini Cerita Tim Eco Wanita Masjid Toronto

3 Cara melestarikan alam: Harim

cara melestarikan alam laut bunga
Ilustrasi. Foto: Unsplash

Harim merupakan lahan atau kawasan yang berisi sumber-sumber air yang harus dilindungi. Harim adalah gabungan dua kawasan, yakni yang telah digarap (ihya) dan yang tidak digarap (al-mawat). Air sebagai mata air kehidupan amatlah penting bagi kelangsungan makhluk hidup. Bahkan, kebutuhan akan air pun bisa datang berupa kebutuhan untuk menunaikan syariat seperti bersuci, berwudu.  Atau, kebutuhan rumah tangga seperti mandi, mencuci, memasak, dan lain sebagainya.

Bentuk-bentuk harim dapat berupa sungai, mata air, sumur, ngarai dan lain sebagainya. Dinamakan harim karena larangannya untuk dipergunakan selain demi kepentingan umum. Oleh karena itu, perlu dilindungi, sebab sumber air selalu dibutuhkan setiap orang. []

Referensi: Konservasi Alam dalam Islam edisi revisi/Karya: Fachruddin Majeri Mangunjaya/Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia/Tahun: 2019

Tags: cara melestraikan alammelestarikan alam
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Prinsip Taat pada Pemimpin Menurut Ahlu Sunnah Wal Jama’ah

Next Post

Mengundang Rahmat dan Menolak Bala, 5 Kisah Keajaiban Shalat

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

23 Juni 2025
Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

23 Juni 2025
jantung, anggur

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

23 Juni 2025
Ngopi

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

23 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.