• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 10 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Mengenal Jabir bin Hayyan, Bapak Ilmu Kimia

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi kimia. Foto: Kompas

Ilustrasi kimia. Foto: Kompas

0
BAGIKAN

Oleh: Khalid Al Jafufi

KIMIA adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.

Sejak zaman keemasan Islam, ilmuwan Muslim telah memperdalam pengetahuan mereka dalam ilmu kimia. Kontribusi mereka tidak bisa dianggap remeh dalam perkembangan kimia modern seperti saat ini. Sayangnya ide-ide mereka hanya dapat ditemukan dalam novel fiksi karena gambaran yang salah tentang cara orang Arab melakukan penelitian kimia.

BACA JUGA: Muhammad ibn Zakariya al-Razi, Ilmuwan Muslim yang Sempurnakan Sabun

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

Kimia versus Alkimia

Istilah ‘alkimia’ umumnya digunakan ketika berbicara tentang jenis kimia yang diduga belum dipraktikkan seperti yang kita lakukan saat ini.

‘Ordinall of Chemistry’ menyatakan bahwa kimia sebagai ilmu berasal dari sekitar abad ke-17 dan ke-18. Dibandingkan dengan standar saat ini, kimia tidak akan dipraktikkan secara ilmiah sebelumnya. Ini berarti bahwa ahli kimia pada masa itu tidak secara khusus mencari penjelasan kritis tentang gejala kimiawi. Ilmu pengetahuan sebelum abad ke-17 dengan demikian disebut ‘alkimia’.

Beberapa ilmuwan dunia membantah pendapat ini. Beberapa fakta menunjukkan bahwa ilmuwan Muslim tidak hanya berkontribusi pada apa yang disebut alkimia. Eric John Holmyard, seorang sejarawan terkenal, ahli kimia dan Arab, memastikan bahwa klaim yang tidak masuk akal dari para ilmuwan seperti Berthelot (seorang ahli kimia Prancis) tidak benar.

Dalam ‘Makers of Chemistry’ dia menguraikan evolusi kimia dari awal hingga zaman modern. Dalam karyanya ini ia menyatakan bahwa kimia Islam sebenarnya adalah basis kimia modern. Dia berbicara tentang beberapa ilmuwan Muslim, termasuk ahli kimia yang paling terkenal: Jabir Ibn Hayyan (Geber).

Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan

Jabir, lahir sekitar 721 M dan meninggal sekitar 815 M di desa Tus (Iran saat ini), dibesarkan dalam keluarga yang memang mengenal kimia, karena ayahnya adalah seorang apoteker. Kemungkinan, hal itulah yang menjadi penyebab ketertarikan Jabir pada kimia.

Ayah Jabir kemudian dieksekusi karena perjuangan politik saat itu, yang memaksanya mengungsi ke kota Kufah. Kota ini kemudian diperintah oleh khalifah Abbasiyah Harun al-Rasyid.

Advertisements

Jabir mampu mempraktikkan sains di tingkat tertinggi berkat hubungannya dengan Barmakids (keluarga Persia berpengaruh yang menasihati khalifah Abbasiyah pertama).

Fokus Jabir pada eksperimen

Tidak diragukan lagi Jabir bin Hayyan adalah salah seorang ilmuwan Muslim terbesar. Holmyard secara sah menamainya ‘The Father of Chemistry’. Menurut Holmyard, salah satu aspek fundamental yang dikemukakan Jabir adalah pengembangan sisi praktis kimia yakni melakukan eksperimen. Bereksperimen memisahkan sains yang dipraktikkan oleh Muslim dari tradisi spekulasi Yunani Kuno.

Jabir menekankan pentingnya bereksperimen sebagai berikut: ‘Yang paling penting dalam kimia adalah Anda harus melakukan praktik dan melakukan eksperimen, karena siapa saja yang tidak melakukan pekerjaan praktis atau membuat eksperimen tidak akan pernah mencapai tingkat penguasaan yang paling tinggi.’

