• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 20 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Parenting

Menanamkan Karakter Ikhlas pada Anak

Oleh Laras Setiani
4 tahun lalu
in Parenting
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: ruangmuslimah

Foto: ruangmuslimah

0
BAGIKAN

IKHLAS dalam melakukan ibadah dan ittiba’ (mengikuti tuntunan) Rasulullah SAW merupakan syarat diterimanya amal seorang hamba. Perkara ikhlas merupakan amalan hati yang sangat berat kecuali kepada orang yang diberi taufik oleh Allah SWT. Mendidik karakter ikhlas kepada anak juga butuh kesungguhan, latihan, dan difahamkan terus menerus agar anak ikhlas dalam menuntut ilmu dan juga ikhlas dalam beribadah.

BACA JUGA: Hal Terbaik dari Mengikhlaskan

Imam Ibnu Jama’ah rahimahullah (wafat 733H) menjelaskan, ikhlas dalam permulaan menuntut ilmu bagi anak-anak tidak boleh menjadi syarat. Karena jika demikian, mungkin anak-anak bahkan para pemula yang beranjak dewasa tidak akan mendapat kesempatan belajar agama. Akan ada banyak orang yang buta terhadap ilmu agama jika ikhlas menjadi syarat utama untuk diterimanya seorang untuk memulai belajar memahami ilmu. Sebab banyak diantara mereka yang kesulitan untuk memulai dengan ikhlas. (Lihat Tadzkiratul As-Sami’ wa al-mutakalim fi Adab al ‘Alim wa al-Mutakallim, hal.54).

Realitanya terkadang anak-anak belum memahami hakikat ikhlas. Mereka belajar bisa jadi karena diperintahkan orang tua, pengaruh teman, atau sekolah dan belajar agama karena memang di lingkungannya hal ini menjadi kebiasaan dan tradisi.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Bayi yang Sehat

Catatan Penting untuk Orangtua Arra

8 Ciri Anak yang Akan Jadi Anak Manja

Orang tua dan pendidik hendaknya terus memotivasinya agar niatnya ikhlas untuk mencari ridha dan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Terus menerus tanpa bosan memberi semangat dan secara bertahap diberi pengertian bahwa semua amalan harus lurus niatnya untuk mencari keridhaan-Nya.

Kisahkan pula hadits yang agung Rasulullah SAW tentang ancaman berat ketika tujuannya belajar ilmu syar’i tidak ikhlas. Tentu dengan bahasa dan penjelasan yang mudah dipahami anak, dengan ungkapan santun lagi lembut sehingga anak mudah memahaminya dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah SAW bersabda,

“…Dan seorang laki-laki yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al-Qur’an, lalu ia didatangkan dan Allah mengingatkan ni’mat-ni’mat-Nya (kepadanya) dan dia pun mengenalnya. Allah berfirman, “apa yang kamu lakukan padanya?” ia berkata, “saya belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an demi Engkau”. Allah berfirman, “kamu berdusta, akan tetapi engkau belajar ilmu supaya dikatakan alim, dan engkau membaca Al Qur’an supaya dikatakan qari dan itu telah dikatakan”. Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan kedalam api neraka…” (HR. Muslim, Ahmad, at-Timidzi).

Menanamkan karakter ikhlas butuh kesabaran, dimana jiwa anak terkadang mudah terpengaruh hal-hal yang bisa merusak niat lurusnya. Pujian yang berlebihan terkadang membuat anak sombong dan merasa bangga dengan kemampuannya. Padahal prestasi dan kesuksesan tidak lain karena pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Disini peran penting orang tua dan pendidik agar fitrah dan fikrah (pemikiran) anak lurus dan tidak tertipu oleh kelebihan yang dimilikinya.

Perkara mengikhlaskan ilmu dan amal hanya untuk Allah, harus selalu dikokohkan seiring dengan bertambahnya kematangan psikologis serta spiritual anak.

Dan perkara yang harus dinasehatkan ke anak agar mampu ikhlas adalah adanya penanaman aqidah yang shahihah. Dengan pemantapan tauhid insyaallah cahaya ikhlas akan merasuk di hati anak seiring dengan intensifnya ia belajar ilmu agama dan kuatnya amal shalih yang dilakukannya.

BACA JUGA: Dahsyatnya Surat Al-Ikhlas

Semua perlu proses, misalnya dengan ilmu yang dipelajarinya ia akan mampu menepis sikap sombong, dan menjalani ritual belajar dan beramal akan dipersembahkannya untuk Allah saja.

Advertisements

Sudah pasti keteladanan orang tua dan pendidik dibutuhkan agar karakter ikhlas betul-betul dirasakan anak. Anak belajar dan beramal karena ia sendiri butuh semua ini. Sebisa mungkin hindari banyak kata-kata ancaman dan tumbuhkan perasaan cinta dalam melakukan suatu kebaikan. Kasih sayang dan kedekatan yang serasi dan harmonis dengan anak akan membantunya untuk bertahap memiliki karakter ikhlas. []

Tags: AnakIkhlaskaraktermendidik
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah Hasan al-Bashri saat Berkunjung ke Rumah Muridnya Habib al-Ajami

Next Post

Jika Istri Tak Ingin Durhaka Lagi

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Doa Memohon Rezeki kepada Allah, Niat Puasa Ramadhan, Anak

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

24 Mei 2025
Hukum Mencukur Rambut Bayi Perempuan, ASI, Ciri Bayi yang Sehat

Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Bayi yang Sehat

24 April 2025
Arra

Catatan Penting untuk Orangtua Arra

29 Maret 2025
Anak Manja

8 Ciri Anak yang Akan Jadi Anak Manja

10 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0

Firaun, Benjamin Netanyahu

Benjamin Netanyahu dan Kejahatan-kejahatannya pada Umat Islam Palestina

Oleh Eneng Susanti
20 Juni 2025
0

Olahraga

Olahraga yang Tepat buat Orang yang Sudah Berusia 40 Tahun, Apa Saja Ya?

Oleh Dini Koswarini
20 Juni 2025
0

Kisah Nabi Musa, Firaun, Nabi Yunus, Berhala

Bangsa-bangsa di Dunia yang Menyembah Berhala

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat, minuman

Perlu Banget Tahu, Ini Minuman-minuman yang Mengandung Gula Tinggi, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

Terpopuler

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Ada banyak faktor yang membuat seorang suami kehilangan ketertarikan atau gairah terhadap istrinya, dan tidak semuanya murni soal usia.

Lihat LebihDetails

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Oleh Haura Nurbani
19 Juni 2025
0
Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Tidur setelah Shubuh bukan sekadar kehilangan waktu, tapi kehilangan keberkahan.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Banyak pria usia 40 ke atas mulai cemas akan usia, keluarga, hingga masa depan. Jika dibiarkan, ini bisa menimbulkan stress,...

Lihat LebihDetails

Perlu Banget Tahu, Ini Minuman-minuman yang Mengandung Gula Tinggi, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat, minuman

Berikut adalah minuman-minuman yang mengandung gula tinggi dan sebaiknya dibatasi konsumsinya, terutama bagi yang menjaga kadar gula darah atau kesehatan...

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Perut Buncit

Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 33Share on WhatsApp
  • 6Share on Facebook
  • 8Share on Telegram
  • 190Share on Twitter
  • 23Share on Pinterest
  • 7Share on LinkedIn
  • 20Share on Email