• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Syariah

Oleh Dini Koswarini
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Cara Hindari Riba Bank Syariah, Syarat Waqaf, Perniagaan yang Diharamkan

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

MANAJEMEN  risiko merupakan sistem atau pengaturan yang mengelola risiko pada perusahaan untuk menyelamatkan modal perusahaan, meminimalisir risiko yang akan terjadi pada perusahaan dan mengatasi/menangani risiko yang sudah terjadi.

Menurut Smith, manajemen risiko ialah sebuah proses identifikasi, kontrol dan pengukuran dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerugian pendapatan perusahaan dan menghancurkan perusahaan tersebut.

BACA JUGA: Bukan Hanya Tak Ada Bunga, Ini Perbedaan Lain Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Begitu pula yang harus dipersiapkan pada bank mengenai risiko-risiko yang akan menimpa proses bisnis yang ada di bank, lebih khusus pada bank syariah yang produk nya harus taat pada 2 aturan Otoritas Jasa Keuangan dan juga pada DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia).

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Dengan adanya pengawasan dari DSN-MUI, Bank Syariah tidak bisa menyalurkan uangnya ke sektor yang sudah dilarang oleh dewan pengawas syariah sehingga bank syariah tidak terlalu mendapatkan keuntungan lebih besar dari pada bank konvensional. Oleh karena itu pertumbuhan bank-bank syariah di Indonesia sangat lah melambat.

Bank Syariah Manajemen Risiko
Foto: Pexels

Maka menerapkan manajemen risiko pada bank syariah sangat penting terutama pada hal inovasi, bank syariah harus dituntut untuk berinovasi dari segi perbaikan dalam bisnis dan harus adaptif terhadap kemajuan teknologi.

Pada hal yang dituntut bank syariah harus adaptif yaitu mengembangkan secara mandiri fasilitas teknologi yang diperlukan, menyewa dan bekerja sama dengan konsultan IT untuk mengembangkan fasilitas dan juga bekerja sama dengan bank lain seperti atm bersama.

Pergerakan yang sangat baik untuk bank syariah di Indonesia yang diawali dari desakan atau gerakan Otoritas Jasa Keuangan, bank syariah dan unit usaha syariah untuk melakukan merger. Diantaranya PT Bank Mandiri Syariah, PT BNI Syariah, PT BRI Syariah, Unit Usaha Syariah, PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Dan pada tahun 2020 ditanggapi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang merencanakan dan mengumumkan merger atau pergabungan tiga bank syariah yaitu BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Mandiri Syariah.

BACA JUGA: Tata kelola dan Jaminan dalam Perbankan Syariah

Pada 1 februari 2021, penetapan kebijakan merger tiga bank ini yang mengejutkan dunia ekonomi Indonesia khususnya pada sektor perbankan yaitu pergabungan tiga bank syariah terbesar di Indonesia antara lain: Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah dan BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pergabungan tiga bank syariah ini diharapkan bisa menjadi 10 bank terbesar baik di Indonesia maupun di dunia, dengan pergabungan tiga bank ini diharapkan membawa warna yang baik untuk perkembangan bank syariah dan siap menandingi bank raksasa yang ada di Indonesia, juga dengan adanya pergabungan ini memperluas jaringan atau jangkauan lebih luas ke seluruh indonesia.

Adanya Bank Syariah ini semakin membawa wajah baru dan menjadikan pesaing baru untuk bank konvesional dan menjadikan pesaing baru di perbankan dunia.

Kini Bank Syariah Indonesia (BSI) mempunyai modal yang cukup besar yaitu sebesar Rp 239,56 triliun atau urutan ke-7 terbesar di industri perbankan nasional.

Adapun modal inti Bank Syariah Indonesia mencapai Rp 22,61 triliun. Perkembangan Bank Syariah Indonesia ini akan cepat karena sasaran dari BSI ini kepada anak-anak milenial sebanyak 69.38 juta atau 25,87%. Millenial merupakan generasi yang paling banyak dari pada generasi-generasi lainnya.

Dengan perubahan Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah dan BNI Syariah setelah merger jadi Bank Indonesia Syariah seperti nasabah yang semakin luas atau banyak, investor yang semakin ramai menginventasikan hartanya, karyawan dari Bank Syariah Indonesia di seluruh Indonesia sekitar 20 ribu pegawai.

Produk Bank Syariah Indonesia pun unggul dari bank syariah lainnya, dikarenakan Bank Syariah Indonesia akan mengembankan lagi dari produk-produk yang menjadi unggulan dari masing-masing tiga bank syariah tersebut, misalnya BRI Syariah mempunyai keunggulan pada produk UMKM, kemudian BNI Syariah mempunyai keunggualan pada produk KPR (Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah) dan Bank Mandiri Syariah mempunyai keunggulan pada produk gadai emas.

Pergabungan tiga bank ini membuat produk yang ditawarkan BSI menjadi semakin luas dan harapannya semakin inovasi dan kreatif membuat produk orisional.

Harta dan Dunia Bank Syariah Manajemen Risiko
Foto: Freepik

Namun dengan adanya pergabungan ini Bank Syariah Indonesia harus siap mempunyai masalah besar dan sekarang Bank Syariah Indonesia mengalami masalah terbesar bukan pada bagian eksternal namun pada bagian internalnya yaitu culter shock/perbedaan budaya di masing-masing bank, disini perlunya manajemen risiko lagi selain inovasi yaitu perlu positioning masing-masing bank dengan cara taawun / tafahum antar bank, masing-masing tiga bank tersebut harus fokus pada core bisnis atau tujuan Bank Syariah Indonesia dan semangat untuk berkompetisi dengan bank lainnya bukan berkompetisi dengan sesama karyawan, pejabat bank dan lain-lainnya.

BACA JUGA: Awal Mula Berdirinya Bank Syariah di Indonesia

Jadi penerapan manajemen risiko ini berhasil dan sangatlah membantu suatu perusahaan sebagaimana pada Bank Syariah Indonensia yang mencegah pertumbuhan modal atau pendapatan yang sangat melambat dari bank konvensional.

Dengan pergabungan ini Bank Syariah Indonesia mempunyai modal signifikan naik dan pendapatan yang lebih sehingga terbukti bisa mendapatkan posisi ke 7 bank terbesar di indonesia yang siap memasukin peringkat 10 bank syariah di dunia.

Kelebihan lainnya setelah menerapkan manajemen risiko ini, bank syariah mempunyai jaringan atm yang luas di seluruh indonesia, mempunyai fasilitas mandiri yang diperlukan dan mempunyai berbagai vendor-vendor ataupun para investor yang siap menyutikan dananya untuk Bank Syariah Indonesia. []

Oleh: Muhammad Haikal Muslim
Mahasiswa Semester 6 – STEI SEBI, Depok
muhammadhaikal02213@gmail.com

Tags: Bank SyariahManajemen RisikoManajemen Risiko Pada Bank Syariah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Doa dan Sapi yang Terjerambab ke Dalam Lubang

Next Post

7 Manfaat Tidur Miring Kanan dalam Sunah Nabi

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Umar bin Abdul Aziz

10 Ciri Orang yang Ga Mau Bayar Utang!

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

Pemuda Sering Istimta’, Bagaimana Menghentikannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2022
0
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri Anda, hendaknya Anda jauhi.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.