Kontribusi material Jabir

Perhatian Jabir pada presisi membuatnya berhasil menciptakan timbangan yang dapat menimbang dengan akurasi 1/6 gram. Baginya, bereksperimen dengan materi berarti ia bisa mencampur, memanaskan, mendinginkan, menggiling, memanggang, dan mengaduk berbagai zat. Gambaran tradisional tentang tempat kerja ‘alkimia’ terlihat sangat mirip dengan apa yang kita sebut laboratorium kimia saat ini.

Untuk melakukan eksperimennya secara akurat, dia merancang berbagai jenis bejana baru seperti retort. Eksperimennya dengan berbagai proses kimiawi memungkinkannya memicu reaksi seperti reduksi (reaksi yang melibatkan perolehan elektron), kalsinasi (oksidasi melalui pemanasan, misalnya pembakaran kapur) dan mungkin yang paling penting: distilasi.

Dengan menggunakan alembik buatannya, dia menciptakan cara sederhana untuk menyaring. Alembik adalah konstruksi sederhana dari dua botol yang dihubungkan oleh sebuah tabung. Salah satu botol dipanaskan dan menyebabkan cairan di dalamnya mengembun dan menetes melalui tabung. Alembik kemudian digunakan untuk mengolah minyak mineral menjadi minyak tanah yang dapat digunakan sebagai minyak lampu.

BACA JUGA: Mengenal Al Jahiz, Ilmuwan Muslim Ahli Zoologi (Ilmu Hewan)

Perkembangan kimia oleh Jabir

Sepuluh abad sebelum John Dalton (seorang ahli fisika dan kimia Inggris yang dikenal melalui teori atom dan teori molekulnya), Jabir menciptakan citra ikatan kimia sebagai penghubung antar unsur, sebenarnya partikel kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Semua tanpa kehilangan pemahaman akan karakteristik aslinya.

Jabir juga mengidentifikasi banyak zat baru. Ia sering dikatakan menemukan asam kuat seperti asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat. Penemuan ini terbukti sangat penting bagi kimia modern, bahkan menjadi penting bagi industri kimia.

Jabir juga meletakkan dasar untuk apa yang sekarang dikenal sebagai tabel periodik elemen Mendeleev. Seperti Menleyev, Jabir mencoba membuat tabel untuk mengklasifikasikan unsur kimia. Ini didasarkan pada gagasan Yunani Kuno untuk mengklasifikasikan unsur-unsur lebih jauh ke dalam kelompok logam, non-logam dan zat yang dapat disuling. Dengan cara itu, tabelnya entah bagaimana menyerupai tabel unsur periodik modern, di mana non-logam dan gas dapat dibedakan. []

SUMBER: MVSLIM

Tags: bapak kimiailmuwan islamilmuwan kimiajabir bin hayyan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Doa untuk Anggota Tubuh yang Sakit

Next Post

3 Janji Allah SWT terhadap Kaum Yahudi, tapi …

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

negara, negara terkotor

7 Negara Paling Kotor di Dunia Berdasarkan Penelitian

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Oleh Saad Saefullah
10 Juni 2025
0

Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Cara Jaga Kesehatan di Musim Hujan, bicara, Anak, Ciri Anak yang Pintar , Ciri Anak yang Cerdas, Sunat

Sunat untuk Anak Lelaki, Berapa Tahun Sebaiknya?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Kenapa Suami Sukanya Minta Jima Terus sama Istri?

Oleh Yudi
8 Juni 2025
0
Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur, Jima, nusyuz

Pertanyaan seperti “Kenapa suami sukanya minta jima terus sama istri?” seringkali muncul dari rasa penasaran, lelah, atau bahkan bingung di...

Lihat LebihDetails

Apa yang Terjadi Kalau Manusia Dewasa Tidur Malam Kurang dari 6 Jam?

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Jika manusia dewasa tidur malam kurang dari 6 jam secara konsisten, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi, baik jangka...

Lihat LebihDetails

Inilah 11 Keutamaan Surah Yasin yang Perlu Diketahui Muslim

Oleh Andika Murdanto
26 Oktober 2021
0
Keutamaan Surah Yasin

Keutamaan surah yasin dijelaskan dari beberapa hadist Rasulullah Muhammad ﷺ.

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.